Kerapatan bambu Sifat Kimia Bambu

Tabel 3.1 Acuan penentuan komponen kimia bambu No. Komponen kimia yang diteliti Acuan penentuan 1. Penyiapan bahan baku untuk analisis kimia termasuk penentuan kadar air TAPPI T 264 om-88 2. Kadar zat ekstraktif yang terlarut dalam air dingin TAPPI T207 om-93 3. Kadar zat ekstraktif yang terlarut dalam air panas TAPPI T 207 0m-93 4. Kelarutan bambu dan kayu dalam natrium hidroksida 1 TAPPI T 212 om-93 5. Penentuan holoselulosa TAPPI 9 m-54 6. Penentuan selulosa TAPPI 17-m-55 7. Penentuan kadar hemiselulosa TAPPI 223cm-84 7 Penentuan kadar lignin TAPPI T 203 os-74 Hasil dan Pembahasan 3.1. Sifat Fisis

3.1.1. Kerapatan bambu

Data hasil pengujian kerapatan bambu tali, andong dan betung disajikan pada Tabel 3.2. Berdasarkan data tersebut nampak ada perbedaan kerapatan, baik antar jenis bambu maupun kondisi bambunya tanpa buku dan dengan buku. Secara umum dapat diketahui bahwa bambu betung mempunyai kerapatan terbesar, diikuti oleh bambu andong dan bambu tali. Berdasarkan Tabel 3.2, kerapatan bambu betung yang mengandung buku lebih besar dibandingkan dengan bambu betung yang tidak mengandung buku, yaitu masing-masing sebesar 0,82 gcm 3 dan 0,76 gcm 3 . Hal yang serupa terjadi pada bambu andong, dan bambu tali. Kerapatan bambu andong yang mengandung buku dan yang tidak mengandung buku masing-masing sebesar 0,76 gcm 3 dan 0,72 gcm 3 , sedangkan kerapatan bambu tali pada kondisi yang sama berturut- turut sebesar 0,72 gcm 3 dan 0,67 gcm 3 . Pada semua jenis bambu yang diteliti, terdapat kecenderungan bahwa bambu yang mengandung buku memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibanding bambu yang tidak mengandung buku. Hal ini diduga disebabkan oleh struktur anatomis yang lebih komplek dan kandungan lignin yang lebih tinggi pada bagian buku sehingga mengakibatkan berat jenis atau kerapatanya menjadi lebih tinggi dibanding bagian bambu yang tidak mengandung buku. Hasil ini sejalan dengan Dransfeld dan Widjaja 1995 yang menyatakan bahwa berat jenis pada buku bambu lebih besar 0,6-0,8 dibandingkan dengan antar buku bambu 0,5-0,7. Tabel 3.2 Kerapatan bambu bambu tali, andong dan betung Jenis bambu Kondisi Ulangan BKU g Volume cm 3 Kerapatan g cm 3 1 8,268 12,34 0,67 tanpa buku 2 8,257 12,51 0,66 3 8,486 12,48 0,68 Bambu tali Rata-rata 0,67 1 8,960 12,62 0,71 dengan buku 2 9,450 12,77 0,74 3 9.122 12,67 0,72 Rata-rata 0,72 1 18,346 25,48 0,72 tanpa buku 2 17,528 25,04 0,70 3 18,520 25,37 0,73 Bambu andong Rata-rata 0,72 1 17,344 26,14 0,74 dengan buku 2 19,593 25,78 0,76 3 19,650 25,52 0,77 Rata-rata 0,76 1 19,389 25,18 0,77 tanpa buku 2 19,509 25,67 0,76 3 19,616 25,81 0,76 Bambu betung Rata-rata 0,76 1 20,582 25,10 0,82 dengan buku 2 20,340 25,18 0,81 3 21,107 25,74 0,82 Rata-rata 0,82

3.1.2. Kadar air