plasma. Pada tabung sentrifuge tersebut ditambahkan 2,0 ml larutan asam trikloroasetat 20, kemudian dicampur dan disentrifugasi selama 10 menit pada laju
3000 rpm. Semua supernatan yang bening dipindahkan ke dalam labu ukur 10,0 ml, lalu secara berturut-turut ditambahkan 0,5 ml HCl 6N; 1,0 ml NaNO
2
10 dan didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, dengan hati-hati ditambahkan 1,0 ml asam
sulfamat H
2
NSO
3
H 15 lewat dinding tabung, lalu ditambahkan 3,2 ml NaOH 10 dan aquadest sampai tanda. Setelah itu didegassing selama 10 menit. Serapan
kemudian dibaca dengan spektrofotometer sinar tampak pada operating time yang telah diperoleh pada panjang gelombang 433 nm hasil penentuan panjang
gelombang maksimum. Kadar terukur dihitung dengan menggunakan persamaan kurva baku.
6. Orientasi dosis dan waktu pengambilan sampel darah
a. Pengambilan sampel darah
Darah kelinci diambil dari vena marginalis salah satu telinga sebagai blangko menit ke-0. Kemudian kelinci diberi larutan parasetamol dengan dosis
awal sebesar 10 LD
50
parasetamol yaitu 625 mgkgBB secara per oral dengan bantuan mouth block. Dosis berikutnya adalah dosis awal yang dikalikan dengan
faktor tertentu. Kemudian darah kelinci diambil dari vena marginalis salah satu telinga pada menit-menit yang telah ditentukan dan ditampung pada tabung effendorf
yang telah diberi 2 tetes heparin. Darah tersebut lalu disentrifugasi selama 10 menit pada laju 3000 rpm untuk mendapatkan plasma darah.
b. Penetapan kadar parasetamol
Dari tiap-tiap plasma diambil 0,5 ml lalu masing-masing dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge. Lalu ditambahkan 2,0 ml larutan asam trikloroasetat 20,
kemudian dicampur dan disentrifugasi selama 10 menit pada laju 3000 rpm. Semua supernatan yang bening dipindahkan ke dalam labu ukur 10,0 ml, lalu secara
berturut-turut ditambahkan 0,5 ml HCl 6N; 1,0 ml NaNO
2
10 dan didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, dengan hati-hati ditambahkan 1,0 ml asam sulfamat
H
2
NSO
3
H 15 lewat dinding tabung, lalu ditambahkan 3,2 ml NaOH 10 dan aquadest sampai tanda. Setelah itu di-degassing selama 10 menit. Serapan kemudian
dibaca dengan spektrofotometer sinar tampak pada operating time yang telah diperoleh pada panjang gelombang 433 nm hasil penentuan panjang gelombang
maksimum.
7. Perlakuan hewan uji
a. Pengelompokan hewan uji
Penelitian ini menggunakan desain cross over sehingga hanya digunakan 1 kelompok hewan uji. Sebelum perlakuan pemberian parasetamol, hewan uji
dipuasakan selama 18 jam dari makanan dan minuman.
Tabel I. Konsep Desain Cross Over
Periode ke- Kelinci A
Kelinci B Kelinci C
1 Generik Progesic
®
Pyrexin
®
2 Pyrexin
®
Generik Progesic
®
3 Progesic
®
Pyrexin
®
Generik
Setiap selang perlakuan, hewan uji diistirahatkan selama 1 minggu sebelum mendapatkan perlakuan berikutnya periode wash out.
b. Pengambilan sampel darah
Darah kelinci diambil dari vena marginalis salah satu telinga sebagai blangko menit ke-0. Kemudian kelinci diberi larutan parasetamol dengan dosis
1200 mgkgBB hasil orientasi dosis secara per oral dengan bantuan mouth block.
Kemudian darah kelinci diambil dari vena marginalis telinga pada menit ke-5, 10, 15, 20, 25, 35, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210 dan ditampung pada tabung effendorf
yang telah diberi 2 tetes heparin. Darah tersebut lalu disentrifugasi selama 10 menit pada laju 3000 rpm untuk mendapatkan plasma darah.
c. Penetapan kadar parasetamol
Dari tiap-tiap plasma diambil 0,5 ml lalu masing-masing dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge. Lalu ditambahkan 2,0 ml larutan asam trikloroasetat 20,
kemudian dicampur dan disentrifugasi selama 10 menit pada laju 3000 rpm. Semua supernatan yang bening dipindahkan ke dalam labu ukur 10,0 ml, lalu secara
berturut-turut ditambahkan 0,5 ml HCl 6N; 1,0 ml NaNO
2
10 dan didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, dengan hati-hati ditambahkan 1,0 ml asam sulfamat
H
2
NSO
3
H 15 lewat dinding tabung, lalu ditambahkan 3,2 ml NaOH 10 dan aquadest sampai tanda. Setelah itu di-degassing selama 10 menit. Serapan kemudian
dibaca dengan spektrofotometer sinar tampak pada operating time yang telah diperoleh pada panjang gelombang 433 nm hasil penentuan panjang gelombang
maksimum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Analisis Hasil