tujuan penelitian dapat dicapai. Jika dengan metode kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel saja dan hanya dapat digali fakta-fakta yang
bersifat empirik dan terukur sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode kuantitatif. Maka dengan
metode kualitatif dapat ditemukan jawaban yang lebih mendalam dan fakta- fakta yang tidak tampak oleh indera dapat diungkapkan.
3.2. Alasan Ketertarikan Peneliti Acknowledge
Alasan peneliti untuk meneliti permasalahan ini adalah rasa ingin tahu yang timbul dalam diri peneliti sendiri. Melihat fenomena yang terjadi
tentang perkembangan asuransi jiwa syariah yang semakin pesat dan memiliki ragam ketentuan yang kompleks menjadikan alasan peneliti untuk
mengkaji lebih lanjut tentang permasalahan yang terjadi dalam pengembangan asuransi jiwa syariah khususnya mengambil studi kasus
pada PT.Bringin Life Syariah yang berlokasi di Jl.Untung Suropati No.85, Surabaya.
3.3. Penentuan Informan Informan yang peneliti gunakan untuk mendapatkan informasi
adalah Manager Keuangan dan sebagian dari staff pelaksana perusahaan.
Alasan peneliti memilih informan tersebut karena dalam pengelolaan asuransi jiwa syariah, manager dan staff sebagai pihak yang berhubungan
langsung dalam aktivitas dan pengelolaan usaha pada perusahaan terkait. Manager sebagai salah satu pemegang dalam struktur dan pengurus sebagai
pihak- pihak yang membantu dalam melaksanakan aktivitas operasi perusahaan.
Selain itu peneliti juga menggunakan staff pelaksana perusahaan sebagai informan dalam penelitian ini dikarenakan staff pelaksana
perusahaan merupakan pihak yang juga berkaitan langsung dalam aktifitas operasi perusahaan.
3.4 Desain Penelitian Studi Kasus
3.4.1 Pertanyaan penelitian
Dalam penelitian ini, topik yang dibahas tentang efektifitas penerapan sistem mudharabah pada profit asuransi jiwa syariah. Oleh
karena itu, beberapa pertanyaan yang dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana perlakuan profit pada PT. Bringin Life Syariah-
Surabaya? 2.
Bagaimana kesesuaian konsep asuransi jiwa syariah dengan perlakuan profitnya?
3. Lalu bagaimanakah indikator efektifitas penerapan mudhrabah
pada profit PT. Bringin Life Syariah-Surabaya?
3.4.2 Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. a
Dasar perhitungan yang menjadi acuan dalam pembagian distribusi profit PT.Bringin Life Syariah-Surabaya?
b Mekanisme pengelolaan dana PT. Bringin Life Syariah-
Surabaya?
2. a Konsep profit dalam prinsip mudharabah
b Dokumen PT. Bringin Life Syariah-Surabaya dalam
pendistribusian profit 3. a Rasio-rasio profitabilitas dari laporan keuangan perusahaan
untuk mengetahui hubungan antara hasil operasi dan sumber daya yang tersedia bagi perusahaan
untuk menghasilkan laba.
b Ukuran-ukuran yang menjadi acuan dalam penentuan efektifitas profit perusahaan, yaitu: profit target, syariah
compliance, mutual benefit. c Ukuran kinerja asuransi secara umum, seperti : RBC Risk
Based Capital likuiditas, deposito wajib cadangan teknis, dll.
3.4.3 Sumber Data dan Jenis Data
Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian adalah : 1.
Sumber data utama primer Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber di
dalam perusahaan, seperti bukti penyusunan struktur organisasi, bukti transaksi yang terjadi di perusahaan, dan bentuk pelaporan keuangan
pada PT.Bringin Life Syariah-Surabaya. 2.
Sumber data kedua sekunder Sumber data kedua merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber
lain yang terkait dengan penelitian, yang diperoleh dari studi kepustakaan, dengan menggunakan dokumentasi dan literatur-literatur
yang berkaitan dengan permasalahan. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Survey pendahuluan, yaitu dengan mengadakan peninjauan dan
penelitian secara umum pada PT.Bringin Life Syariah -Surabaya tersebut untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sehingga
masalah menjadi jelas.
2. Survey lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data-data
pendukung yang akurat dan relevan, dilakukan dengan : a.
Wawancara secara informal maupun formal dengan pihak-pihak yang terkait dengan unit usaha tersebut
b. Dokumentasi, dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-
dokumen yang terkait dengan penelitian c.
Studi kepustakaan, berupa pengumpulan data-data dari literatur yang relevan dengan permasalahan ini dan digunakan sebagai
landasan teori.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 3.5.1 Teknik Analisis
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengikuti ciri-ciri yang diungkapkan Saripan
Sudi Hutomo 1992: 58-59 yaitu Penelitian Kualitatif bersifat pemerian
deskriptif, artinya mencatat secara teliti segala gejala fenomena yang dilihat dan didengar serta dibacanya via wawancara atau bukan, catatan
lapangan, foto, video tape, dokumen prbadi, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan, dan lain-lain dan peneliti harus membanding-
bandingkan, mengkombinasikan,
mengabstrasikan,dan menarik
kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan Spradley.
Miles and Huberman 1984, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display , dan conclusion drawingverification. Selanjutnya
menurut Spradley teknik analisis data disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian. Pada tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand
tour question, analisis data dilakukan dengan analisis domain. Pada tahap menentukan fokus analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada
tahap selection, analisis data dilakukan dengan analisis komponensial. Selanjutnya untuk sampai menghasilkan judul dilakukan dengan analisis
tema. Teknik analisis data penelitian bertujuan untuk memberikan
penelitian mengenai efektifitas penerapan sistem mudharabah pada asuransi jiwa syariah.
Analisis yang dilakukan adalah dengan melakukan matching atau penyesuaian antar konsep profit dalam sistem mdharabah dengan
penerapan pada PT. Bringin Life Syariah-Surabaya untuk menentukan
efektifitasnya. Pola ini dilakukan dengan mengaitkan data-data yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian sehingga menghasilkan
informasi mengenai penerapan sistem mudharabah pada profit asuransi jiwa asuransi.
Standart yang terjadi acuan dasar sebagaian penelitian mengenai konsep profit yang efektif adalah landasan teori dan studi kepustakaan
yang terkait dengan profit asuransi jiwa.
3.5.2 Pengujian Kredibiltas Data
1. Perpanjangan pengamatan
Penelitian ini diperpanjang sampai dua kali, karena pada periode I, data yang diperoleh dirasa belum memadai dan belum kredibel. Belum
memadai karena belum semua rumusan masalah dan fokus terjawab melalui data, belum kredibel karena sumber data masih ragu-ragu dalam
memberikan data, sehingga data yang diperoleh pada tahap I ternyata masih belum konsisten, masih berubah-rubah. Perpanjangan pengamatan
sampai dua kali maka data yang diperoleh dirasa telah jenuh.
2. Meningkatkan ketekunan
Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian
dengan cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat
memeberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian
atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan
tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benardipercaya atau tidak.
3. Triangulasi
Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data dan waktu. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan
hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan dengan
menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda. Triangulasi waktu artinya pengumpulan data dilakukan pada berbagai kesempatan
dan dalam kondisi yang berbeda. Dengan triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui apakah narasumber memberikan data
yang sama atau tidak. Apabila narasumber memberikan data yang berbeda, maka berarti datanya belum kredibel.
3.6 Logika yang Mengkaitkan Data dengan Proposisi dan Proporsi
Penelitian
3.6.1 Logika yang Mengkaitkan Data dengan Proposisi
Komponen ini merupakan bagian dari tahap analisis data untuk menghasilkan temuan penelitian. Data yang telah dikumpulan untuk
menjawab rumusan masalah mengacu kepada prososisi yang telah ditetapkan, yaitu data yang berasal dari penerapan mudharabah yang
dijalankan perusahaan asuransi jiwa syariah. Data tersebut terkait dengan proposisi yang telah ditentukan.
3.6.2 Proporsi penelitian
Proporsi berfungsi agar penelitian tidak meluas diluar topik dan data yang dibutuhkan. Proporsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. PT. Bringin Life Syariah menerapkan sistem Mudharabah dalam
profitnya. Yaitu adanya bagi hasil investasi antara peserta dana perusahaan berdasarkan nisbah yang disepakati di awal kontrak.
2. Perlakuan profit PT.Bringin Life Syariah berdasarkan pada konsep
profit asuransi syariah. Konsep profit asuransi syariah menyatakan bahwa profit tidak hanya dimilki perusahaan, tetapi juga dibagikan
kepada peserta. 3.
Konsep profit PT.Bringin Life Syariah memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi nasabah. Yaitu, peserta dan perusahaan sama-
sama mendapatkan profit dari bagi hasil investasi. Disamping
mendapatkan premi yang telah ia setor, peserta juga mendapatkan bagi hasil investasi.
3.7 Kriteria yang Menginterprestasikan Temuan
Komponen ini merupakan komponen terakhir yang digunakan
untuk menginterprestasikan hasil temuan penelitian. Hasil temuan penelitian dianalisis dengan konsep dan teori-teori yang relevan mengenai konsep
mudharabah pada asuransi jiwa syariah dan membandingkan kemudian ini
interprestasikan dalam analisis interprestasi kualitatif sehingga diperoleh penjelasan terbaik terhadap efektifitas penerapan mudharabah pada profit
yang terjadi.
BAB IV
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan dijelaskan tentang gambaran umum subjek penelitian.
4.1 Keberadaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia
Asuransi Jiwa disebut dengan asuransi sejumlah uang yang bertujuan untuk membayar premi yang telah ditetapkan kepada nasabah secara pasti,
meskipun jumlah setoran yang harus dibayar oleh nasabah seringkali tidak pasti, terutama nasabah yang mengalami resiko sebelum barakhirnya masa
pembayaran yang ditetapkan dalam polis. Para fuqaha menyebut asuransi jiwa dengan istilah Al-Takmin ‘Ala Al-
Hayat sebagai bagian dari Al-Takmin’Ala Al-Ashash, yaitu sebuah pertanggungan yang dimaksudkan untuk membayar sejumlah premi apabila
terjadi resiko dalam kehidupan jiwa seseorang Al-Attar 1983:10-11 . Perilaku konsumen dalam melakukan konsumsi atas suatu produk
adalah sebuah fenomena mikro ekonomi yang menarik untuk diamati. Sebab, didalamnya terdapat suatu proses kompleks yang melibatkan berbagai
variable ekonomi, agama, social, budaya, psikologi dan politik. Khususnya bagi konsumen muslim yang dalam perilakukanya tidak hanya
64
mempertimbangkan aspek rasional ekonomi saja di satu sisi, melainkan juga aspek keyakinan dan tuntutan untuk melaksanakan syariah Islam di sisi lain.
Perusahaan asuransi jiwa sendiri merupakan salah satu lembaga keuangan yang penting perannya bagi perekonomian masyarakat. Saat ini
asuransi jiwa syariah telah banyak bermunculan dengan menawarkan konsep yang berbeda dengan asuransi konvensional, dimana dalam asuransi jiwa
syariah tidak menggunakan bunga melainkan sistem bagi hasil yang terlepas dari unsur gharar ketidakpastian , maisir judi untung-untungan , dan
riba’. Muhammad Abduh berpendapat bahwa kesepakatan antara nasabah
dengan perusahaan dalam bentuk pembayaran premi, sebagai bagian dari kerjasama mudharabah. Hal ini dibolehkan, karena pada dasarnya tidak ada
larangan bagi seseorang untuk mengambil kembali modal berikut keuntungannya yang dihasilkan setelah proses perdagangan dilakukan. Jika
nasabah itu meninggal dunia, maka perusahaan itu wajib menepati janjinya dan memberikan uang itu berikut keuntungannya kepada ahli warisnya atau
kepada siapa yang berhak terhadap harta tersebut, sebagai bagian dari kesepakatan perkongsian
26
. Abdul Wahab Khallaf nampaknya sepakat dengan pendapat dari Muhammad Abduh, Khallaf membolehkan aqad asuransi jiwa
dan menganggapnya sebagai aqad mudharabah dalam syari’at merupakan
65