Tetapan Gaya Benda Elastisitas Hukum Hooke untuk Susunan Pegas Seri dan Pararel

38 besarnya sama dengan gaya terikan. Namun, arahnya berlawanan aksi = −reaksi. Sumber: http:muhnaufalaziz.blogspot.co.id Gambar 6. Pegas yang Ditarik dengan Gaya F Jika gaya itu disebut gaya pegas maka gaya pegas itu sebanding dengan pertambahan panjang pegas. = − = − ∆ 5 Tanda negatif - karena gaya pemulih berlawanan arah dengan arah simpangan.

b. Tetapan Gaya Benda Elastisitas

Tetapan gaya k adalah tetapan umum yang berlaku untuk benda elastis jika diberi gaya yang tidak melampaui linearitas. Persamaan 4 dapat ditulis: = ∆ 6 Jika diidentikkan dengan hukum Hooke, diperoleh rumus umum untuk menghitung tetapan gaya k suatu benda elastisitas: 39 = ∆ = ∆ 7 dengan = Dengan menyamakan ruas kanan kedua persamaan di atas, diperoleh rumus umum tetapan gaya untuk suatu benda elastis, yaitu: = 8 Keterangan: = modulus Young Nm 2 = panjang bebas benda tanpa ditarik = luas penampang m 2 , umumnya dihitung dengan = dengan r adalah jari-jari

c. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas Seri dan Pararel

Beberapa pegas dapat disusun seri, pararel, atau gabungan keduanya, susunan ini dapat diganti dengan sebuah pegas pengganti. 1 Susunan Seri a b Sumber: belajar.kemendikbud.go.id Gambar 7. Susunan Pegas Secara Seri 40 Jika pada ujung susunan kedua pegas Gambar 7 a maupun ketiga pegas Gambar 7 b bekerja gaya F maka masing-masing pegas mendapat gaya yang sama besar, masing- masing sebesar F. Sehingga berlaku: = ∆ → ∆ = Untuk susunan seri, ∆ = + + + ⋯ + = + + + ⋯ Karena = = = = = , maka persamaan di atas menjadi: = + + + ⋯ = + + + ⋯ + = + + + ⋯ + 9 Keterangan: = konstanta gaya total susunan pegas seri Nm 2 Susunan Pararel a b Sumber: belajar.kemendikbud.go.id Gambar 8. Susunan Pegas Secara Pararel 41 Pada ujung susunan kedua pegas Gambar 8 a dan ketiga pegas Gambar 8 b bekerja pada gaya F. Selama gaya F bekerja, pertambahan panjang masing-masing pegas besarnya sama maka berlaku: = ∆ Untuk susunan pegas pararel, = + + + ⋯ + ∆ = ∆ + ∆ + ∆ + ⋯ + ∆ Karena ∆ = ∆ = ∆ = ∆ = ∆ , maka persamaan menjadi: ∆ = ∆ + ∆ + ∆ + ⋯ + ∆ ∆ = + + + ⋯ + ∆ = + + + ⋯ + 10 Keterangan: = konstanta gaya total susunan pegas pararel Nm 3 Kombinasi Susunan Seri dan Pararel Pegas yang disusun secara kombinasi merupakan kombinasi susunan seri dan pararel. Gambar 9 menunjukkan bentuk kombinasi susunan seri dan pegas.

7. Partisipasi Peserta Didik