Mortalitas rayap Ketahanan bambu lapis terhadap serangan rayap

cara membuat bambu lapis berbahan baku bambu tali yang mendapat perlakuan perebusan dalam air kapur 5 dan direkat dengan menggunakan perekat MDI.

4.2. Mortalitas rayap

Nilai mortalitas rayap berkisar antara 78,25 dan 98,40 . Nilai terendah terdapat pada bambu lapis kontrol berbahan baku bambu andong yang direkat dengan perekat PVAc, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada bambu lapis berbahan baku bambu tali yang mendapat perlakuan perebusan dengan air kapur 5 . Berdasarkan analisis sidik ragam yang tercantum pada Lampiran 5.11 jenis perlakuan perendaman, dan jenis perekat sangat mempengaruhi besaran nilai mortalitas rayap tanah, sedangkan jenis bambu tidak berpengaruh terhadap mortalitas rayap. Tabel 5.11. Mortalitas rayap pada bambu lapis No. Perlakuan dan perekat Kehilangan bertat Tali Andong Betung 1 UF Kontrol 88,06 1,42 21,222,59 81,92 1,14 2 UF Rn 88,34 1,45 84,40 1,42 83,34 1,34 3 UFRb 88,24 1,34 85,24 1,62 84,22 1,45 4 UFRk 88,98 1,23 86,34 1,75 85,65 1,78 5 MF Kontrol 84,32 1.10 82,42 1,22 82,12 1,42 6 MF Rn 86,80 1,24 83,20 1,43 83,34 1,30 7 MFRb 88,43 1,34 84,32 1,56 84,45 1,38 8 MFRk 90,26 1,23 86,12 1,87 85,20 1,64 9 I Kontrol 92,34 1,90 91,25 1,99 91,50 1,75 10 I Rn 94,23 1,45 93,12 2,04 92,72 2,34 11 IRb 96,13 1,24 94,32 2,14 94,12 2,04 12 I Rk 98,40 1,45 96,25 1,98 95,38 2,50 13 PVAc Kontrol 82,26 0,71 78,25 1,59 81,38 1,49 14 PVAc Rn 84,40 0,88 81,42 1,65 83,41 1,60 15 PVAc Rb 85,12 0,94 82,12 1,70 84,28 1,75 16 PVAc Rk 87,42 1,24 84,43 1,84 85,12 1,64 Keterangan : UF= urea formaldehida, MF =melamine formaldehida, I = methylen diphenyl isocyanate, PVAc = poly vinyl acetate, Rn = direndam dalam air sungai selama 2 minggu, Rb = direbus selama 2 jam, Rk = direbus dalam air kapur 5 selama 2 jam. Angka dalam kurung adalah nilai simpangan baku Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa bambu lapis yang direkat dengan perekat MDI berbeda dengan, bambu lapis yang direkat UF, MF, maupun PVAc. Bambu lapis yang direkat dengan perekat UF dan MF tidak menunjukkan hasil yang berbeda, sedangakan bambu lapis yang direkat dengan perekat PVAc memberikan hasil yang berbeda dengan ketiga jenis perekat lainnya. Uji lanjut Duncan pada jenis perlakuan menunjukkan bahwa jenis perlakuan berpengaruh terhadap nilai mortalitas rayap. Perlakuan perebusan dengan air kapur 5 pada bilah-bilah tipis bambu menjadikan bambu lapis lebih tahan terhadap serangan rayap tanah, seperti ditunjukkan oleh nilai mortalitas rayap yang tinggi. Dalam kaitan ini, hasil terbaik didapatkan pada bambu lapis yang yang diberi perekat MDI. Berdasarkan kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa bambu lapis terbaik dari segi ketahanannya terhadap serangan rayap adalah bambu lapis berbahan baku bambu tali yang bahan bakunya mendapat perlakuan perebusan dengan air kapur serta direkat dengan menggunakan perekat MDI. Kesimpulan Bambu lapis dari bambu betung dengan perekat MDI pada perlakuan perendaman dalam air sungai selama dua minggu memiliki sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dibandingkan dengan bambu lapis lainnya, serta memiliki nilai parameter yang memenuhi standar SNI 01-5008.7-1999 tentang kayu lapis struktural. Perlakuan perebusan dalam air kapur dapat menurunkan kadar zat ekstraktif yang larut dalam air panas terbesar pada ketiga jenis bambu yang diteliti dibandingkan perlakuan perendaman dalam air dingin, perebusan dalam air panas, dan kontrol. Bambu lapis terbaik dari segi ketahanannya terhadap serangan rayap adalah bambu lapis berbahan baku bambu tali yang bahan bakunya mendapat perlakuan perebusan dengan air kapur 5 serta direkat dengan menggunakan perekat MDI. VI. PERBANDINGAN SIFAT-SIFAT DASAR BAMBU LAPIS DENGAN KAYU LAPIS Pendahuluan Proses pembuatan bambu lapis pada prinsipnya sama dengan pembuatan kayu lapis. Perbedaan yang utama antara bambu lapis dan kayu lapis adalah pada bahan penyusunnyanya. Pada kayu lapis, bahan penyusunnya terdiri dari lembaran-lembaran venir, sedangkan pada bambu lapis berupa lembaran-lembaran yang tersusun dari beberapa bilah tipis bambu stands yang digabungkan menggunakan lakban atau cara lainnya . Sebagaimana diuraikan pada bagian pendahuluan, salah satu tujuan pembuatan bambu lapis ini adalah sebagai bahan substitusi kayu lapis, sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kelangkaan bahan baku kayu. Sehubungan dengan hal ini, agar bambu lapis tersebut dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti kayu lapis, maka sudah sewajarnya jika kualitas bambu lapis dibandingkan dengan kayu lapis, terutama sifat-sifat dasarnya, yaitu sifat fisis dan mekanisnya. Bahan dan Metode Mengingat bahwa sekarang ini kayu lapis yang ada di pasaran umunya berasal dari jenis kayu yang cepat tumbuh fast growing species, maka sangat logis jika kualitas bambu lapis yang dihasilkan dari penelitian ini dibandingakan kayu lapis yang berbahan baku jenis kayu cepat tumbuh tersebut. Kayu lapis yang dibandingkan bukan dari hasil penelitian ini, tapi berupa hasil studi pustaka, yaitu peneltian tentang kayu lapis yang berasal dari jenis kayu cepat tumbuh. Jenis perekat dan prosedur pembuatan kayu lapis tersebut dipilih yang sama dengan jenis perekat dan prosedur pembuatan bambu lapis hasil penelitian ini. Bambu lapis dan kayu lapis yang dibandingkan berupa tripleks yang terdiri dari tiga lapisan. Perekat yang digunakan untuk membuat bambu lapis mapun kayu lapis adalah adalah sama, yaitu perekat UF urea formaldehida, PF phenol formaldehida, dan MF melamin formaldehida. Adapun bahan baku bambu lapis yang digunakan adalah bambu tali Gigantochoa apus, andong Gigantochloa pseudoarrundinaceace, dan betung Dendrocalamus asper, sedangkan bahan baku kayu yang digunakan meliputi sengon Paraserianthes falcataria, sungkai Peronema canescens, jabon Anthocephalus chinensis, kayu afrika Maesopsis eminii, mahoni Swietenia macrophila, pinus Pinus merkusii, dan mangium Acacia mangium. Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dirata-ratakan dan dibandingakan dengan data sejenis dari kayu lapis yang berbahan baku kayu cepat tumbuh dengan menggunakan perekat dan prosedur pembuatan yang sama. Kedua data yang dibandingkan tersebut kemudian ditabulasi berdasarkan sifat fisis dan mekanis yang sama, dan dianalisis keragamannya menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal. Hasil dan Pembahasan Perbandingan sifat fisis, mekanis dan keteguhan rekat antara bambu lapis dan kayu lapis disajikan pada uraian di bawah ini.

6.1. Sifat Fisis