Gula Merah atau Gula Palma

6 panjang sekitar 4 cm dan diameter 6 mm. Buah mudanya berwarna hijau dan keras serta beraroma tajam dan pedas, kemudian berubah warna menjadi kuning gading dan akhirnya berwarna merah Emmyzar 1992. Rasanya pedas karena mengandung senyawa piperin dengan kadar 4.6 Syukur dan Hernani 2002.

2.2.3. Lada Hitam

Lada hitam Piper ningrum L. adalah buah lada yang masih mempunyai kulit warna hitam. Lada hitam berasal dari famili Piperaceae. Lada hitam mengandung sekitar 1.5 minyak volatil dan lebih dari 6 oleoresin Farrel 1990.

2.2.4. Gula Pasir atau Gula Tebu

Tanaman tebu Saccharum officinarum L. merupakan salah satu tanaman penting yang bermanfaat sebagai penghasil gula. Lebih dari setengah produksi gula berasal dari tebu. Menurut Sudiatso 1982, batang tebu merupakan bagian terpenting dalam pembuatan gula karena mengandung nira. Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras mesin press. Setelah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan menjadi gula pasir. Masa kemasakan tebu ditunjukkan dengan pada akhir dari pertumbuhannya terdapat timbunan sakarosa di dalam batang tebu. Pada tebu yang masih muda, kadar sakarosa di ruas-ruas bawah dan kadar sakarosa di ruas-ruas di atasnya hampir sama besarnya. Sakarosa adalah bahan baku terpenting Sutardjo 2002. Gula merupakan senyawa organik yang penting sebagai bahan makanan karena gula mudah dicerna dalam tubuh sebagai sumber kalori. Pada umumnya, gula mempunyai rasa manis, tidak berwarna, tidak berbau, dapat mengkristal, dan larut dalam air Goutara dan Wijandi 1985. Syarat Mutu Gula pasir SNI 01-3140-1992 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Syarat Mutu Gula Pasir SNI 01-3140-1992

2.2.5. Gula Merah atau Gula Palma

Menurut SNI 1995 gula palma adalah gula yang dihasilkan dari pengolahan nira palma, yaitu aren Arenga piñata, merr, kelapa Cocos nucifera, linn, siwalan Borassus flabellifer atau jenis palma lainnya dan berbentuk cetak atau serbuk. Syarat mutu gula merah palma berdasarkan SNI 1995 dapat dilihat pada Tabel 4. Menurut Dachlan 1986, pada dasarnya proses pembuatan gula merah adalah proses penguapan nira dengan cara pemanasan. Nira segera dibersihkan dari kotoran-kotoran dengan cara No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan GKP SHS 1. Keadaan 1.1. Bau 1.2. Rasa 2. Warna nilai remisi yang direduksi bb min. 53 3. Bebas jenis butir Mm 0.8-1.2 4. Air bb maks. 0.1 5. Sakarosa bb min. 99.3 6. Gula pereduksi bb maks. 0.1 7. Abu bb maks. 0.1 8. Bahan asing yang tidak larut derajat maks. 5 9. Bahan tambahan makanan - Belerang dioksida SO 2 mgkg maks. 30 10. Cemaran logam 7.1. Timbal Pb mgkg maks. 2 7.2. Tembaga Cu mgkg maks. 2 7.3. Raksa Hg mgkg maks. 0.03 7.4. Seng Zn mgkg 40 7.5. Timah Sn mgkg 40 11. Arsen As mgkg 1 7 penyaringan dengan menggunakan ijuk, kemudian dituangkan kedalam wadah dan segera dipanaskan. Nira tersebut akan mendidih dan akan menimbulkan buih yang meluap-luap yang berwarna kuning sampai coklat dan semakin lama akan meluap naik. Tabel 4. Syarat mutu gula palma berdasarkan SNI 01-3743-1995 No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan Cetak Butirangranula 1. Keadaan 1.1 Bentuk Normal Normal 1.2 Rasa dan aroma Normal, khas Normal, khas 1.3 Warna kuning kecoklatan- coklat kuning kecoklatan- coklat 2 Bagian yang tidak larut dalam air bb maks. 10 maks. 0.2 3 Air bb maks. 10.0 maks. 3.0 4 Abu bb maks. 2.0 maks. 2.0 5 Gula pereduksi bb maks. 10.0 maks. 10.0 6 Jumlah gula sebagai sakarosa bb maks. 77 maks. 90.0 7 Cemaran logam 7.1 Seng Zn mgkg maks. 40.0 maks. 40.0 7.2 Timbal Pb mgkg maks. 2.0 maks. 2.0 7.3 Tembaga Cu mgkg maks. 10.0 maks. 10.0 7.4 Raksa Hg mgkg 0.03 0.03 7.5 Timah Sn mgkg 40.0 40.0 8 Arsen As mgkg 1.0 1.0 Nira merupakan larutan gula, tetapi didalamnya terdapat zat yang tidak larut air dalam bentuk emulsi seperti protein dan lilin. Pada saat dididihkan, butir-butir air akan menempel pada butir-butir emulsi dan mengangkatnya kepermukaan sebagai buih. Bila buih tidak dibuang, pada saat nira menjadi kental, buih akan teraduk kebagian dalam dan karena warnanya lebih muda maka gula yang dihasilkan akan berbintik-bintik putih Tjiptahadi 1984.

2.3. Pembuatan Minuman Jahe Merah Instan