Kemajuan belajar individu dapat dilihat dari segi tujuan yang harus dicapai, tingkat pencapaian hasil belajar dibandingkan potensinya,
kedudukannya dalam kelompok yang memiliki potensi yang sama dan dapat diihat dari kepribadiannya. Berdasarkan hal ini patokan kesulitan
belajar dapat ditentukan seperti di bawah ini: a.
Tingkat pencapaian tujuan b.
Perbandingan antara potensi dengan prestasi c.
Kedudukan dalam kelompok d.
Tingkah laku yang nampak
3. Jenis-jenis atau macam-macam Kesulitan Belajar
Klasifikasi kesulitan belajar dalam pengertian yang lebih luas dan dalam adalah sebagai berikut:
a. Learning Disorder Gangguan Belajar
Gangguan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.
Pada dasarnya orang yang mengalami gangguan belajar, prestasi belajarnya tidak terganggu, akan tetapi proses belajarnya
terganggu atau terhambat oleh adanya respon-respons yang bertentangan dengan demikian hasil belajar yang dicapai akan
lebih rendah dari potensi yang dimiliki Mulyadi, 2010. Pada kasus ini misalnya, seorang siswa memiliki prestasi yang baik
dalam kelas yaitu nilai selalu diatas KKM. Ketergantungan belajar yang dimaksudkan disini adalah siswa melakukan kegiatan lain
selama siswa tersebut belajar, ia belum dapat belajar secara efektif dan efisien tetapi selama belajar ia melakukan kegiatan lain
semisal, bermain handphone, membaca buku lain, belajar sambil menonton, dan lain sebagainya. Sebenarnya, ia dapat memiliki
prestasi yang lebih baik lagi akan tetapi terhambat dengan kegiatan lain saat belajar.
b. Learning Disabilities Ketidakmampuan Belajar
Ketidakmampuan belajar
adalah ketidakmampuan
seseorang murid yang mengacu kepada gejala di mana murid tidak mampu belajar menghindari belajar, sehingga hasil belajarnya
dibawah potensi intelektualnya Mulyadi, 2010. Hal ini dapat terjadi pada beberapa siswa, ia cenderung malas untuk belajar
karena merasa belajar itu membosankan dan menjemukan. Siswa yang mengalami ketidakmampuan belajar cenderung memiliki
motivasi yang rendah dalam belajar, dan menganggap belajar sebagai hal yang belum menjadi prioritas.
c. Learning Disfunction Ketidakfungsian Belajar
Menunjukkan gejala di mana proses belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda
subnormalitas mental, gangguan alat dria atau gangguan-gangguan psikologis lainnya Mulyadi, 2010.
d. Under Achiever Pencapaian Rendah
Pencapaian rendah adalah mengacu kepada murid-murid yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi
prestasi belajarnya tergolong rendah Mulyadi, 2010. Prestasi belajar yang dimaksudkan adalah hasil belajar. Hasil belajar yang
rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Johan B. Caroll Entang, 1984 faktor-faktor
tersebut adalah: a.
Waktu yang tersedia b.
Usaha individu c.
Bakat d.
Kualitas pengajaran e.
Kemampuan untuk mengikuti pengajaran e.
Slow Learner Lambat Belajar Lambat belajar adalah murid yang lambat dalam proses
belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid yang lain yang memiliki taraf potensi intelektual
yang sama Mulyadi, 2010. Jenis-jenis kesulitan belajar digolongkan dalam dua golongan
yaitu kesulitan belajar umum dan kesulitan belajar khusus. Jenis-jenis kesulitan belajar tersebut sebagai berikut:
a. Kesulitan Belajar Umum
1 Ranah Kognitif
2 Ranah Afektif
3 Ranah Psikomotorik
a Gangguan Penglihatan
b Gangguan Pendengaran Mulyadi, 2010
b. Kesulitan Belajar Khusus
Public law Hallahan Kauffman, 1978 menjelaskan kesulitan belajar khusus
yaitu “Sebagai gangguan pada suatu proses pada psikologis dasar atau yang lebih terlihat didalam
penggunaan Bahasa lisan dan tulis dangan wujud, seperti tidak kesempurnaan mendengar, memikirkan, membicarakan, membaca,
menulis, mengucapkan atau melakukan perhi tungan matematis”.
Menurut Krik dan Gallagher kesulitan belajar khusus dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu kesulitan belajar pra
akademik dan kesulitan belajar akademik. 1
Kesulitan Belajar Pra Akademik a
Gangguan Motorik dan Persepsi Gangguan
perkembangan motorik
sering diperlihatkan dalam bentuk adanya gerakan melimpah
overflow movements, kurang koordinasi dalam aktivitas motorik, kesulitan dalam koordinasi motorik fine-motor,
kurang dalam
penghayatan tubuh
body-image, kekurangan pemahaman dalam hubungan keruangan atau
arah dan bingung lateralitas confused laterality Abdurrahman, 2009.
Menurut Lerner persepsi adalah batasan yang digunakan pada proses memahami dan mengintepretasikan
informasi sensoris, atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna dari data yang diterima oleh sebagian
indera Abdurrahman, 2009. b
Kesulitan Belajar Kognitif Kesulitan belajar kognitif adalah salah satu bentuk
kesulitan belajar
yang bersifat
perkembangan developmental
learning atau
kesulitan belajar
preakademik preacademic
learning disabilities.
Kesulitan belajar jenis ini perlu mendapat perhatian karena sebagaian besar dari belajar akademik terkait dangan ranah
kognitif Abdurrahman, 2009. c
Gangguan Perkembangan Bahasa Menurut Lerner bahasa merupakan salah satu
kemampuan terpenting manusia yang memungkinkan ia unggul atas makhluk-makhluk lain di muka bumi. Bahasa
merupakan suatu sistem komunikasi yang terintegrasi, mencakup bahasa ujaran, membaca, dan menulis
Abdurrahman, 2009. Gangguan kesulitan belajar bahasa dapat dikatakan sebagai kesulitan belajar siswa dalam
berkomunikasi bagi dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
2 Kesulitan Belajar Akademik
Kesulitan belajar akademik merupakan kondisi-kondisi ysng secara signifikan terdapat pada proses belajar 1 membaca;
2 menulis; 3 matematika Runtukahu Kandou, 2014. Ketidakmampuan tersebut terdapat pada anak-anak yang
belajar di sekolah dengan pencapaian hasil belajar di bawah kemampuan akademik yang sebenarnya.
a Kesulitan Belajar Membaca Disleksia
Bond mengemukakan bahwa membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan
stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun suatu pengertian melalui
pengalaman yang telah dimiliki Abdurrahman, 2009. Snowling mendefinisikan disleksia adalah gangguan
kemampuan dan kesulitan yang memberikan efek terhadap proses belajar, diantaranya adalah gangguan dalam proses
membaca, mengucapkan, menulis dan terkadang sulit untuk memberikan kode pengkodean angka ataupun
huruf Mulyadi,
2010. Dengan
demikian dapat
disimpulkan kesulitan belajar membaca adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami ketidakmampuan
dalam membaca terhadap proses belajar sehingga hasil belajar belum tercapai.
b Kesulitan Belajar Menulis Disgrafia
Menurut Abdurrahman 2009:224 menulis adalah; i.
menulis merupakan salah satu komponen sistem komunikasi,
ii. menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan,
dan ide-ide ke dalam bentuk lambing-lambang bahasa grafis, dan
iii. menulis dilakukan untuk keperluan mencatat dan
komunikasi. Kesulitan belajar menulis menunjuk pada adanya
ketidakmampuan mengingat cara membuat huruf atau simbol-simbol matematika. Disgrafia sering dikaitkan
dengan kesulitan belajar membaca atau disleksia karena kedua jenis kesulitan tersebut sesungguhnya saling terkait
Abdurrahman, 2009. Dengan demikian dapat disimpulkan kesulitan
belajar menulis sebagai suatu keadaaan dimana seseorang mengalami hambatan dalam menulis selama proses belajar,
dalam mencapai hasil belajar. c
Kesulitan Belajar Berhitung Diskalkulia Gangguan
matematika adalah
suatu ketidakmampuan dalam keterampilan matematika yang
diharapkan untuk kapasitas intelektual dan tingkat pendidikan seseorang Mulyadi, 2010.
4. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar