Pembahasan Hasil Analisis Data

F. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan data hasil analisis kesalahan pada hasil tes diagnostik yang dilakukan oleh siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Magelang pada pokok bahasan Trigonometri, kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut: 1. Kesalahan data. Kesalahan data yang dimaksud adalah siswa dalam mengerjarakan soal tes diagnostik masih salah dalam menginputkan data soal tes diagnostik. Siswa masih belum mencermati soal tes diagnostik yang diberikan dan tidak teliti. Siswa kebanyakan salah menginput data pada soal tes diagnostik nomor 2 sampai dengan 5 mengenai sudut-sudut berelasi pada kuadran I, II, III, dan IV. Kesalahan yang sering siswa lakukan berupa kesalahan input dengan tertukar penulisan antara poin satu dengan yang lainnya sehingga nilai dari perbandingan trigonometri salah. 2. Kesalahan penggunaan proses yang keliru. Kesalahan penggunaan proses yang keliru ini berupa siswa dalam mengerjakan soal tes diagnotik masih belum menggunakan sistematika penulisan dengan tepat yaitu dikatahui, ditanya, dan jawab. Kebanyakan siswa mengerjakan soal tes diagnostik mulai dari nomor 1 sampai dengan 7 langsung pada jawaba. Oleh karen itu, pada proses ini siswa salah dalam menuliskan apa yang diketahui, akibatnya hasil yang diperoleh tidak sesuai atau benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kesalahan dalam menuliskan rumus. Kesalahan dalam menuliskan rumus yang sering oleh siswa adalah soal nomor 2 sampai dengan 6. Siswa masih belum tepat ketika menuliskan rumus sudut berelasi akibatnya nilai yang diperoleh masih salah. Siswa masih salah ketika menentukan nilai perbandingan Trigonometri tersebut bernilai negative atau positif. Sedangkan pada soal nomor 7 kesalahan rumus yang sering terjadi adalah mencari jarak berdasarkan data yang diketahui. 4. Kesalahan perhitungan. Kesalahan perhitungan ini sering terjadi pada soal tes diagnotik nomor 2 sampai dengan 7. Siswa masih banyak melakukakn kesalahan dalam operasi pengurangan untuk soal nomor 2 sampai dengan 5, kesalahan dalam operasi perkalian dan perhitungan pada soal nomor 6 dan 7. Sehingga, hasil yang diperoleh oleh siswa tidak tepat atau salah. 5. Kesalahan simbol. Kesalahan simbol ini sering terjadi pada soal tes diagnostik nomor 1 dan 6. Pada soal nomor 1 siswa masih belum mencantumkan sudut yang akan dicari, siswa hanya mencari nilai perbandingan Trigonometri. Pada soal nomor 6 siswa juga salah dalam menuliskan simbol yang dicari, beberapa siswa menggunakan simbol yang tidak ada pada soal, dalam hal ini siswa menuliskan simbol lain.. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lerner dan Hadar. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan peneliti, beberapa hal-hal atau keadaan-keadaan yang mempengaruhi siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Magelang dalam kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa pada pokok bahasan Trigonometri antara lain: 1. Peran guru sebagai fasilitator Peran guru saat ini bergeser dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator, maksudnya ketika dahulu guru menjadi pusat dari sumber informasi atau belajar tetapi sekarang guru memfasilitasi siswa dalam proses belajar karena pengetahuan itu luas dan pengetahuan tidak hanya dimiliki oleh guru tetapi juga semua hal yang menunjang pembelajaran dapat menjadi sumber belajar. Guru sebagai fasilitator memegang peranan penting dalam pembelajaran karena bisa dikatakan guru menjadi sopir dalam pengetahuan karena akan dibawa kemana atau tujuan dari pembelajaran dan siswa sendiri yang akan menentukan pada perhentian mana mereka akan turun atau pada keadaan apa siswa memahami dan mengetahui tujuan belajar mereka sendiri. 2. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan dalam pembelajaran menjadi keadaan yang menentukan dalam proses belajar. Kegiatan pembelajaran yang baik ketika kegiatan yang dirancang dan disusun dapat mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran menjadi suatu aktivitas yang dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Sarana Prasarana yang menunjang pembelajaran Sarana Prasarana menjadi salah satu bagian dalam pembelajaran yang membantu siswa dalam menncapai tujuan pembelajaran. Apabila sarana prasarana dalam hal ini adalah ketersediaan ruang kelas, media pembelajaran, sumber belajar dapat terpenuhi maka siswa akan terfasilitasi dalam belajar dan siswa akan mudah mencari informasi yang bervariasi sehingga siswa dapat mengakomodasikan pengetahuan yang ia dapatkan. Selain itu, sarana prasarana yang mendukung menjadikan siswa menjadi pribadi yang kritis dalam menyeleksi informasi-informasi yang didapatkan. 4. Kondisi kelas Kondisi kelas menjadi disalah satu faktor yang membentuk kepribadian siswa. Siswa yang tumbuh dalam lingkungan kelas yang memiliki semangat belajar tinggi maka siswa cenderung memiliki semangat belajar dan pantang menyerah yang tinggi. Siswa yang berada pada lingkungan kelas yang cenderung semangat belajarnya rendah maka siswa juga cenderung terbentuk menjadi pribadi yang kurang bersemangat atau aktif pada saat pembelajaran. Oleh karena itu, kondisi kelas sangat mempengaruhi proses belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kondisi kelas juga meliputi; keaktifan, semangat, minat, kompetisi, dan fasilitas yang tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Keterlibatan siswa Keterlibatan siswa menjadi salah satu patokan dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Apabila keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal. Keterlibatan siswa dapat berupa keaktifan siswa dalam menjawab bertanya atau menjawab pertanyaan, tanggungjawab siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan motivasi dalam diri siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Keadaan-keadaan yang ditemukan peneliti dalam penelitian pada saat observasi pembelajaran ini sesuai dengan patokan kesulitan belajar yang dikemukakan oleh Mulyadi 2010. Berdasarkan hasil wawancara baik dengan guru bidang studi Matematika ataupun subjek penelitian diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Magelang pada pokok bahasan Trigonometri adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa internal, antara lain; a. Subjek kurang berminat dalam belajar Minat dalam belajar merupakan hal penting yang tidak dapat terpisahkan. Minat atau motivasi juga memberikan dampak yang besar dalam proses belajar. Apabila seseorang kurang berminat dalam belajar maka proses yang telah dilalui tidak akan memperoleh hasil yang baik atau maksimal. Oleh karena itu, minat dalam belajar merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh subjek dalam proses belajar. b. Subjek kurang bersemangat. Selain minat, semangat belajar juga menentukan proses dan hasil belajar. Subjek yang memiliki semangat belajar tinggi maka dalam belajar subjek akan berusaha sekeras mungkin untuk dapat memahami materi yang dipelajari. c. Subjek malas belajar. Subjek yang malas belajar maka cenderung kurang dapat mengikuti pembelajaran di kelas, karena subjek yang malas akan tertinggal dan kesulitan dalam memahami materi pembelajaran berikutnya. Akibatnya proses belajar tidak terjadi dan hasil yang diperoleh juga tidak baik atau belum maksimal. d. Subjek jarang berlatih mengerjakan soal. Subjek yang merupakan seorang pelajar memiliki kewajiban untuk belajar. Salah satu kegiatan belajar adalah latihan soal. Subjek yang jarang berlatih mengerjakan soal maka subjek tidak terbiasa dan asing terhadap soal-soal atau permasalahan matematika. Subjek akan merasa kesulitan mengerjakan soal karena merasa belum pernah menjumpai soal yang mirip sebelumnnya. Oleh karena itu dalam proses belajar subjek akan terbantu apabila sering berlatih mengerjakan soal yang bervariasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Soal yang bervariasi akan memunculkan kebiasaan positif bagi subjek semisal sikap pantang menyerah dan kerja keras. e. Subjek kurang menguasai pengetahuan dasar Subjek kurang menguasai pengetahuan dasar sehingga subjek belum dapat mengakomodasikan pengetahuan baru yang diperoleh. Akibat dari kurangnya minat, semangat, latihan soal dan malas belajar subjek kurang menguasai pengetahuan sebelumnya. Padahal pengetahuan sebelumnya akan terus digunakan dan menjadi dasar bagi pengetahuan berikutnya apabila terkait dengan Trigonometri. Subjek tidak akan menguasai aturan- aturan dalam Trigonometri jika subjek tidak menguasai konsep perbandingan Trignometri terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam mempelajari matematika pengetahuan sebelumnya menentukan pengetahuan berikutnya sehingga pengetahuan yang dimiliki akan siswa akomodasi untuk menjadi pengetahuan baru yang lebih spesifik. 2. Faktor-faktor yang terletak diluar diri subjek eksternal, antara lain; a. Situasi pembelajaran matematika yang kurang mendukung seperti ada siswa lain yang ribut atau ramai sendiri sehingga subjek kesulitan dalam memusatkan perhatian dalam belajar. Situasi pembelajaran menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kesulitan belajar subjek. Apabila situasi pembelajaran yang terjadi tidak mendukung subjek untuk mengalami proses belajar maka subjek tidak akan fokus dalam belajar, akibatnya hasil dari belajar tersebut tidak akan maksimal bahkan tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, situasi pembelajaran yang baik untuk mendukung proses belajar adalah siswa aktif baik dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, terjadi proses interaksi dan proses berpikir dalam diri siswa. Selain itu, situasi pembelajaran yang baik juga menumbuhkan kebiasaan yang baik, semisal pantang menyerah, berani mencoba, bekerja keras, dan lain sebagainya. b. Lingkungan keluarga juga menuntut subjek menjadi pribadi yang baik dan sukses, orang tua yang berlaku kasar dan keras baik dari tingkah laku maupun perkataan, orang tua yang menekan subjek, dan orang tua yang akan bercerai. Lingkungan keluarga merupakan pondasi seseorang dalam pembentukan karakter atau kepribadian. Seorang siswa yang tumbuh dan besar dalam lingkungan keluarga yang demokratis maka akan tumbuh menjadi pribadi yang menghargai perbedaan dan toleransi. Sedangkan seorang siswa yang tumbuh dan besar dalam lingkungan yang keras dan penuh tekanan akan membentuk siswa menjadi pribadi yang membangkang atau tertutup jika keluar dari lingkungan keluarga. Oleh karena itu, lingkungan keluarga menjadi awal dan pusat belajar bagi siswa dalam membentuk karakter atau kepribadian yang akan digunakan di masa mendatang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Lingkungan sekolah juga berpengaruh dalam menentukan faktor- faktor kesulitan belajar. Situasi dimana adanya persaingan yang tidak sehat, dan ada kegiatan sekolah yang mempengaruhi minat belajar. Lingkungan sekolah atau sosial merupakan faktor yang juga mempengaruhi pembentukan karakter atau kepribadian siswa. Lingkungan sekolah menjadi langkah berikutnya bagi seorang siswa untuk belajar akan dunia yang lebih luas. Siswa akan belajar untuk mengkritisi segala sesuatu yang mereka anggap kurang tepat atau tidak sesuai. Bahkan melalui lingkungan sekolah siswa akan belajar untuk terbuka dan percaya kepada orang lain sehingga siswa dapat menghargai keberagaman dan memiliki sikap toleransi. Jika lingkungan sekolah tidak mendukung maka siswa akan mengalami kesulitan baik dalam belajar maupun bersosialisasi.

G. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pendapatan nasional kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

0 8 187

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29