BAB III METODE PENELITIAN
A. Pengertian Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang dikenal sebagai penelitian R D Research and development. Penelitian dan
pengembangan R D Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut, Sugiyono, 2014: 407. Pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan sebuah media konvensional yaitu berupa media pembelajaran
rumah boneka pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang digunakan di kelas 1 rumah boneka pada materi pokok Membaca teks petunjuk kesehatan tubuh
dalam subtema Gemar berolaraga. Untuk mengetahui kualitas dari media pembelajaran yang dikembangkan Rencananya hasil atau produk ini akan
dilakukan uji coba terbatas pada beberapa siswa. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui kualitas media yang dikembangkan.
B. Setting Penelitian
a. Obyek penelitian
Dalam Penelitian ini obyek penelitian yang digunakan yaitu pengembangan media pembelajaran rumah boneka mengacu pada
kurikulum 2013. Pengembangan media pembelajaran rumah boneka ini untuk materi pokok mengenal teks petunjuk kesehatan tubuh pada tema 2
kegemaranku, subtema 1 gemar berolahraga, dan pembelajaran ke 2 dan pembelajaran ke 4.
b. Subyek penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang menjadi setting penelitian yakni: 1.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SD
Negeri Kalasan Baru. Alasannya karena sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum 2013.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama lima belas bulan terhitung mulai dari bulan Oktober 2015 sampai Desember 2016. Penelitian akan
dimulai dengan melakukan anlisis kebutuhan dan diakhiri dengan pembuatan artikel penelitian.
C. Prosedur pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pengembangan oleh Borg and Gall yakni metode Research and
Development RD yang merupakan penelitian yang menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2014:407-408.
Menurut Sugiyono 2014:409, terdapat 10 langkah yang harus dilaksanakan dalam penelitian research and development.
Langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono tersebut dapat
dipaparkan dalam bagan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Development RD
1. Potensi Masalah
Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data
faktual yang sesuai dengan pengalaman empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari
berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2. Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan.
Potensi dan
Masalah Validasi
Desain Pengumpulan
Data Desain
Produk
Revisi Desain
Ujicoba Produk
Revisi Produk
Uji coba Pemakaian
Revisi Produk
Produksi Masal
3. Desain Produk
Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dengan spesifikasinya. Produk yang dihasilkan juga harus sesuai dengan
konteks yang akan ditangani. 4.
Validasi Desain Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah
dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga
ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut. 5.
Revisi Desain Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu
memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. 6.
Ujicoba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan
keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas.
7. Revisi Produk
Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu
merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk
sesungguhnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Ujicoba Pemakaian
Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
10. Produksi Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara
masal. Selain itu Borg and Gall dalam Sukmadinata 2010: 169 menjelaskan
sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan sebagai berikut.
1. Penelitian dan pengumpulan data research and information
collecting. Langkah pertama ini terdiri dari: pengukuran kebutuhan, studi
literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan- pertimbangan dari segi nilai.
2. Perencanaan planning.
Perencanaan ini
meliputi rancangan
produk yang
akan dikembangkan tujuan penggunaan produk, pengguna produk, dan
deskripsi komponen produk serta proses pengembangannya. 3.
Pengembangan draf produk develop preliminary form of product PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada langkah ini, peneliti mengembangkan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal preliminary field testing
Kegiatan uji coba lapangan awal ini dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan subjek uji coba antara 6 sampai 12 orang.
5. Merevisi hasil uji coba main product revision
Pada tahap tahap ini, peneliti memperbaiki dan menyempurnakan hasil uji coba sebelumnya yang dilakukan.
6. Uji coba lapangan main field testing
Kegiatan uji coba lapangan mencakup lebih banyak sekolah dan subjek uji coba yakni 5 sampai 15 sekolah dan 30 sampai 100 subjek
uji coba. 7.
Penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan operasional product revision
Karena sudah melakukan uji coba, maka peneliti perlu menyempurnakan kembali produk yang telah diujicobakan.
8. Uji pelaksanaan lapangan operasional field testing
Kegiatan uji coba yang ketiga ini sangat luas karena mencakup 10 sampai 30 sekolah dengan melibatkan 40 sampai 200 subjek uji
coba. 9.
Penyempurnaan produk akhir final product revision PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Produk yang telah diuji cobakan pada kegiatan uji pelaksanaan lapangan, pada tahap ini akan disempurnakan berdasarkan saran dan
komentar yang diberikan oleh subjek uji coba. 10.
Diseminasi dan implementasi dissemination and implementation Pada tahap terakhir ini, peneliti melaporkan produk yang telah
diujicobakan selama beberapa kali kemudian diterbitkan dan disebarkan secara luas untuk mengontrol kualitas.
Berdasarkan prosedur pengembangan tersebut di atas akan dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Namun karena keterbatasan waktu maka penelitian ini hanya dibatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu 1 Potensi dan masalah,
2 Pengumpulan data, 3 Desain produk, 4 Validasi ahli, dan 5 Revisi desain. Dari kelima langkah tersebut akan dilakukan secara
bertahap hingga menghasilkan salah satu produk berupa media pembelajaran rumah boneka.
Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan
Pada tahap pertama, yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu mengkaji suatu potensi dan masalah sesuai dengan hasil wawancara. Dalam
TAHAP KEDUA
Pembuatan Kisi-kisi
Angket Konsultasi Dosen
Revisi Angket Angket analisis
kebutuhan
TAHAP KEEMPAT Validasi Media Pembelajaran
Kisi-kisi Pembuatan
Kuesioner Validasi
Konsultasi Dosen Revisi
Instrumen Siap Digunakan
Validasi Media
Pakar Media Pembelajaran
Guru Kelas I Analisis
TAHAP KELIMA Revisi Produk
Hasil Validasi Oleh Pakar
Revisi Produk
Prototipe Media Pembelajaran Konvensional
TAHAP PERTAMA
Potensi dan
Analisis Kebutuhan
Wawancara
TAHAP KETIGA Desain Media Pembelajaran Konvensional berbasis Kecerdasan Ganda
RPPH Desain Media
Pembelajaran Konvensional
Pengumpulan Bahan Pembuatan
Media Pembelajaran
hal ini potensi dan masalah sesuai dengan tema pelajaran yang terdapat di kelas I. Tema yang digunakan dalam penelitian adalah “kegemaranku” dengan subtema
”Gemar berolahraga”. Dalam tahap ke dua ini, pertama-tama peneliti melakukan analisis dan
membuat daftar pertanyaan terkait membaca dan perangkat pembelajaran yang dikhususkan pada media pembelajaran. Selanjutnya peneliti membuat kuesioner
berdasarkan analisis tersebut kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kuesioner kemudian direvisi sesuai hasil konsultasi terhadap dosen
pembimbing. Analisis kebutuhan dilakukan di satu SD, yakni SDN Kalasan 1. Tujuan analisis kebutuhan ini dilakukan adalah untuk mengetahui kepentingan
pengembangan media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda untuk kelas I.
Tahap ketiga
adalah tahap
memproduksi media
pembelajaran konvensional untuk kelas I. Tahap ini diawali dengan pembuatan RPPH sesuai KI
dan KD dalam subtema “Gemar Berolahraga”. Setelah itu dilanjutkan dengan mendesain tiap-tiap media yang akan dibuat dan pengumpulan bahan yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini. Setelah semua bahan telah tersedia, selanjutnya akan dibuat sesuai desain yang telah dirancang. Media pembelajaran
konvensional rumah boneka ini untuk kelas I yang akan dibuat terdiri atas: kotak berupa rumah dan beberapa boneka yang menunjukan gerakan non-lokomotor
sebagai bentuk menjaga kesehatan tubuh. Tahap keempat merupakan tahap pembuatan instrumen validasi dan
melakukan validasi produk. Instrumen yang dibuat berupa kuesioner dan akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan untuk validasi produk penelitian oleh pakar media pembelajaran serta guru. Hasil validasi dari para pakar tersebut dijadikan bahan untuk merevisi
produk yang akan dikembangkan. Tahap kelima dan merupakan tahap akhir yakni revisi produk. Revisi
produk dilakukan berdasarkan komentar saran dan masukan oleh para pakar serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk berupa media pembelajaran rumah
boneka untuk kelas I.
D. Teknik Pengumpulan Data