a. Going rate pricing, yakni penetapan harga setingkat dengan rata-rata industry.
b. Sealed bid pricing, yaitu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang diajukan oleh pesaing.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang
dapat diperoleh organisasi perusahaan.
2.3.3 Pelayanan
Menurut Kotler dalam Simamora, 2001: 172 “pelayanan adalah setiap
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun
”. Karakteristik jasa menurut Kotler dalam Laksana, 2008:85
, yaitu “jasa memiliki empat karakteristik utama yang mempengaruhi rancangan program pemasaran
yaitu intangibility tidak berwujud, inseparability tidak terpisahkan, variability bervariasi, perishability mudah lenyap
”. Dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman yang dikemukakan oleh
Bermen 1995 dalam Laksana 2008:90 adalah sebagai berikut: 1. Tangibles fasilitas fisik meliputi fasilitas tempat parkir, fasilitas gedung,
tampilan barang, kenyamanan fasilitas, dan perlengkapan yang modern. 2. Credibility kredibilitas meliputi kepercayaan dan kejujuran pelayanan.
3. Competence kompeten meliputi keterampilan dan pengetahuan layanan. 4. Access akses meliputi menyediakan keinginan pelanggan dan pelayanan
mudah dihubungi.
Universitas Sumatera Utara
5. Reliability reliabilitas meliputi efektifitas informasi jasa, penampilan barang pembuatan nota dan pencatatan nota.
6. Responsiveness responsive yaitu membantu memecahkan masalah. 7. Courtesy kesopanan meliputi kesopanan dan keramahan pelayanan.
8. Communication komunikasi meliputi komunikasi yang baik dan
mendengarkan pendapat pelanggan. 9. Understanding the costumer memahami pelanggan yaitu mengerti dan
memahami kebutuhan pelanggan. 10. Security keamanan yaitu memberikan rasa nyaman dan membebaskan
dari segala resiko atau keragu-raguan pelanggan. Lovelock dan Evans dalam Simamora, 2001:173 mengklasifikasikan
pelayanan dalam tujuh kriteria:
Tabel 2.1 Klasifikasi Layanan menurut Lovelock dan Evans
Berdasarkan Klasifikasi
Contoh
Segmen Pasar 1. Konsumen Akhir
2. Konsumen Organisasional 1. Salon Kecantikan
2. Konsultan Manajemen Tingkat Keberwujudan
tingkat keterlibatan produk fisik dengan
konsumen 1. Rented-goods service
2. Owned-good service 3. Non-goods service
1. Penyewaan mobil 2. Reparasi jam tangan
3. Pemandu wisata Keterampilan Penyedia
Jasa 1. Professional service
2. Non professional service 1. Dokter
2. Supir Taksi Tujuan Organisasi Jasa
1. Profit Service 2. Non Profit Service
1. Bank 2. Yayasan Sosial
Regulasi 1. Regulated service
2. Non regulated service 1. Angkutan Umum
2. Katering Tingkat Intensitas
Karyawan 1. Equipment-based service
2. People-based service 1. ATM
2. Pelatih Sepakbola
Universitas Sumatera Utara
Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan
Pelanggan 1. High-contact service
2. Low-contact service 1. Universitas
2. Bioskop
Sumber: Lovelock dan Evans dalam Simamora, 2001:173 Data diolah 2014
2.4 Usaha Kecil