Mutual Benefit Evaluasi Efektifitas Profit PT. Bringin Life Syariah- Surabaya
Data berikut didapat dai dokumentasi perusahaan berupa polis nasabah PT. AJB Bumi Putera 1912.
2 Asuransi Konvensional
Jenis Produk :
Tahapan Prima tanpa pemeriksaan dokter dengan hak pembagioan laba
Nama :
Ny. Siti Chalimah Usia
: 50
tahun Mulai Kontrak
: 1 Maret 1999
Masa Kontrak :
12 tahun Uang pertanggungan :
Rp 10.000.000,- Premi dasar
: Rp 306.280,-
Cara pembayaran :
Dibayar secara triwulan selama 12 tahun Manfaat asuransi
: jika tertanggug hidup sampai dengan
01032011 dana bertahap dibayarkan pada tanggal: 01032002 : Rp 1.000.000,-
01032005: Rp 2.000.000,-
01032008: Rp 3.000.000,-
01032011: Rp 10.000.000,-
Jika tertanggung meninggal duni sebelum 01032011, dibayar santunan sebesar Rp 16.000.000,-
Nilai tunai :
Jumlah yang akan dibayarkan ke peserta jika mengundurkan diri sebelum kontrak selesai adalah sebagai berikut;
TABEL 5.8 NILA TUNAI
AKHIR TAHUN KE NILAI TUNAI
Rp
1. 0 2. 220.000,-
3. 1.500.000,- 4. 1.790.000,-
5. 3.190.000,- 6. 4.730.000,-
7. 4.210.000,-
8. 5.820.000,- 9. 7.600.000,-
10. 6.230.000,- 11. 8.020.000,-
12. 10.000.000,- Sumber
: Polis nasabah PT. AJB Bumi Putera 1912.
c Ausuransi Syariah PT. Bringin Life Syriah- Surabaya
Jenis produk :
Bringin Dana Siswa Syariah Nama
: Bpk.
Hidayat Usia
: 36 tahun
Masa Kontrak
: 14 tahun
Uang Pertanggungan : Rp 70.000.000,-
Premi Dasar
: Rp 5.000.000,-
Tabarru’ :
1,75 dari premi Biaya Pengelolaan
: Rp 700.000,- 30 dari premi tahun pertama
Mudharabah :
- Peserta 80
- Perusahaan 20
Tingkat Investasi :
12 per tahun asumsi Cara Bayar
: Dibayar per tahun.
Manfaat Asuransi :
a Jika tertanggung
meninggal dalam masa kontrak, ataupun
hidup sampai akhir kontrak maka dibayarkan uang pertanggungan dan bagi hasil investasi.
b Jika tertanggung
mengundurkan diri sebelum kontrak berakhir
maka dibayarkan nilai tunai premi yang telah disetor ditambah bagi hasil investasi
Berikut tabel nilai tunainya:
Sumber: Data Produk PT. Bringin Life Syariah. Secara manfaat asuransi keuntungan yang diterima peserta jumlah
manfaat pada asuransi konvensional tidak berbeda jauh dengan asuransi syariah. Namun manfaat ini tergantung pada produk yang dipilih. Ada juga
produk asuransi konvensional yang menawarkan manfaat berpuluh-puluh kali lipat dari premi yang dibayar peserta.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan wawancara dan dokumentasi di atas adalah sebagai berikut
:
TABEL 5.9 PERBANDINGAN KEUNTUNGAN KERUGIAN ASURANSI
SYARIAH DENGAN ASURANSI KONVENSIONAL TERKAIT DENGAN PROFITABILITAS
ASURANSI KONVENSIONAL ASURANSI SYARIAH
a Manfaat asuransi ditentukan jumlahnya diawal kontrak sehingga
berapapun hasil investasi perusahaan keuntungan yang diterima peserta tetap.
Jika hasil investasi besar, perusahaan untung dan peserta tidak mendapat
bagian keuntungan itu. Jika hasil investasi rugi maka perusahaan rugi dan
peserta tidak ikut menanggung kerugian tersebut. Disini terjadi ketidak adilan.
a Manfaat asuransi ditentukan dalam rasio bagi hasil. Nominal yang
ditawarkan peserta hanya berdasarkan asumsi. Jika hasil investasi tinggi bagi
hasilpun menjadi tinggi. Jika hasil investasi mengalami penurunan maka
bagi hasil menjadi rendah. Ini mencerminkan keadilan bagi kedua
belah pihak.
b Perusahaan membayar sejumlah uang uang jumlahnya tetap, meskipun hasil
investasi perusahaan rugi. Sehingga jika tingkat bunga perusahaan lebih rendah
dari bunga teknik, perusahaan b Perusahaan tidak berkewajiban
membayar bagi hasil kepada peserta dalam jumlah tetap, tetapi disesuaikan
dengan pendapat hasil investasi perusahaan sehingga tidak terjadi
mengalami nehative spread. negative spread.
c Tidak ada dana tabarru’ atau dana kebajikan, sehingga jika ada peserta lain
yang tertimpa musibah dana untuk klaim diambil dari premi peserta yang telah
disetor dan dikelola perusahaan tanpa sepengetahuan peserta.
c Peserta menerapkan prinsip saling membantu tolong menolong dengan
peserta lain yang tertimpa musibah dengan adanya dana tabrru’ yang
diambil dari premi dengan sepengetahuan peserta.
d Manfaat yang ditawarkan sangat besar jauh melebihi premi yang dibayarkan ke
peserta. Selisih lebih dana yang dibayar ke peserta tersebut tidak jelas sumbernya
dan kehalalnya. d Manfaat yang ditawarkan ke peserta
sesuai dengan jumlah yang disetor. Perhitungan bagi hasil transparent yang
diberitahukan kepada peserta. Perusahaan juga lebih hati-hati dalam
mencari usaha yang halal dan menguntungkan.
e Ada dana hangus. Dalam artian pada tahun pertama dana peserta hangus untuk
biaya operasional. Begitu pula tahun ke- 2. Dan jika peserta mengambil dananya
diluar kontrak, diakui sebagai pinjaman polis dengan dikenakan bunga 1,25 flat
tiap bulan. Sehingga peserta bukan e Tidak ada dana hangus. Kapanpun
peserta mengambil dananya jumlah yang ia dapatkan sama dengan jumlah yang
telah ia setor. Hal ini karena rekening peserta terpisah dengan perusahaan.
mendapat keuntungan melainkan justru sangat dirugikan.
Ketidakadilan terjadi jika keuntungan kerugian hanya ditanggung oleh salah satu pihak saja. Akan sangat memberatkan bagi perusahaan yang
mengalami kerugian investasi masih diharuskan membayar klaim nasabahnya yang jumlahnya tidaklah kecil. Hal inilah yang membuat beberapa perusahaan
asuransi konvensional tidak bisa bertahan akibat tingkat likuiditas dan solvabilitasnya rendah.
Dibandingkan sistem bunga pada asuransi konvensional, sistem mudharabah pada asuransi syariah terbukti mampu memberikan mutual
benefit keuntungan yang saling timbal balik. Keuntungan dan kerugian yang dialami perusahaan akan ditanggung bersama oleh perusahaan dan peserta.
Dari segi keuntungan memang lebih kecil dibandingkan dengan asuransi konvensional. Namun jelas sekali bahwa uasaha seperti ini lebih aman, adil
dan memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
Ada satu hal yang perlu dicatat dari sistem mudharabah yang dilakukan di perusahan asuransi syariah. Mudharabah yang diterapkan belum
sepenuhnya profit and loss sharing namun masih profit sharing. Kerugian
yang dialami perusahaan tidak dibagi dengan para peserta melainkan ditanggung oleh pemegang saham, hal ini dikarenakan :
1. Kerugian yang terjadi adalah akibat dari kesalahan perusahaan. Yang telah
terjadi dalam perusahaan ini adalah kesalahan memilih instrument investasi sehingga tidak memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Kerugian lain yang
terjadi adalah akibat tingginya biaya operasional untuk memperkenalkan produk ke pasar.
2. Iklim asuransi di Indonesia masih belum berkembang dengan bagus.
Masyarakat belum sadar sepenuhnya akan pentingnya asuransi dan asuransi syariah pun belum berkembang sepesat asuransi konvensional. Jika asuransi
syariah menerapkan sistem mudharabah sepenuhnya, dengan membebankan kerugian kepada peserta, maka bisa dipastikan konsumen akan lari dan lebih
memilih asuransi konvensional. Sehingga penerapan sistem mudharabah ini dilaksanakan secara bertahap oleh PT. Bringin Life Syariah- Surabaya.
Dari ketiga indikator kualitatif diatas, yaitu profit target, syariah compliencce dan mutual benefit menunjukan bahwa PT. Bringin Life Syariah-
Surabaya telah efektif menerapkan sistem mudharabah dan memberikan keunggulan dibandingkan asuransi konvensional.