Teori Belajar Gagne Teori Belajar Bruner

commit to user dipengaruhi lingkungan dan keaktifan berinteraksi dengan lingkungan. Dalam hal ini pendidik harus pandai memanipulasi alat, bahan, media dan kondisi. Pendidik perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik dan membantu peserta didik menghubungkan antara apa yang sudah diketahui sebelumnya dengan apa yang sedang dan akan dipelajari berikutnya. Peserta didik SMA berada pada tahap operasional formal sehingga mampu berpikir secara abstrak. Dibantu dengan media elektronik maupun cetak diharapkan siswa mampu menyatukan informasi, menyesuaikan ke dalam situasi yang baru secara berkesinambungan. Pembelajaran dengan Quantum Learning melalui media komputer dan modul mengarahkan peserta didik akan lebih memudahkan penyimpanan dalam memori dari konsep yang abstrak maupun yang konkret, sehingga tujuan belajar akan mudah tercapai

c. Teori Belajar Gagne

Gagne 1992 mengemukakan bahwa satu tindakan belajar merupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distrukturkan oleh siswa atau guru. Gagne juga menyarankan kejadian-kejadian instruksi yang ditujukan pada guru yang menyajikan suatu pelajaran pada sekelompok siswa. Kejadian-kejadian instruksi itu adalah : 1 Mengaktifkan motivasi activating motivation , 2 Memberitahu tujuan belajar, 3 Mengarahkan perhatian directing attetion , 4 Merangsang ingatan stimulating recall , 5 Menyediakan bimbingan belajar, 6 Meningkatkan retensi enhancing retention , 7 Melancarkan transfer belajar, 8 Mengeluarkan penampilan. Pelaksanaan kejadian-kejadian instruksi ini akan menimbulkan proses pembelajaran. Gagne juga mengemukakan bahwa pembelajaran atau commit to user instruction adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Apabila seorang pendidik mampu merancang dan memanipulasi suatu konsep, misalnya berupa media belajar yang menyenangkan, sudah dirancang dan disiapkan secara terstruktur, maka peserta didik dapat belajar secara nyaman, menyenangkan dan mandiri tanpa harus terjadi transformasi pengetahuan dari pendidik atau dengan sedikit instruksi yang diperlukan.

d. Teori Belajar Bruner

Bruner dalam Toeti Soekamto dan Udin Sarifudin 1996: 25 dinyatakan bahwa cara terbaik untuk belajar adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada suatu kesimpulan. Selain itu belajar juga merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri seseorang. Ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam belajar yaitu 1 proses perolehan informasi baru, 2 proses mentransformasikan informasi yang diterima, dan 3 menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. Dengan demikian setiap peserta didik yang akan belajar perlu adanya informasi tentang konsep pokok seperlunya. Informasi ini kemudian ditransformasikan dan diberi arti berdasarkan informasi yang dimiliki sebelumnya sehingga bermakna. Selanjutnya informasi ini diuji relevansinya sampai memperoleh suatu kesimpulan. Bruner juga mengemukakan dalam Azhar Arsyad 2009: 7 bahwa “belajar terjadi melalui tiga tingkatan utama yaitu pengalaman langsung enactive , commit to user pengalaman gambar iconic dan pengalaman abstrak symbolic” . Dalam pembelajaran materi tertentu, mata pelajaran Biologi pada kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan, yaitu filum Porifera dan Coelenterata. Konsep pembelajaran awal sangat mungkin diujudkan dalam bentuk abstrak, struktur tubuh dan cara reproduksi atau sikuls hidupnya. Kemudian melalui media yang dimodifikasi diujudkan dalam bentuk gambar. Pendekatan model belajar Bruner didasarkan pada dua asumsi bahwa: a Perolehan pengetahuan merupakan proses interaktif, artinya pengetahuan akan diperoleh bila dalam pembelajaran seseorang berinteraksi secara aktif dengan lingkungannya. b Orang mengkonstruksikan pengetahuannya dengan cara menghubungkan informasi yang tersimpan yang telah diperoleh sebelumnya.

3. Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

1 9 154

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN JIGSAW MELALUI HIPERMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

1 20 197

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN SNOWBALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 5 128

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN KARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA FLIPCHARTDAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 0 12

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL SIKLUS BELAJAR HIPOTETIK DEDUKTIF DENGAN MEDIA RIIL DAN MEDIA VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN ANALITIS DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 0 12

Pembelajaran Ipa Model Tutor Sebaya Dengan Peta Konsep Dan Modul Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa SUKEMI S831002033

4 11 135

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123