mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok. Kemudian pengajar
mengadakan ulangankuis.
4. Learning Together Tipe learning together merupakan tipe pembelajaran kooperatif dimana
pelajar melakukan presentasi bahan kuliah. Setelah itu pelajar dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang mengerjakan satu
lembar kerja. Pengajar menilai hasil kerja kelompok. Pelajar kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh pengajar sebagai
hasil kerja individual.
5. Group Investigation Tipe group investigation merupakan tipe pembelajaran kooperatif dimana
tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua pelajar di kelas. Pelajar
diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana
cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT
Menurut Saco Suhadi, 2008:1, dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh
skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok identitas kelompok mereka. Menurut Suherman
2008:1, penerapan model TGT adalah dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh
tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan seperti dalam kondisi permainan games yaitu dengan cara guru bersikap
terbuka, ramah, lembut, dan santun. Setelah selesai kerja kelompok, sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
Komponen dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai berikut Slavin 1995:84-88:
1. Presentasi Kelas Materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar
diperkenalkan kepada siswa melalui pengajaran secara langsung yang dipandu oleh guru. Selama guru menyampaikan materi, siswa harus
memperhatikan. Hal ini akan memudahkan siswa dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal pada kegiatan belajar kelompok. Presentasi
materi oleh guru menurut Slavin 1995:77 mencakup tiga hal yaitu pendahuluan, pengembangan dan memandu latihan.
a. Pendahuluan Dalam pendahuluan guru menyampaikan kepada siswa apa yang akan
mereka pelajari hari itu dan mengapa hal itu penting dipelajari. b. Pengembangan
1 Dalam menyampaikan materi guru tidak menyimpang dari materi yang akan diujikan
2 Guru memperagakan konsep bisa dengan alat peraga 3 Guru menguji pemahaman siswa dengan mengajukan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Guru menjelaskan mengapa suatu jawaban benar dan mengapa suatu jawaban salah, kecuali memang telah jelas
5 Segera berganti konsep jika siswa telah menangkap pengertian dari materi yang disampaikan.
c. Memandu Latihan 1 Guru mengkondisikan siswa untuk menyiapkan jawaban terhadap
pertanyaan yang disampaikan oleh guru 2 Guru memanggil siswa secara acak, hal ini penting agar seluruh
siswa menyiapkan jawaban atas pertanyaan guru. 2. Kelompok Teams
Kelompok atau tim terdiri dari 4-5 orang siswa yang heterogen berdasarkan kemampuan siswa. Selama kegiatan kelompok berlangsung,
masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan
membantu teman satu kelompok menguasai materi pelajaran tersebut. Sebelum memulai belajar kelompok, guru dapat menjelaskan beberapa
sikap yang perlu diterapkan kepada siswa agar kerja sama dalam kelompok dapat berjalan dengan efektif. Pada waktu diskusi, seluruh
anggota kelompok hendaknya berbicara dengan suara pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan
jawaban secara bersama-sama, jika ada pertanyaan hendaknya bertanya dahulu pada teman lain dalam kelompok sebelum bertanya pada guru,
membantu teman lain yang mengalami kesulitan. Selama siswa belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam kelompok, sebaiknya guru berkeliling kelas, memuji pekerjaan siswa, memonitor pekerjaan siswa dan jalannya belajar kelompok.
3. Permainan Games Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa selama
mengikuti kelas presentasi dan belajar dalam kelompok. Permainan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi sewaktu guru
menyajikan materi dan latihan kelompok. Permainan dilakukan di meja turnamen oleh wakil dari masing-masing kelompok.
Permainan berupa pertanyaan yang dinomori pada selembar kertas, seorang siswa mengambil nomor kartu dan mencoba menjawab pertanyaan
sesuai dengan nomor yang diambil itu kemudian mencocokan jawaban bersama-sama dengan teman dalam satu meja turnamen.
4. Turnament Tournament Turnamen dalam hal ini adalah suatu pertandingan antar anggota
kelompok yang berbeda. Turnamen diadakan sesudah guru menyajikan materi dan siswa belajar dalam kelompok. Pada awal turnamen, guru
menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini
didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Dalam terdapat 5 meja turnamen yaitu meja I ada 4 siswa
dengan kemampuan tinggi, meja II ada 4 siswa dengan kemampuan sedang, meja III ada 4 siswa dengan kemampuan sedang, meja IV ada 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa dengan kemampuan rendah, dan meja V ada 2 siswa dengan kemampuan rendah.
Jalannya turnamen adalah sebagai berikut: para siswa yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu dan
menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan- pertanyaan sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila siswa yang
mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan
urutan yang telah disepakati, dan yang benar dalam menjawab pertanyaan berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya akan
dijadikan skor untuk penghargaan kelompok. 5. Penghargaan Kelompok
Kelompok mendapat sertifikat penghargaan dalam bentuk penghargaan lainnya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pemberian
penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlah poin yang didapat pada skor lembar
permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Menurut Alitalya 2010 : 2 model pembelajaran kooperatif tipe
TGT memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain: 1. Kelebihan TGT :
a. Keterlibatan siswa dalam belajar lebih tinggi. b. Siswa menjadi bersemangat dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Pengetahuan yang diperoleh siswa bukan semata-mata dari guru, tetapi juga melalui konstruksi sendiri oleh siswa.
d. Dapat menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri siswa, seperti kerjasama, toleransi, tanggung jawab, serta bias menerima pendapat
orang lain. e. Melatih siswa mengungkapkan atau menyampaikan gagasan atau
idenya. 2. Kekurangan TGT :
a. Bagi para pengajar pemula, model ini membutuhkan waktu yang banyak.
b. Membutuhkan sarana dan prasana yang memadai. c. Dapat menumbuhkan suasana gaduh di kelas.
d. Siswa terbiasa dengan adanya hadiah.
D. Prestasi Belajar