Teknik Analisis Data Pengaruh citra merek (Brand Image) terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada produk Body Mist The Body Shop di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta.

b Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Menurut Santoso, adapun pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah VIF di bawah 10 dan tolerance lebih dari 0,1 dalam Purnomo, 2008:36. c Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah terjadinya ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, dalam penelitian ini digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terjadi Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized. Dasar analisisnya adalah: a. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Apabila terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Metode Analisis

Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan pada penelitian ini digunakan metode analisis, yaitu: 1. Analisis deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian beserta analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisis tersebut akan dibentuk suatu kesimpulan. 2. Analisis kuantitatif dengan regresi berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian variabel X terhadap kejadian lainnya variabel Y. Dalam penelitian ini, analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen. Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono 2010:277, yaitu: = � + � + � + � + � Dimana: Y = loyalitas konsumen terhadap produk Body Mist The Body Shop variabel dependenterikat X1 = corporate image variabel independenbebas X2 = user image variabel independenbebas X3 = product image variabel independenbebas a = nilai konstan atau tetap, yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai X1, X2, dan X3 sama dengan nol b1 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X1 dengan menganggap X2 dan X3 konstan b2 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X2 dengan menganggap X1 dan X3 konstan b3 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X3 dengan menganggap X1 dan X2 konstan e = standar error PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Nalisisi Koefisien Determinasi R

2 Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya R2. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 makin mendekati 0 nol, maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2 dua, maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square Imam Ghozali dalam Made Novandri, 2010:39. Dari koefisien determinasi R2 ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.

5. Uji Hipotesis

a. Uji F Uji Serempak

Uji F test digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bila F hitung F tabel , maka secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebaliknya bila F hitung F tabel , maka secara bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Sugiyono, 2010. � = � � − � � − � − � = � � − � − � − � PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan: n = Ukuran sampel R 2 = Koefisien determinasi k = Banyaknya variabel bebas 1 H ditolak bila F hitung F tabel Apabila F hitung F tabel maka hipotesis alteratif diterima atau dengan kata lain H ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel corporate image, user image, dan product image secara bersama- sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 2 H diterima bila F hitung F tabel Apabila F hitung F tabel maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata lain H diterima. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel corporate image, user image, dan product image secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

b. Uji-T Uji Parsial

Dalam hal ini untuk menilai apakah masing-masing variabel yaitu corporate image X 1 , user image X 2 , dan product image X 3 mempunyai hubungan yang signifikan dengan keputusan pembelian Y. Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi hasil perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan α yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan adalah 5. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menghitung nilai t Sugiyono, 2001:292. Rumus: � = √� − √ − � Keterangan: t = t hitung yang dicari r = koefisien korelasi R 2 = koefisien determinan n = jumlah sampel jika t hitung t tabel α = 0,05;n-2, maka H diterima dan H a ditolak. jika t hitung t tabel α = 0,05;n-2, maka H ditolak dan H a diterima.

c. Kriteria Pengujian

1 H ditolak H a diterima apabila t hitung t tabel pada α 0,05. Artinya variabel corporate image, user image, dan product image secara parsial berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen. 2 H diterima H a ditolak apabila t hitung t tabe l pada α 0,05. Artinya variabel corporate image, user image, dan product image secara parsial tidak berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

The Body Shop International plc adalah sebuah perusahaan kosmetik dan kecantikan global yang mendapatkan inspirasi dari alam dan menghasilkan produk – produk yang bersandar pada nilai-nilai etika. Pertama kali didirikan pada tahun 1976 oleh Dame Anita Roddick di Inggris, saat ini toko The Body Shop memiliki lebih dari 2,400 toko yang tersebar di 61 negara, dengan lebih dari 1,200 jenis produk yang menggunakan bahan-bahan alami dan bebas dari uji coba pada binatang. The Body Shop juga merupakan pioneer perusahaan kosmetik internasional yang menghimbau terhadap Standar Kosmetik untuk Manusia dengan memberantas uji coba terhadap binatang. Pentingnya arti lingkungan yang disadari oleh masyarakat Eropa merupakan alasan utama kehadiran The Body Shop. Sejak awal berdirinya toko pertama mereka, The Body Shop selalu berkomitmen untuk mendukung perubahan lingkungan dan sosial menuju keadaan yang lebih baik melalui berbagai kegiatan kampanye didasari oleh semangat dan nilai-nilai values yang dianut dan mendarah daging dalam setiap aktivitas bisnisnya. Kedua hal inilah yang membuat The Body Shop berbeda dengan para pesaingnya. Semangat The Body Shop dalam menjalankan bisnisnya adalah “we believe business can be both profitable and responsible ”. Adapun nilai-nilai values inti dari The Body Shop terdiri dari : 1. Against Animal Testing Awal prinsip ini bermula dari Save The Whale tahun 1986 ketika Anita meluncurkan kampanye toko pertamanya. Saat itu The Body Shop dan Anita mendukung perjuangan Greenpeace dalam mengakhiri pembantaian ikan paus untuk produk komersial seperti minyak ikan paus yang digunakan dalam beberapa produk kosmetik. The Body Shop tidak pernah dan tidak akan pernah mengujicobakan bahan dasar maupun produk kepada binatang. Ia percaya bahwa binatang tidak perlu dikorbankan untuk kecantikan. Untuk itu The Body Shop menggunakan percobaan alternativ yang telah dikembangkan dalam melakukan penelitiannya. Salah satunya adalah eyetex irritection dengan menggunakan protein tumbuhan pengganti mata kelinci untuk menganalisa kadar iritasi mata manusia, mengembangkan metode uji coba skin patch pada para relawan dengan cara yang aman dibawah pengawasan ketat University Hospital of Wales dan setiap pemasok bahan baku untuk kebutuhan kosmetika tidak dipekenankan mengujicobakannya pada binatang sejak 31 Desember 1990. 2. Support Community Trade The Body Shop membangun hubungan perdagangan yang saling menguntungkan dengan masyarakat melalui program Community Trade yang berawal dari Teddy Exports India tahun 1983. Dengan Community Trade The Body Shop melakukan perdagangan yang adil dan setara dengan berbagai komunitas di dunia. The Body Shop memperoleh bahan baku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bermutu, mereka memperoleh kemandirian sosial ekonomi. Nilai ini dilaksanakan dengan peduli terhadap siapa dan cara apa saat melakukan perdagangan, memastikan para pekerja tidak dieksploitasi dan bukan anak- anak di bawah umur, menjamin pekerjaan tidak membahayakan jiwa, pekerja mendapat tambahan keterampilan dan pengetahuan, dan menggunakan sumber daya alam yang berkelanjutan. Salah satu contoh kegiatan yang pernah dilakukan adalah pada Januari 2001 Anita mengunjungi 130 petani minyak wijen di Nicaragua yang menerima harga adil dan stabil untuk biji wijen yang mereka jual agar petani mampu membangun bisnis mereka yang berkelanjutan. 3. Active Self-Esteem The Body Shop mendorong setiap perempuan untuk menerima, menghargai dan menggali potensi diri. “Feel good about yourself, respect yourself, look after your body and soul, and be proud of who and what you are ” merupakan pernyataan yang dilontarkan oleh Anita Roddick mengenai bagaimana setiap perempuan harus menghargai dirinya. Nilai ini didasarkan atas tanggung jawabnya terhadap para perempuan yang telah menjadi objek penderita dari berbagai ilusi dan impian yang ditawarkan oleh berbagai produk untuk tubuh dan wajah seperti supermodels. Pada kenyataannya dari 3 juta wanita hanya 8 wanita saja yang memiliki tubuh seperti supermodels.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek (brand image), Pelayanan (retail service), dan Produk (merchandise) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Brastagi Supermarket Medan

42 276 130

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek. Studi kasus pada konsumen The Body Shop Ambarukmo Plaza Yogyakarta.

0 4 146

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK KOSMETIK HIJAU MEREK THE BODY SHOP.

0 1 18

TAP.COM - PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

0 0 152

Pengaruh Brand Image, Corporate Social Responsibility, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop Sun Plaza Medan dengan Harga sebagai Variabel Moderating

0 2 18

Pengaruh Brand Image, Corporate Social Responsibility, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop Sun Plaza Medan dengan Harga sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Pengaruh Brand Image, Corporate Social Responsibility, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop Sun Plaza Medan dengan Harga sebagai Variabel Moderating

0 1 15

Pengaruh Brand Image, Corporate Social Responsibility, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk The Body Shop Sun Plaza Medan dengan Harga sebagai Variabel Moderating

0 1 39