Teori Ausubel Teori Belajar Piaget

commit to user tanggungjawab serta kepercayaan penuh atas belajarnya. Beberapa teori belajar yang dapat dijadikan acuan pada penelitian ini antara lain :

a. Teori Ausubel

David Ausubel menekankan tentang belajar bermakna. Dalam Ratna Wilis Dahar 1989: 110 “bahwa belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang”. Dalam mengaitkan konsep Ausubel mengemukakan dua prinsip, yaitu prinsip diferensial progresif dan rekonsiliasi integratif. Prinsip diferensial progresif merupakan penyusunan konsep pelajaran dimulai dari konsep yang paling inklusif. Prinsip rekonsiliasi integratif adalah bahwa dalam mengajar konsep-konsep perlu diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep- konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan atau menyempurnakan konsep pokok akan mempengaruhi penguatan memori siswa. Kemampuan awal yang telah dimiliki kemudian diintegrasikan dengan konsep baru yang dipelajari akan lebih cepat disimpan dalam memori yang selanjutnya lebih mudah pula untuk diungkap kembali. Kedua prinsip ini apabila siswa mampu menerapkannya maka siswa telah belajar bermakna. Teori ini sangat mendukung dalam pembelajaran materi tentang Porifera dan Coelenterata karena peserta didik telah mempelajarinya sewaktu di SMP. Konsep yang telah dimiliki sebelumnya akan disempurnakan dan diintegrasikan dengan konsep yang ditemukan melalui belajar bermakna dan cara belajar atau gaya belajar yang sesuai sehingga akan memperkuat memori peserta didik. commit to user

b. Teori Belajar Piaget

Teori dari Jean Piaget dalam Ratna Wilis Dahar 1989: 159, dikatakan bahwa “Pengetahuan dibangun dalam pikiran siswa melalui proses asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi”. Proses asimiliasi merupakan proses penyatuan atau pengintegrasian informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Proses ekuilibrasi merupakan penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi. Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget : 1 Tahap sensori motor, merupakan tahap yang menempati dua tahun pertama 0-2 tahun, individu mengatur alam dengan indera-inderanya sensor dan tindakannya motor. 2 Tahap pra-operasional, merupakan tahap antara 2 -7 tahun, individu belum mampu melaksanakan operasi-operasi mental seperti menambah atau mengurangi. Umumnya bersifat egosentris yaitu mempunyai kesulitan untuk menerima pendapat orang lain. 3 Tahap operasional konkret, tahap yang berumur antara 7 sampai 11 tahun, merupakan permulaan berpikir rasional, yaitu memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah konkret saja belum tahu yang berkaitan dengan materi abstrak. 4 Tahap operasional formal, pada umur 11 tahun keatas individu sudah dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks atau sudah mampu berpikir abstrak. Perkembangan pengetahuan kognitif sangat dipengaruhi oleh umur secara bertahap dan teratur. Setiap anak didik akan mengalami tahap-tahap ini dengan kecepatan yang berbeda. Perkembangan pengetahuan kognitif di sekolah juga commit to user dipengaruhi lingkungan dan keaktifan berinteraksi dengan lingkungan. Dalam hal ini pendidik harus pandai memanipulasi alat, bahan, media dan kondisi. Pendidik perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik dan membantu peserta didik menghubungkan antara apa yang sudah diketahui sebelumnya dengan apa yang sedang dan akan dipelajari berikutnya. Peserta didik SMA berada pada tahap operasional formal sehingga mampu berpikir secara abstrak. Dibantu dengan media elektronik maupun cetak diharapkan siswa mampu menyatukan informasi, menyesuaikan ke dalam situasi yang baru secara berkesinambungan. Pembelajaran dengan Quantum Learning melalui media komputer dan modul mengarahkan peserta didik akan lebih memudahkan penyimpanan dalam memori dari konsep yang abstrak maupun yang konkret, sehingga tujuan belajar akan mudah tercapai

c. Teori Belajar Gagne

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN JIGSAW MELALUI HIPERMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

1 20 197

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN SNOWBALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 5 128

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN KARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA FLIPCHARTDAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 0 12

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL SIKLUS BELAJAR HIPOTETIK DEDUKTIF DENGAN MEDIA RIIL DAN MEDIA VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

Pembelajaran Ipa Model Tutor Sebaya Dengan Peta Konsep Dan Modul Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa SUKEMI S831002033

4 11 135

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123