Cara Kerja Penelitian Filologi

78 yang tua. Artinya suatu teks yang sudah tua disalin kembali menggunakan media baru pada waktu yang lebih akhir, sehingga secara fisik naskah kelihatan muda tetapi teks yang dikandung tergolong tua. Sedangkan pengertian teks sendiri adalah kandungan atau muatan naskah yang bersifat abstrak.

3. Cara Kerja Penelitian Filologi

Dalam penelitian ini menggunakan cara kerja filologi menurut pendapat dari Masyarakat Pernaskahan Nusantara dan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, yaitu sebagi berikut: 1 Penentuan Sasaran Penelitian Peneliti pertama-tama menentukan sasaran penelitian, karena banyak ragam yang perlu dipilih, baik tulisan, bahan, bentuk, maupun isinya. Tulisan naskah ada yang menggunakan huruf Arab, Jawa, Bali, dan Batak. Ada naskah yang ditulis pada kertas, daun lontar, kulit kayu, atau rotan. Bentuk naskah yang berbentuk puisi dan prosa. Isi naskah juga amat beragam, misalnya cerita Nabi, adat-istiadat, sejarah atau agama. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menentukan sasaran yang diteliti adalah sebagai berikut; naskah bertuliskan huruf Jawa carik, ditulis pada kertas, berbentuk puisi Jawa atau tembang macapat dan tembang tengahan serta memuat cerita wayang. Keseluruhan rangkaian bentuk di atas terangkum di dalam Serat Partadewa. 2 Inventarisasi Versi Naskah 79 Setelah sasaran penelitian ditentukan, peneliti melakukan inventarisasi terhadap naskah yang diteliti, karena pada umumnya naskah yang sama lebih dari satu buah. Versi naskah mungkin tidak selalu berada pada tempat yang sama, ada versi naskah yang dapat ditemukan di museum dan sebagian lagi dapat ditemukan di perpustakaan atau di tempat lain dengan bantuan katalog. 3 Observasi Pendahuluan Pada tahap ini peneliti membaca semua naskah yang tersedia serta menyusun deskripsi dan ringkasan isi naskah itu. Deskripsi naskah ialah uraian ringkas naskah secara terperinci. Deskripsi naskah penting sekali untuk mengetahui keadaan naskah dan sejauhmana naskah itu, serta sangat membantu untuk memilih naskah yang paling baik untuk di transliterasi dan digunakan untuk perbandingan. Deskripsi naskah merupakan sarana untuk memberikan informasi mengenai: judul naskah, nomor naskah dan teks, keadaan naskah, jumlah baris setiap halaman, huruf, aksara, tulisan, cara penulisan, bahan naskah, bahasa naskah, bentuk teks, umur naskah, fungsi sosial naskah, serta ikstisar teks Emuch Herman Soemantri,1986 : 2. Sedangkan ringkasan isi naskah digunakan untuk mengetahui garis besar kandungan naskah sesuai dengan urutan cerita dan halaman naskah. 4 Penentuan Naskah Dasar Objek penelitian ini adalah Serat Partadewa yang berupa naskah jamak, sehingga perlu proses penentuan naskah dasar tersebut. Untuk 80 menentukan naskah dasar, peneliti melakukan perbandingan dan kritik teks. Perbandingan dimulai dengan membandingkan tahun penulisan, jumlah dan nama pupuh, jumlah dan urutan bait. Setelah memperbandingkan unsur-unsur itu, dilanjutkan dengan penentuan naskah dasar. Untuk menentukan naskah dasar digunakan kriteria sebagaimana yang dikemukakan Edi S. Ekajati 1980 : 6 sebagai berikut; a. isinya lengkap dan tidak menyimpang dari kebanyakan naskah lain; b. tulisannya jelas dan mudah dibaca; c. keadaan naskah baik dan utuh; d. bahasanya lancar dan mudah dipahami; e. umur naskah lebih tua. 5 Transliterasi Naskah yang telah ditetapkan sebagai naskah landasan dalam suntingan teks, kemudian ditransliterasi. Transliterasi adalah penggantian huruf demi huruf dari abjad satu ke abjad yang lain Edi S. Ekajati, 1980 : 7. Transliterasi dilakukan menurut aturan ejaan yang disepakati, dan transliterasi dalam penelitian ini alih huruf dari aksara Jawa ke Latin. Karakter huruf Jawa dan tradisi menyalin di masyarakat Jawa menuntut daya interpretasi dalam kerja translterasi ini. Interpretasi sebagian didasarkan resepsi peneliti sebagai orang yang berbahasa ibu Jawa, dibantu dengan kamus yang disusun oleh Poerwadarminto 1939. Dalam 81 melakukan transliterasi perlu diikuti pedoman yang berhubungan dengan pembagian kata, ejaan, dan pungtuasi. 6 Penerjemahan Teks Terjemahan merupakan pemindahan makna bahasa sumber ke bahasa sasaran. Pemindahan makna tersebut harus lengkap dan terperinci. Salah satu tujuannya adalah untuk memudahkan dalam hal memahami isi teks dari suatu naskah. Dalam terjemahan naskah ini menggunakan sistem sinopsis, digunakannya sistem sinopsis karena untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi atau resume dari bahasa sumber ke bahasa sasaran secara cepat dan padat. Serta agar lebih efisien dan mengenai sasaran. Dalam penelitian filologi jika tanpa penyajian terjemahan, setidak-tidaknya harus ada sinopsis atau ikhtisar yaitu penuturan yang ringkas tetapi merangkum keseluruhan isi Darusuprapta, 1984 : 9.

4. Kritik Teks dan Aparat Kritik