Latar Belakang Pengaruh citra merek (Brand Image) terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada produk Body Mist The Body Shop di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta.
konsumen. Pelanggan yang puas dan loyal merupakan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru. Mempertahankan semua pelanggan yang ada
umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari
biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada Kotler et al,2006. Loyalitas tentunya tidak hadir begitu saja, perusahaan harus bisa
mengatur strategi bagaimana mengelola konsumen dengan cara mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dari konsumen dengan harapan
konsumen tersebut ingin membeli produk yang diproduksi oleh perusahaan. Dalam proses pembelian produk kosmetik tersebut tentunya konsumen melalui
beberapa tahapan-tahapan dan proses-proses terlebih dahulu, seperti melihat iklan dan rekomendasi orang lain. Setelah melewati tahapan tersebut maka
konsumen mulai membandingkan produk satu dengan produk lainnya sehingga pada akhirnya konsumen memilih untuk membeli berdasarkan pengalamannya
serta akan membeli produk yang sama loyal. Salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetisi dan mempertahankan loyalitas konsumen adalah dengan
membentuk brand image citra merek yang positif dimata konsumen. Sebuah brand yang memiliki image baik pada masyarakat, pasti akan
mendapatkan posisi yang lebih baik di pasar, keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dan meningkatkan pangsa pasar atau kinerja Park, Jaworski,
MacInnis, 1986. Menurut Hsieh, Pan, dan Setiono 2004:252, brand image yang positif memungkinkan konsumen untuk mengidentifikasi kebutuhannya
yang dapat dipenuhi oleh brand tersebut dan membedakannya dari para PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pesaingnya, sehingga meningkatkan kemungkinan konsumen akan membeli brand tersebut.
Di Indonesia, saat ini banyak perusahaan-perusahaan kosmetik yang mulai masuk dan bersaing untuk memperebut pangsa pasar. Persaingan
memperebutkan pangsa pasar tidak hanya berasal dari perusahaan dari luar negeri saja, namun persaingan tersebut juga berasal dari perusahaan kosmetik
yang berasal dari Indonesia. Industri kosmetik merupakan salah satu Industri dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi. Menurut data yang di
peroleh dari Perkosmi Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia, jumlah perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia berjumlah sekitar 744 perusahaan.
Hal ini menunjukkan banyaknya perusahaan yang bermain di Industri kosmetik, khususnya di Indonesia.
Data dari kementerian Perindustrian Indonesia Melalui “Indonesia finance Today
” diketahui bahwa industri kosmetik berhasil bertahan dalam krisis ekonomi global pada tahun 2012 dengan terus mengalami pertumbuhan
solid Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013. Berdasarkan data yang diperoleh dari Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia Perkosmi
memperkirakan pada tahun 2013 penjualan kosmetik dapat tumbuh hingga Rp 11,22 triluan, naik 15 dibandingkan dengan proyeksi pada tahun 2012
sebesar Rp 9,76 triliun. Dari sisi ekspor, industri kosmetik ditaksir tumbuh 20 menjadi US 406 juta.
Berikut adalah data penjualan kosmetik Indonesia: Tabel I.1
Sumber: http:indonesianconsume.blogspot.co.id
Pemerintah juga mendukung perkembangan industri kosmetik dengan memberikan insentif berupa tax allowance dan pembebasan bea masuk atas
impor mesin. Diharapkan dengan adanya insentif tersebut maka industri kosmetik dapat berekspansi secara rutin untuk meningkatkan 15 kapasitas
produksi. Kebijakan tersebut dilengkapi pula dengan adanya pasar bebas ASEAN dan China ACFTA yang akan berlaku pada 2015 sehingga produk-
produk kosmetik China juga dapat memasuki industri kosmetik Indonesia Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013. Peluang ini akan
semakin meningkatkan persaingan di dalam industri kosmetik Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh lembaga survey “Clicktop10”
pada tahun 2013, terdapat sepuluh perusahaan kosmetik yang dinilai memiliki penjualan terbaik di Indonesia Clicktop10, 2013 Lembaga survey tersebut
setuju bahwa pemimpin pasar untuk industri kosmetik di Indonesia adalah “L’Oreal Group” dengan membawahi brand – brand ternama seperti
“Garnier”, “Maybelline”, “The Body Shop”, dan berbagai brand lainnya. “The Body Shop” adalah salah satu brand kosmetik dari “L’Oreal”
sebagai perusahaan kosmetik dengan penjualan terbaik di Indonesia. “The Body Shop” adalah brand yang pertama kali diperkenalkan oleh Anita Roddick
di Inggris pada tahun 1976 sebagai brand yang memposisikan diri sebagai produk kosmetik organik. “The Body Shop” berada di ranking ke 29 dalam
Most Valuable Cosmetics Brands in the World yang diadakan oleh “Brand
Finance ” dengan nilai 1.278 USD
www.rangkingthebrand.com , 2015.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Top Brand Award pada fase I 2015 pada kosmetik perawatan pribadi khususnya pada produk perawatan tubuh yaitu
Body Mist yang mendapatkan penghargaan top brand dapat dilihat pada tabel: Tabel II.2
Top Brand Award Kategori Body Mist
Sumber : www.topbrand-award.com
Tabel II.1 memperlihatkan urutan merek produk Body Mist The Body Shop terpilih menjadi Top Brand, sedangkan Produk Mustika Puteri dan
produk lainnya berada di bawah produk The Body Shop. Hal ini
TBI TOP
The Body Shop 32.0 TOP Mustika Puteri
7.8
Victoria Secret 7.3
Eskulin 4.4
Oriflame
3.3
Natural Beauty 2.6
Lovana 2.5
memperlihatkan bahwa produk kosmetik organik mampu bersaing dengan produk lainnya. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti
loyalitas konsumen terhadap produk Body Mist dan melihat seberapa kuat citra merek yang telah dibangun oleh The Body Shop.
Menurut Freddy Rangkuti 2002:2 mengatakan bahwa merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat,
dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya
tidak hanya merupakan suatu symbol, melainkan atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai. Merek brand telah menjadi krusial yang
berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan profit maupun nonprofit, manufaktur maupun penyedia jasa, dan
organisasi lokal maupun global. Pemasar harus selalu mendesain program pembangunan citra merek
brand image dalam aktivitas pemasaran dan melakukan kegiatan yang mendukung pemasaran guna memperkuat merek. Kekuatan merek menyangkut
dalam dua hal, yaitu persepsi konsumen terhadap merek dan loyalitas konsumen pada penggunaan merek. Seiring dengan perkembangan persaingan
antar Industri Kosmetik dengan berbagai macam keunggulan yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan, meraih kembali pasar yang telah
menurun, dan untuk mempertahankan pasar yang telah diperolehnya adalah tantangan yang harus dihadapi.
Oleh karena itu, citra merek brand image sangatlah penting untuk meraih pangsa pasar yang diharapkan oleh perusahaan. Sesuai uraian di atas,
maka penulis mengambil judul
“Pengaruh Citra Merek Brand Image terhadap Loyalitas Konsumen Produk Body Mist The Body Shop Studi
Pada kosmetik The Body Shop di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta”.