12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran sebagai disiplin ilmu, bidang kajian riset, dan salah satu praktik bisnis yang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pemasaran
selama ini sering dikaitkan dengan “penjualan” dan “periklanan”. Pemasaran diharapkan memiliki keahlian dan merangsang permintaan akan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Definisi pemasaran menurut Kotler 2007:6 dapat dibedakan menjadi
definisi sosial, yaitu suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain, sedangkan menurut definisi manajerial, pemasaran
sering digambarkan sebagai seni menjual produk. American Marketing Association AMA dalam Kotler dan Keller
2009:5 menawarkan defininisi formal yaitu, pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pemasaran di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan suatu aktivitas
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen baik individu atau kelompok sehingga tercapai kepuasan konsumen melalui penciptaan, penawaran, dan
penukaran suatu produk atau jasa dengan lainnya.
2. Filosofi Pemasaran
Pemikiran dan praktik pemasaran berkembang pesat dari waktu ke waktu. Filosofi pemasaran mengalami evolusi, mulai dari konsep produksi,
konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial. Sejumlah faktor seperti customers, company, competition,
collaborators, dan change berkontribusi pada berkembangnya sejumlah perspektif baru dalam pemasaran.
Filosofi pemasaran mengalami evolusi dari orientasi internal inward- looking menuju orientasi eksternal outward-looking. Artinya, pemasaran
beralih dari yang semula menekankan “try to sell what I can make” berusaha
menjual apa saja yang bisa saya buathasilkan menjadi “try to make what I
can sell” berusaha menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual karena dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Orientasi internal tercermin dalam
konsep produksi, konsep produk, dan konsep penjualan, sedangkan orientasi eksternal direfleksikan dalam konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial.