Keteguhan Rekat sejajar Serat

Tabel 6.5 Perbandingan MOR sejajar serat bambu lapis dengan kayu lapis No. Bahan baku Nilai MOR sejajar serat kgfcm 2 berdasarkan perekat UF MF PF 1. Bambu tali 1 1.139,04 890,23 1.214,42 2. Bambu andong 2 780,98 900,82 1.009,68 3. Bambu betung 3 930,35 1.040,90 1.313,221 4. Mahoni 4 504,93 5. Pinus 4 961,68 6. Sengon 4 257,06 7. Mangium 4 751,41 Sumber :1.Suryana J et al., 2009, Mardiana, 2010, dan Iriayanto, 2012 ; 2.Adha,A.,2008, Suryana J et al., 2009, dan Lestari,R.P., 2012; 3. Suryana et al,, 2009 dan Sembiring, 2012; 4.Rosihan, 2005 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks MOR sejar serat, ternyata walaupun ketiga bambu lapis dan keempat kayu lapis dapat memenihi persyaratan SNI 01-5008,7-1999, namun nampak jelas bahwa ketiga bambu lapis mempnyai besaran nilai MOR sejajar serat yang lebih baik.

6.2.5. Keteguhan Rekat sejajar Serat

Data bambu lapis yang mengunakan jenis kayu cepat tumbuh dan kayu meranti yang tersedia terkait dengan keteguhan rekat sejajar serat adalah bambu lapis yang menggunakan perekat phenol formaldehyde PF. Oleh karena itu data kerapatan yang dibandingkan adalah berdasarkan bambu lapis yang menggunakan perekat PF tersebut. Data perbandingan kerapatan bambu lapis dengan kayu lapis disajikan pada Tabel 6.6, sedangkan analisis keragamannya berdasarkan perekat PF disajikan pada Lampiran 6.6. Tabel 6.6. Perbandingan keteguhan rekat sejajar serat bambu lapis dengan kayu lapis No. Bahan baku Nilai keteguhan rekat sejajar serat kgfcm 2 berdasarkan jenis perekat UF MF PF 1. Bambu tali 1 18,25 26,21 20,24 2. Bambu andong 2 17,49 24,45 22,52 3. Bambu betung 3 15,78 21,67 23,19 4. Sengon 4 9,20 10,06 12,16 5. Sungkai 4 13,10 14,96 18,54 6. Jabon 5 13,87 17,77 18,87 7. Kayu afrika 5 14,42 15,03 20,99 8. Mahoni 6 7,33 9. Pinus 6 11,39 10. Sengon 6 6,91 11. Mangium 6 15,83 12. Meranti 7 15,36 Sumber : 1Suryana et al.,2009 dan Iriayanto, 2012 ; 2.Adha, 2008, Suryana. et al., 2009 dan Lestari, 2012 ; 3. Suryana et al., 2009 dan Sembiring, 2012 4. Fauziah, 2011; 5. Wahyulia, 2011; 6.Rosihan, 2005; dan 7 Kliwon,1998. Tabel 6.6 menunjukkan bahwa nilai keteguhan rekat sejajar serat bambu lapis dan kayu lapis berkisar antara 6,91kgfcm 2 dan 23,19 kgfcm 2 . Nilai MOE sejajar serat terendah terdapat pada kayu lapis yang berbahan baku kayu sengon, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada bambu lapis yang berbahan baku bambu betung. Berdasarkan analisis sidik ragam seperti tercantum pada Lampiran 6.6, maka bahan baku berpengaruh terhadap MOR sejajar serat, baik bambu lapis maupun kayu lapis. Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa keteguhan rekat sejajar serat bambu lapis yang berbahan baku tali, andong, dan betung tidak berbeda dengan kayu lapis yang berbahan baku kayu afrika. Nilai keteguhan rekat sejajar serat kayu lapis yang berbahan baku sungkai, tidak berbeda dengan kayu lapis berbahan baku jenis jabon dan kayu afrika. Begitu pula mahoni tidak berbeda dengan sengon, serta pinus tidak berbeda dengan meranti. Secara umum, baik bambu lapis maupun kayu lapis yang dibandingkan memiliki nilai keteguhan rekat sejajar serat memenuhi persyaratan SNI 01-5008,7-1999 dan JIS A 5980- 2003 yang mensraratkan nilai keteguhan rekat sejajar serta masing-masing sebesar 7,00 kgfcm 2 dan 8,24 kgfcm 2, kecuali pada kayu lapis yang dibuat dari kayu sengon yang tidak memenuhi kedua standar tersebut dan kayu lapis yang dibyat dari kayu mahoni yang hanya memenuhi SNI 01-5008,7-1999. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks keteguhan rekat sejar serat, ternyata ketiga bambu lapis mempunyai nilai keteguhan rekat yang lebih tinggi dibandingkan dengan kayu lapis.

6.2.6. Keteguhan Rekat Tegak Lurus Serat