Pendapatan dari hutan rakyat diperoleh dari penjualan kayu dan tanaman palawija yang ada di lahan milik petani, sedangkan untuk pendapatan non hutan rakyat
diperoleh dari hasil peternakan, perdagangan, upah atau gaji, dan lain-lain. Data penghasilan responden dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Pendapatan seluruh responden tahun 2011
Sumber Pendapatan
Jumlah Rp. Jutathn Jumlah Rp.
Jutathn Total Rp.
Jutathn Kelas 1
Kelas 2 Kelas 3
Kelas 4
Hutan Rakyat 232,26
Kayu 14
25,8 27
64 130,8
Palawija 24,98
27,5 23,1
25,88 101,46
Non HR 301,28
Peternakan 12,3
4,6 4
20,9 Perdagangan
8,11 50,4
27 85,5
Lain-lain 100,38
69 25,5
194,88 Upahgaji
Total 159,76
177,3 79,6
116,88 533,54
Tabel 7 memberikan informai bahwa pendapatan hutan rakyat dibagi menjadi pendapatan dari kayu dan tanaman palawija. Hasil perhitungan
pendapatan hutan rakyat berupa kayu pada kelas 1, 2, 3 dan 4 adalah masing- masing sebesar Rp. 14.000.000,-tahun, 25.800.000,-tahun, 27.000.000,-tahun
dan 64.000.000,-tahun. Sedangkan hasil perhitungan pendapatan hutan rakyat berupa palawija pada kelas 1, 2, 3 dan 4 adalah masing-masing sebesar Rp.
24.980.000,-tahun, 27.500.000,-tahun, 23.100.000,-tahun dan 25.880.000,- tahun. Pendapatan non hutan rakyat pada kelas 1 dan 2 lebih besar dari pada
pendapatan hutan rakyat, sedangkan pada kelas 3 dan 4 terjadi sebaliknya yaitu pendapatan dari hutan rakyat lebih besar dari pada pendapatan non hutan rakyat.
Pada kelas 1 dan 2 pendapatan terbesar berasal dari upahgaji, hal ini karena distribusi pekerjaan responden pada kelas ini yang mayoritas bergerak di bidang
jasa.
5.5. Pengeluaran
Pengeluaran responden dihitung untuk semua keperluan mulai dari kebutuhan tetap tahunan, kebutuhan insidental, dan kebutuhan lain yang
dikeluarkan tahun 2011. Tiap kebutuhan rumah tangga berbeda-beda dipengaruhi jumlah anggota keluarga dan jenis kebutuhannya. Data pengeluaran responden
disajikan dalam Tabel 8.
Tabel 8 Pengeluaran responden untuk biaya tahunan pada tahun 2011
Indikator Pengeluaran Jumlah Rp. Jutathn
Total Rp. Jutathn
Kelas 1 Kelas 2
Kelas 3 Kelas 4
Pangan 85,44
72 28,8
24 210,24
Sandang 5,46
7,7 5,5
3 21,66
Pendidikan 4,3
7,05 5,5
3,5 20,35
Pajak Sarana Rumah Tangga
5,4 4,23
1,62 1,08
12,33 Kesehatan, dll
48,25 51,1
18,1 19
136,45
Total 148,85
142,08 59,52
50,58 401,03
Pengeluaran untuk biaya tahunan yang dikeluarkan seluruh responden petani hutan rakyat adalah sebesar Rp. 401.030.000tahun. Sedangkan untuk
alokasi pengeluaran rumah tangga terbesar adalah untuk kebutuhan pangan yaitu sebesar Rp 85.440.000,-tahun pada kelas 1, Rp 72.000.000,-tahun pada kelas 2,
Rp 28.800.000,-tahun pada kelas 3 dan Rp 24.000.000,-tahun pada kelas 4. Sedangkan untuk alokasi pengeluaran terkecil adalah untuk pembayaran pajak.
Tidak adanya pembayaran pajak tiap tahun dikarenakan tanah milik petani berada pada tanah yang berstatus kepemilikan lahan bekas HGU Hak Guna Usaha.
Petani hutan rakyat di daerah Pasir Madang adalah petani subsisten. Petani subsisten adalah petani yang hanya berusaha tani untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Kurangnya pendidikan, minimnya keterampilan, dan kurangnya modal memaksa petani menjadi petani subsisten. Selain biaya tetap
tahunan, pengeluaran responden untuk biaya insidental dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9
Pengeluaran responden untuk biaya insidental tahun 2011
Indikator Pengeluaran Jumlah Rp. Jutathn
Total Kelas 1
Kelas 2 Kelas 3
Kelas 4 Rp. Jutathn
Nikah -
- 10
- 10
Khitanan 1
- -
4,5 5,5
Lain-lain Rumah Sakit, Pembangunan rumah,
Pembayaran hutang, SumbanganBantuan
Rukun Tetangga RT, dll
1,5 17,76
5 52
76,26
Total Pengeluaran 2,5
17,76 15
56,5 91,76
Biaya insidental yang dikeluarkan oleh responden berupa biaya untuk pernikahan, khitanan dan biaya lain-lain yang meliputi biaya rumah sakit,
pembangunan rumah, pembayaran hutang, dan sumbangan atau bantuan rukun tetangga. Biaya tersebut dikeluarkan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang
mendesak untuk dipenuhi. Sumbangan atau bantuan rukun tetangga dikeluarkan
jika ada tetangga akan mengadakan suatu acara. Kondisi lingkungan pedesaan dan rasa kekeluargaan yang tinggi menyebabkan responden memiliki rasa membantu
yang tinggi baik dalam hal tenaga maupun uang saat keluarga atau tetangga mengadakan suatu acara.
Pengeluaran terbesar untuk biaya insidental adalah pada kelas 4 sebesar Rp. 56.500.000,-tahun dan terkecil pada kelas satu sebesar Rp. 2.500.000,-tahun.
Tidak semua responden mengeluarkan biaya insidental dalam kurun waktu satu tahun. Perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran untuk keseluruhan
responden dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10
Perbandingan total pendapatan dan pengeluaran seluruh responden tahun 2011
Kelas Pendapatan
Rp.jtthn Pengeluaran
Rp.jtthn Jumlah Pendapatan
Perkapita Rp.jtkapitatahun
Jumlah Pengeluaran Perkapita
Rp.jtkapitatahun
Kelas 1 159,76
151,35 66,316667
60,45375 Kelas 2
177,3 159,84
36,315 32,9315
Kelas 3 79,6
74,52 16,005357
15,186548 Kelas 4
116,88 107,08
38,96 36,86
Total 533,54
492,79 157,597024
145,431798
Pendapatan keseluruhan dari responden adalah sebesar Rp. 533.540.000,- dan untuk pengeluaran keseluruhan dari responden adalah sebesar Rp
492.790.000,-. Pendapatan perkapita keseluruhan dari responden adalah sebesar Rp. 157.597.024,- dan untuk pengeluaran keseluruhan dari responden adalah
sebesar Rp 145.431.798,-. Jumlah pendapatan perkapita lebih besar daripada jumlah pengeluaran perkapita pada kelas 1, kelas 2, kelas 3 maupun kelas 4. Hal
ini menunjukkan bahwa jika dibandingkan antara pendapatan dan pengeluaran maka dapat diketahui bahwa pendapatan responden lebih besar daripada
pengeluaran responden, sehingga secara keseluruhan petani mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya baik dari hasil hutan rakyat maupum dari hasil
non hutan rakyat. Meskipun secara keseluruhan petani mampu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya pada kenyataannya pada masing-masing kelas 1 dan kelas 2
terdapat 1 responden dimana memiliki kondisi pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Visualisasi pendapatan dan pengeluaran responden dapat dilihat pada
Gambar 6.
Pengeluaran_1 Pendapatan_1
70000000 60000000
50000000 40000000
30000000 20000000
10000000
D a
ta Boxplot of Pendapatan_1, Pengeluaran_1
Gambar 6. Boxplot pendapatan dan pengeluaran
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa garis pendapatan berada diatas garis pengeluaran. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan responden lebih besar
dari pengeluaran. Jadi, rata-rata petani mampu membiayai kebutuhannya baik dari hasil hutan rakyat maupun dari hasil non hutan rakyat.
5.6. Kontribusi Hutan Rakyat