commit to user dengan menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di laboratorium atau
bermain sambil belajar. Cara lain yang juga bisa dilakukan secara tetap membuat jeda di tengah waktu belajar. Tak jarang orang yang cenderung memiliki karakter
kinesthetic learners
juga akan lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk belajar mengucapkannya atau
memahami fakta. Penggunaan komputer bagi orang kinestetik akan sangat membantu. Karena, dengan komputer ia bisa terlihat aktif dalam melakukan
sentuhan, sekaligus menyerap informasi dalam bentuk gambar atau tulisan. Selain itu, agar belajar menjadi lebih efektif dan berarti, orang dengan karakteristik
kinestetik disarankan untuk menguji memori ingatan dengan cara melihat langsung fakta di lapangan.
8. Memori Siswa
Memori adalah kemampuan untuk mengingat pengalaman terdahulu yang kemudian bisa menggunakannya kembali pada situasi yang berikutnya. Setelah
menerima informasi maka perlu segera menyimpan informasi tersebut, sehingga apabila berhadapan dengan kondisi yang mirip dengan pengalaman sebelumnya
maka anak dapat mengungkap kembali memori tersebut. Memori terbentuk karena adanya rangsangan dan pembentukan yang
dimulai sejak dini, maka memori akan mempengaruhi pembentukan intelegensi anak. Dengan melakukan pengulangan, lama-lama akan terbiasa. Hal ini
merupakan langkah untuk meningkatkan daya ingat dan mengasah ketajamannya
commit to user Faktor-faktor yang mempengaruhi memori menurut Bimo Walgito 2004:
107-115, diantaranya: a. Sesuatu yang mempunyai makna akan lebih mudah diingat daripada yang tidak bermakna; b. Lama interval, jarak waktu antara
memasukkan informasi sampai ditimbulkannya kembali informasi itu; c. Isi interval, aktivitas-aktivitas yang mengisi interval; d. Situasi seseorang, menerima
memori dalam keadaan istirahat, sibuk, susah dsb; e. Perulangan, makin sering informasi diulang akan makin baik diingat; f. Emosi dapat memberikan
blocking
dalam mengeluarkan kembali informasi yang telah dimasukkan dalam memori; g.
Amnesia
, gangguan pada otak sebagai pusat kesadaran. Pengukuran memori menurut Bimo Walgito 2004: 161-165, dapat
dilakukan melalui : a. Metode dengan melihat waktu belajar, dipergunakan untuk menyelidiki kemampuan ingatan dengan cara melihat berapa lama waktu yang
diperlukan oleh subjek untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik; b. Metode mempelajari kembali, subjek disuruh mempelajari kembali yang pernah
dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu; c. Metode rekonstruksi, subjek diminta mengkonstruksikan kembali materi yang telah diberikan, kemudian
dinilai hasilnya berdasarkan waktu yang telah digunakan; d. Metode mengenal kembali, subjek disuruh mempelajari suatu materi, kemudian diberi soal untuk
mmengetahui sampai sejauh mana materi yang dapat diingat; e. Metode mengingat kembali, subjek disuruh mengingat kembali apa yang telah dipelajari;
f. Metode asosiasi berpasangan, subjek disuruh mempelajri materi secara berpasangan-pasangan.
commit to user Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka peneliti ingin mengetahui apakah
seorang peserta didik yang memiliki kemampuan memori tinggi akan memiliki kemampuan mengungkap kembali materi yang sudah dipelajari lebih baik atau
berbeda dengan peserta didik yang memiliki kemampuan memori rendah.
9. Prestasi Belajar