Singkatan Dokumen Resmi Gereja Singkatan Dokumen St. Fransiskus
3
teknologi mutakhir di satu sisi memang memberi suatu sumbangan yang sangat positif, di mana orang dapat melakukan segala sesuatunya dengan lebih mudah
dan cepat. Tetapi di sisi lain juga terdapat dampak negatifnya; di mana manusia jatuh pada keinginan serba instan dan kecenderungan untuk melakukan sesuatu
yang menguntungkan atau menyenangkan bagi dirinya, tanpa peduli pada orang lain.
Singkatnya, zaman ini ditandai dengan keinginan untuk menjadi lebih unggul dari yang lain dan untuk mendapatkannya ditempuh dengan menghalalkan
segala cara. Dunia saat ini menawarkan serba kemudahan dalam hidup hingga tak jarang disertai dengan cara-cara untuk menyingkirkan sesama tanpa adanya belas
kasihan. Manusia yang rakus akan harta dan kuasa. Maka pada zaman ini kita sering dan mudah melihat sikap tak terpuji di mana orang menuntut banyak hal
demi kesenangannya tetapi tidak mau menerima suatu tugas tertentu yang mungkin sulit dan berat baginya. Ketulusan memberi, keiklasan berkorban, rela
dan bertanggung jawab tanpa pamrih dalam karya menjadi pemandangan yang semakin langka. Begitu pula dengan semangat melayani sesama yang menderita
dan penuh dengan persoalan hidup. Cinta kasih, rasa simpati dan empati atau sikap bela rasa menjadi semakin mengering dari manusia zaman ini.
Kecenderungan mentalitas masyarakat modern sebagaimana tergambar di atas tentu berdampak sangat kuat bagi kaum difabel. Menurut Diono 2014: 20,
hingga saat ini, sejumlah hal yang berkaitan dengan mental masyarakat bahkan termasuk keluarga penyandang disabilitas masih menjadi permasalahan eksternal
yang membelenggu usaha menghargai kaum difabel dalam berbagai aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kehidupan. Contoh permasalahan eksternal tersebut antara lain rendahnya pemahaman masyarakat tentang disabilitas, dan stigma bahwa disabilitas adalah
bagian dari kutukan atau nasib yang membuat keluarga cenderung menyembunyikan kondisi anggotanya yang difabel dan masyarakat tidak
memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. Secara konkrit, dengan mengelola data dari Pusat Data dan Informasi
Pusdatin Kementerian Sosial Tahun 2012, Adi Prasetyo 2014:34-35 menyimpulkan bahwa di Indonesia, akses kaum difabel pada dunia pendidikan
yang berkualitas masih sangat rendah di mana dari sejumlah 1.389.519 orang dengan disabilitas, terdapat 838.343 orang tidak sekolah, dan semakin tinggi
jenjang sekolah, semakin rendah pula partisipasi kaum difabel. Akibatnya, partisipasi kaum difabel pada pekerjaan yang layak pun masih sangat rendah.
Kaum difabel pun semakin terjerat dalam kemiskinan dan terkucil dari kehidupan. Kondisi dan mentalitas masyarakat masa kini yang belum ramah pada kaum
difabel tersebut menjadi kondisi dan pengalaman yang dihadapi para suster SFD yang berkarya bagi kaum difabel dalam lembaga-lembaga karya SFD. Pergulatan
batin untuk mengasah spiritulitas para SFD tersebut kian perlu direfleksikan jika mengingat pesan, ajaran dan teladan Yesus Kristus yang memanggil Santo
Fransiskus Assisi dan para suster SFD untuk menjadi pelayan-Nya melalui karya- karya cinta kasih LPJ. DPU, 2015, No. 94. Alkitab dengan jelas
menggambarkan apa yang dilakukan Yesus, bahwa Kristus Yesus walau dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri, dan mengambil rupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI