95
9. Lakukan pembersihan dengan menelusuri seluruh serviks dan forniks, serta
dinding vagina dengan gerakan melingkar dan mengusap lembut sambil mengarahkan jari tengah keluar vagina.
10. Tanpa mengeluarkan seluruh jari tengah, bilas jari tengah yang kotor dan
berlendir dengan air bersih yang mengalir dapat dibantu dengan ibu jari. 11.
Bila jari tengah telah bersih, masukkan lagi ke liang vagina sampai menyentuh serviks dan lakukan pembersihan seperti sebelumnya.
12. Pembersihan dilakukan sampai tidak lagi terdapat kotoran di seluruh bagian
organ intim atau jari tengah telah merasakan kesat. 13.
Keluarkan jari tengah dengan lembut dari vagina, bersihkan jari tengah, tangan dan labium mayor dengan menggunakan sabun dan air bersih. Setelah itu,
keringkan dengan handuk bersih dan kering dengan cara menempelkan dan menekan, tidak usah diusap-usapkan.
Selain aplikasinya yang mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu dan biaya, vagina toilet juga memiliki keuntungan lainnya, yaitu : Organ intim wanita
senantiasa bersih dari kotoran dan penyakit, kepekaan organ intim akan meningkat, menimbulkan suasana pH Netral sejenak dan bermanfaat membantu pengobatan bagi
beberapa kasus penyakit seksual khususnya kanker serviks.
4.1.3. Vaksinasi
Salah satu hal yang menjadi alasan mengapa banyak terjadi kasus kanker serviks di Indonesia adalah karena minimnya pengetahuan masyarakat khususnya
wanita mengenai kanker serviks. Sehingga membuat rendahnya kesadaran
Universitas Sumatera Utara
96
masyarakat mengenai vaksinasi HPV. Infeksi virus HPV juga bisa dicegah dengan vaksinasi, maupun akibat yang ditimbulkannya seperti : kutil kelamin, lesi pra-
kanker, maupun kanker serviks stadium dini sehingga mudah dideteksi dan diobati. Hal ini senada dengan pendapat Bidan Shanty sebagai berikut :
“Perempuan yang sudah mengalami menstruasi atau haid, sudah bisa memeriksakan atau mendeteksi dini gejala kanker serviks, tetapi
tidak dianjurkan untuk melakukan tes pap smear atau IVA, karena dikhawatirkan selaput dara atau himen dari perempuan tersebut akan
koyak
sebelum ia
melakukan hubungan
seksual dengan
pasangannya. Oleh karena itu, sebaiknya tindakan yang tepat dilakukannya adalah dengan vaksinasi HPV saja”.
Vaksinasi HPV merupakan pencegahan primer kanker serviks dan cara yang efektif dalam menghindarkan diri dari penyakit kanker serviks. Vaksin HPV yang
beredar di Indonesia terbagi dalam 2 jenis, yakni merk Cervarix dan Gardasil yang berguna untuk meningkatkan performa dari sistem kekebalan tubuh sistem imun
untuk mengenai dan menghancurkan virus HPV ketika masuk ke dalam tubuh. Hal ini dapat mencegah terjadinya infeksi pada tubuh akibat terkena virus HPV. Kedua
vaksin ini memiliki fungsi yang sama untuk mencegah kanker serviks, perbedaannya hanya terletak dari harganya saja. Cervarix dibanderol dengan harga Rp.1.950.000,-
untuk 3 kali suntik. Sementara Gardasil dihargai lebih mahal, yakni Rp.2.500.000,- untuk 3 kali suntik.
Universitas Sumatera Utara
97
Gambar 4.2 Vaksin HPV Sumber : http:alodokter.com
Klinik Manda juga menyediakan fasilitas vaksinasi HPV. Vaksin yang tersedia di Klinik ini bernama Gardasil. Gardasil mampu melindungi tubuh terhadap
empat dari lebih 100 tipe virus HPV, yakni dua tipe virus yang menyebabkan paling banyak kanker serviks dan dua tipe virus yang menyebabkan karsinoma atau kutil
kelamin. Vaksin ini mengandung 4 spesies HPV, yaitu tipe 6,11, 16 dan 18. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa virus HPV tipe 16 dan 18 adalah
penyebab kanker serviks. Ibu Juwita Agustina SH. adalah salah satu pasien yang melakukan pap smear
dan vaksinasi HPV di Klinik Manda, Ia mengatakan bahwa setelah melakukan pap smear dan hasilnya negatif kanker serviks, sebulan kemudian ia datang kembali ke
klinik Manda untuk melakukan vaksinasi HPV. Saat itu, ia mendapatkan tiga kali suntikkan gardasil di lengan atasnya secara bertahap. Suntikkan pertama sampai
suntikan ketiga memiliki jarak sekitar 6 bulan. Suntikkan injeksi kedua dilakukan
Universitas Sumatera Utara
98
setelah 2 bulan dari suntikkan pertama, lalu suntikkan ketiga dilakukan setelah 4 bulan dari suntikkan kedua. Biaya untuk melakukan 3 kali suntikan vaksin gardasil
adalah Rp.2.500.000,-. Sebelum melakukan suntikkan, ia mengaku kalau sebelum disuntik, dirinya harus dalam keadaan bersih, tidak sedang haid dan baru melakukan
hubungan seksual dengan pasangannnya. Hal tersebut bertujuan agar vaksin gardasil yang masuk ke dalam darah tidak bercampur dengan darah kotor yang dihasilkan
pada saat haid dan sperma yang mungkin saja masuk ke ovarium saat melakukan hubungan seksual. Setelah melakukan suntikkan, pasien juga tidak diperbolehkan
campur melakukan senggama dengan pasangannya selama seminggu. Reaksi setiap orang setelah vaksinasi sangat bervariasi, umumnya gejala efek samping setelah
vaksinasi yang akan muncul meliputi sakit kepala, nyeri yang disertai kemerahan dan bengkak di bagian lengan yang disuntik, hingga demam 38-39 derajat celcius selama
1-3 hari. Vaksin ini dapat melindungi pasien selama 5 tahun dari ancaman kanker serviks.
Vaksin gardasil bisa diberikan sedini mungkin pada perempuan yang berusia 10 tahun. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Centra for Disease
Control and Prevention merekomendasikannya untuk perempuan-perempuan yang berumur 11-15 tahun. Selain itu, vaksin ini juga bisa diberikan pada anak laki-laki
untuk mencegah terjadinya kutil kelamin. Vaksin ini seharusnya diberikan kepada seorang perempuan sebelum ia aktif secara seksual dan belum pernah menikah.
Sementara perempuan yang sudah menikah dan sudah terlanjur aktif secara seksual, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan pap smear atau IVA terlebih dahulu. Jika
Universitas Sumatera Utara
99
hasil pap smear-nya menyatakan negative lesi pre-kanker HPV, maka bisa langsung diberikan vaksin HPV. Selain itu, sejauh ini pemberian vaksin pada wanita hamil dan
menyusui aman-aman saja, tetapi masih dibutuhkan penelitian lanjutan. Namun, ada juga anjuran sebaiknya wanita hamil menunda pemberian vaksin HPV sampai ia
sudah melahirkan. Vaksin gardasil dapat mencegah 70 penyebab kanker serviks dan 90
penyebab kutil kelamin. Namun, vaksin gardasil tidak bisa mengobati wanita yang sudah terkena atau positif terinfeksi HPV. Wanita yang sudah divaksinasi bukan
berarti sama sekali terhindar dari kanker serviks. Sebab ia masih dapat terkena kanker serviks 30 dari virus yang tidak terdeteksi dan diproteksi oleh vaksin gardasil.
Disamping itu, seperti pada pembahasan sebelumnya, kanker serviks bukan hanya disebabkan oleh HPV saja, melainkan juga disebabkan oleh faktor-faktor lain
Alodokter 2015, diakses pada 20 Juli 2016. Namun, apabila semua wanita divaksinasi, maka ada potensi bahwa jumlah
kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia akan turun sebanyak dua pertiganya. Namun, hal ini terkendala oleh faktor-faktor berikut ini :
1. Pengetahuan atau Informasi, Sebagian besar wanita tidak mengetahui apa itu
vaksinasi HPV dan apa manfaat dari vaksin tersebut. Hal ini masih menjadi sesuatu yang tabu bagi mereka. Selama 2 bulan melakukan penelitian di Klinik Manda,
penulis beberapa kali mewawancara pasien wanita yang memeriksakan kesehatannya atau berobat ke klinik, hampir semua informan tidak mengetahui tentang kanker
Universitas Sumatera Utara
100
serviks, pap smear, IVA apalagi vaksinasi HPV. Mereka mengakui baru mendengar hal tersebut pada saat penulis menanyakannya.
2. Biaya Vaksinasi, Faktor ekonomi masih menjadi faktor penentu bagi
seseorang untuk melakukan suatu hal, termasuk untuk kesehatannya. Walaupun ada informan yang melakukan pap smear dan IVA sudah diberi tahu dan mengetahui
vaksinasi HPV oleh Bidan Shanty. Namun, hanya sebagian dari mereka yang melakukannya, selebihnya mengaku terkejut dan tidak melakukannya. Mereka
terkejut karena menganggap biaya untuk 3 kali suntikan vaksin HPV sangatlah mahal dan jauh sekali bedanya dengan biaya pap smear yang hanya RP.150.000,- dan
IVA Rp.30.000,-. Biaya vaksinasi dianggap diluar anggaran pengeluaran keluarga mereka, sehingga mereka berinsiatif untuk melakukan pap smear atau IVA seara rutin
saja yakni dua kali setahun untuk mencegah kanker serviks. Menurut Bidan Shanty, biaya vaksinasi yang cukup mahal tersebut, tidak
sebanding dengan biaya yang akan dikeluarkan seorang wanita jika telah terinfeksi HPV, biaya tersebut meliputi biaya kesehatan, biopsi dan menjalani bermacam-
macam pengobatan serta kecemasan pasien bila hasil pap smear-nya abnormal. Oleh karena itu, vaksinasi HPV ini sangat bermanfaat sekali untuk wanita.
4.1.4. Diet