peneliti juga merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Langkah selanjutnya adalah membuat jaring-jaring subtema berdasarkan kompetensi dasar serta indikator yang yang telah disusun sebelumnya. Dengan
demikian peneliti juga bisa merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPTH sesuai dengan indikator serta tujuan yang sudah dirumuskan
tersebut untuk setiap muatan pelajaran.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH secara lengkap karena RPPTH sebagai panduan dalam melaksanakan proses
pembelajaran juga sebagai penjelasan atas media pembelajaran yang akan digunakan. Seperti biasanya di dalam RPPTH mencakup: 1 Satuan
pendidikan identitas sekolah, 2 Kelas semester, 3 Tema subtema, 4 Pembelajaran, 5 Alokasi waktu, 6 Kompetensi inti, 7 Kompetensi
dasar, 8 Indikator, 9 Tujuan pembelajaran, 10 Materi pembelajaran, 11 Pendekatan dan metode pembelajaran, 12 Media, alat, dan sumber
pembelajaran, 13 Langkah-langkah pembelajaran, 14 Penilaian, 15 Lampiran-lampiran.
RPPTH yang dibuat tidak secara umum untuk satu subtema atau satu tema tetapi dibatasi hanya untuk dua pembelajaran dikarenakan keterbatasan
waktu yang dimiliki oleh peneliti. Selain itu juga RPPTH yang dibuat tidak berurutan dari pembelajaran satu ke pembelajaran dua tetapi menyesuaikan
dengan muatan pelajaran Bahasa Indonesia dikarenakan setiap pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak selalu ada. Untuk itu RPPTH yang dibuat hanya pada pembelajaran dua dan pembelajaran empat. Dipilihnya pembelajaran dua dan
pembelajaran empat serta difokuskan pada matapelajaran bahasa indonesia karena menyesuaikan dengan judul yaitu mengacu pada materi pokok yang
sudah diwawancarai sebelumnya. Namun demikian tidak dibatasi pada pembelajaran bahasa indonesia saja tetapi secara integrasi dimasukkan
semua matapelajaran yang masuk pada pembelajaran dua dan pembelajaran empat serta selalu ada keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Selain pembuatan RPPTH, peneliti juga membuat media pembelajaran yang menjadi fokus penelitiannya. Media pembelajaran yang dikembangkan
berupa media pembelajaran rumah boneka. Dinamai media pembelajaran rumah boneka karena media pembelajaran ini di buat dengan sebagian besar
bahannya menggunakan boneka dan boneka-boneka tersebut berada di dalam ruangan rumah. Di samping itu juga mengenalkan tentang teks
petunjuk kesehatan tubuh dan mengenal gerakan senam dan juga mengenal bunyi alat musik. Media pembelajaran ini juga didesain dalam bentuk
permainan sehingga tidak membosankan siswa ketika belajar. Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa media pembelajaran rumah boneka ini
tidak didasarkan hanya pada bahasa indonesia tetapi didesain mencakup beberapa muatan pelajaran yang terkandung dalam pembelajaran dua dan
pembelajaran empat. Dengan demikian anak secara menyeluruh mempelajari seluruh muatan pelajaran yang terdapat pada pembelajaran dua
dan pembelajaran empat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Media Pembelajaran Rumah Boneka