Definisi Metode penetapan kadar parasetamol secara kolorimetri

Beberapa metode yang biasa digunakan untuk mendenaturasi protein adalah Bruice, 1998. a. Mengubah pH. Misalnya dengan penambahan asam kuat seperti asam trikloroasetat TCA. Mekanisme denaturasi protein akibat perubahan pH oleh asam trikloroasetat adalah dengan mengubah muatan anion-kation pada berbagai ikatan protein sehingga terjadi gangguan elektrostatik dan rusaknya ikatan hidrogen protein. b. Reagen-reagen khusus seperti urea dan guanidin hidroklorida akan membentuk ikatan hidrogen dengan protein yang bersifat lebih kuat daripada ikatan antarprotein dalam molekul tersebut sehingga protein terdenaturasi. c. Detergen-detergen seperti natrium dodesil sulfat dan pelarut-pelarut organik berikatan dengan gugus non polar sehingga mengganggu ikatan hidrofobik normal. d. Panas dapat mendenaturasi protein dengan meningkatkan pergerakan molekul protein yang mengganggu gaya tarik menarik antarmolekul protein.

G. Kolorimetri

1. Definisi

Kolorimetri merupakan teknik pengukuran serapan cahaya yang diabsorpsi oleh zat berwarna, baik warna dari zat asal maupun warna yang terbentuk akibat reaksi dengan zat lain Khopkar, 1990. Pada kolorimetri, dibuat kadar larutan dengan kadar yang semakin meningkat serta membandingkan warnanya dengan senyawa yang hendak dianalisis. Menurut Roth and Blaschke 1981, kolorimetri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI juga mencakup pengubahan senyawa yang tidak berwarna menjadi berwarna dan penentuan fotometrinya dilakukan pada panjang gelombang sinar tampak 400-800 nm. Pemilihan prosedur kolorimetri didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut Bassett, Denney, Jeffery, and Mendham, 1991 : 1. Metode kolorimetri memberikan hasil yang lebih akurat pada konsentrasi rendah daripada titrimetri atau gravimetri. 2. Metode kolorimetri sering digunakan pada kondisi di mana metode titrimetri atau gravimetri tidak dapat dilakukan. 3. Metode kolorimetri memiliki beberapa keuntungan untuk penentuan sejumlah komponen dalam sampel yang sama.

2. Metode penetapan kadar parasetamol secara kolorimetri

Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan pada metode kolorimetri untuk penetapan parasetamol. a. Teknik asam nitrat. Parasetamol dilarutkan dengan metanol dan ditambah dengan larutan asam nitrat sehingga menghasilkan warna kuning kemerahan Connors, 1982. OH NHCOCH 3 HNO 3 OH NHCOCH 3 NO 2 Gambar 6. Reaksi parasetamol dengan asam nitrat Connors, 1982 b. Teknik hidrolisis menjadi p-aminofenol. Pembentukan senyawa berwarna dari parasetamol umumnya diawali dengan hidrolisis parasetamol menjadi p-aminofenol. Hasilnya lalu direaksikan dengan o -nitroanilin terdiazotasi, vanilin, p-dimetilaminobenzaldehid atau 2-naftol yang dalam suasana basa akan membentuk senyawa berwarna Belal, Elsayed, El- Waliely, and Abdine, 1979. NHCOCH 3 OH H + H 2 O OH NH 2 + CH 3 COOH parasetamol p-aminofenol asam asetat Gambar 7. Reaksi hidrolisis parasetamol menjadi p-aminofenol Belal et al., 1979 Penetapan kadar parasetamol dalam plasma dengan metode ini tanpa disertai dengan pemisahan parasetamol dari konjugatnya akan memberikan hasil yang tidak sesuai dengan kadar yang sebenarnya Belal et al., 1979. c. Metode Chafetz et al. 1971. Parasetamol yang telah dilarutkan aquadest ditambah dengan larutan asam klorida 6N, natrium nitrit 10, asam sulfamat 15 dan NaOH 10 akan menghasilkan warna kuning. Cincin aromatis dari parasetamol akan dinitritasi oleh asam nitrit menjadi 2-nitro-4-asetamidofenol. Dalam suasana basa, larutan akan memiliki kromofor yang yang lebih panjang sehingga serapan dapat terbaca pada panjang gelombang 430 nm Chafetz, Daly, Schriftman, and Lomner, 1971. NHCOCH 3 OH NaNO 2 HCl OH NHCOCH 3 NO 2 OH - O NHCOCH 3 NO 2 Gambar 8. Reaksi pembentukan warna pada metode Chafetz et al. 1971 Metode ini sangat spesifik untuk parasetamol meskipun dipengaruhi oleh salisilat Chamberlain, 1995. Asam salisilat akan memberikan reaksi yang mirip dengan parasetamol, tetapi di dalam plasma, asam salisilat baru akan memberi intensitas warna yang mirip dengan 20 μgml parasetamol jika kadar asam salisilat di dalam plasma 1000 μgml Widdop, 1986. d. Penetapan kadar parasetamol dalam plasma. Sebanyak 2,0 ml asam trikloroasetat ditambahkan ke dalam 1,0 ml plasma lalu disentrifugasi dan diambil supernatannya. Kemudian supernatan dicampur dengan 1,0 ml asam klorida 6N dan 2,0 ml natrium nitrit 10 dan didiamkan selama 2 menit. Lalu ditambahkan 2,0 ml asam sulfamat secara hati-hati dan 5,0 ml natrium hidroksida 10. Serapan diukur pada panjang gelombang 430 nm dengan air tanpa reagen sebagai blangkonya. Reaksi ini spesifik untuk parasetamol dan tidak dipengaruhi oleh konjugat sulfat dan konjugat glukuronida parasetamol Glynn and Kendal, 1975. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Desain