pengolahan dan pemasaran hasil-hasilnya, sehingga pemanfaatannya belum optimal.
4. Hak kepemilikan atas lahan hutan rakyat yang jelas akan mendorong
petani untuk memanfaatkan, mengelola dan menjaganya dengan lebih baik terutama di Jawa.
5. Banyak lahan-lahan pertanian yang sebenarnya tidak cocok untuk usaha
pertanian intensif. Di Jawa, lahan yang layak untuk pertanian penduduk agraris hanya kurang dari seperempat hektar Talkurputra dan Amien,
1998. Pemerintah menganjurkan agar lahan-lahan yang tidak layak untuk pertanian agar dikembangkan menjadi untuk hutan rakyat.
Hasil dari kegiatan pembangunan hutan rakyat selain secara ekologis dapat mendukung lingkungan, dapat pula dihasilkan kayu rakyat yang saat ini telah
berkembang menjadi suatu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik dan dirasakan oleh masyarakat bahwa usaha ini dapat memberikan
tambahan pendapatan Prabowo, 2000. Sehubungan dengan hal diatas maka perlu dicari sistem pengelolaan hutan rakyat yang memberikan manfaat optimal, yang
mampu memberikan produksi kayu yang tinggi dan meningkatkan kesejahteraan petani, dengan tetap memperhatikan daya dukung dan fungsi hutan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti, sengon Paraserianthes falcataria merupakan tanaman yang banyak ditanaman di hutan
rakyat Desa Pasir Madang. Hasil dari hutan rakyat tersebut nantinya dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Penghasilan yang diperoleh dari
hutan rakyat dapat dianggap penting walaupun jumlahnya tidak besar apabila dapat memberikan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang
bersangkutan baik dari segi waktu dan jumlah.
1.2. Rumusan Masalah
Pemanfaatan lahan dengan sistem hutan rakyat di Desa Pasir Madang memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga petani setempat.
Keberadaan ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sumber pendapatan, baik sumber pendapatan utama maupun sumber pendapatan
tambahan.
Kajian mengenai kontribusi hutan rakyat terhadap kesejahteraan petani hutan rakyat serta pola atau sistem bertanam pada hutan rakyat yang diterapkan
oleh petani setempat menjadi dibutuhkan guna mengetahui seberapa besar keberadaan hutan rakyat tersebut memberikan kontribusinya terhadap rumah
tangga petani. Dengan semakin besar kontribusinya akan menjadi pendorong minat dan usaha masyarakat untuk terus mengembangkan hutan rakyat.
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Berapa besar kontribusi hutan rakyat di Desa Pasir Madang terhadap
ekonomi rumah tangga petani setempat? 2.
Pola atau sistem hutan rakyat seperti apa yang diterapkan petani setempat?
3. Motivasi apa yang melatar belakangi petani hutan rakyat dalam
pengelolaan hutan rakyat terutama untuk pengembangan tanaman sengon Paraserianthes falcataria?
1.3 Kerangka Pemikiran
Kerusakan hutan di Indonesia sangat memprihatinkan dan telah mengurangi luasan hutan yang produktif. Kerusakan tersebut disebabkan oleh
eksploitasi sumberdaya hutan yang kurang memperhatikan azas-azas kelestarian demi memenuhi kebutuhan akan bahan baku bagi industri kayu di Indonesia yang
terus meningkat. Berkurangnya pasokan bahan baku serta tingginya permintaan akan bahan baku kayu menyebabkan harga kayu menjadi semakin tinggi
Suryandari, 2008. Kondisi tersebut sebenarnya merupakan peluang yang baik bagi perkembangan hutan rakyat di Indonesia. Disamping untuk memenuhi
kebutuhan akan bahan baku kayu, usaha hutan rakyat juga berperan dalam upaya peningkatan pendapatan petani.
Berangkat dari kedua hal tersebut maka studi mengenai kontribusi kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan sangat menarik untuk diteliti
sehingga perlu dilakukan penelitian guna mengetahui lebih jauh mengenai kegiatan pengelolaan hutan rakyat sebagai alat pemenuhan kebutuhan dan
kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga petani di Desa Pasir Madang. Selain itu menjadi penting untuk mengetahui pola atau sistem hutan rakyat yang
diterapkan oleh petani setempat. Hal ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga petani
setempat. Serta motivasi petani yang melatar belakangi petani dalam melakukan jenis usaha hutan rakyat ini. Kerangka pemikiran ini disajikan dalam diagram
alur pada gambar 1, sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka pemikiran
1.4. Tujuan