Susilawati Pengalaman Informan Melakukan IVA

88 melakukan IVA atau pap smear sekali lagi sebulan kemudian untuk lebih memastikan kesehatannya. Lalu sebulan kemudian, ia melakukan IVA dan hasilnya negatif kanker serviks. Bidan Shanty pun menganjurkan ibu Rosma untuk menjaga kesehatannya dan rutin melakukan IVA.

3.10.3. Susilawati

Ibu Susilawati atau yang akrab disapa dengan Ibu Ati lahir di Medan, 18 September 1989 adalah seorang karyawan swasta di sebuah lembaga pendidikan yang berdomisili di Jalan Karya Ujung No.234 Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Beliau memiliki seorang suami yang berprofesi sebagai kontraktor jalan raya dan memiliki satu orang anak yang berusia 4 tahun. Pertama kali beliau mengetahui tentang kanker serviks dan IVA berasal dari informasi rekan kerjanya yang sudah pernah melakukan IVA terlebih dahulu. Selain itu, Ibu Ati juga mencari informasi melalui sosial media dan aplikasi sosial yang diunduh dari play store smartphonenya yaitu aplikasi ”HAWA”. Aplikasi ini menyediakan berbagai konten dan informasi seputar dunia kewanitaan termasuk kesehatan wanita. Hawa mempunyai slogan untuk membantu wanita hidup lebih sehat, cantik dan bahagia. Hawa juga menjadi wadah untuk menampung pertanyaan- pertanyaan seputar kewanitaan yang bersifat rahasia dan sensitif bila ditanyakan di forum umum, disini dapat ditanyakan secara anonim. Selain itu, Hawa juga menyediakan berbagai tips-tips yang bermanfaat, cerita dan pengalaman menarik ke individu-individu yang telah bergabung menjadi komunitas sahabat Hawa. Dari hal Universitas Sumatera Utara 89 inilah, Ibu Ati mendapatkan informasi mendalam seputar kesehatan reproduksi wanita. Akhirnya ia pertama kali melakukan IVA di Klinik Manda pada bulan Mei 2016. Menurut penuturan beliau, alasannya melakukan IVA karena niat dan kesadaran diri tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi yang terkadang sering dianggap remeh dan sepele oleh sebagian wanita. Semula beliau mendapati hambatan dari suaminya yang tidak setuju jika ia melakukan IVA. Dalam wawancara beliau mengatakan : “Semula suami saya tidak setuju saya melakukan IVA, ia takut ada sesuatu atau efek samping yang akan terjadi terhadap saya jika melakukan hal itu dikemudian hari. Apalagi ia merasa kalau ia dalam keadaan baik- baik saja, tidak pernah “jajan 11 ” dan hidupnya lurus-lurus saja. Tetapi saya menjelaskan apa tujuan dan manfaat dari IVA dan memastikan hal tesebut tidak akan merugikan saya. Akhirnya beliau setuju. Saya memilih melakukannya di klinik Manda karena sudah serasi dengan pelayanan dan pengobatan bidan Shanty selain itu saya melakukan persalinan juga disana.” Setelah melakukan IVA, ada beberapa perubahan yang ia rasakan seperti lancar menstruasi dan organ intimnya terasa lebih bersih dan tidak berbau. Hasil IVA yang terakhir ibu Ati lakukan negatif kanker serviks. 11 Istilah khusus yang digunakan orang dewasa dalam obrolan dengan orang dewasa lainnya untuk orang yang suka melakukan transaksi seksual dengan PSK atau wanita tunasusila bukan pasangannya yang sah. Universitas Sumatera Utara 90

BAB IV PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

4.1. Pencegahan Kanker Serviks

Selain menyediakan fasilitas pelayanan pap smear dan IVA dalam upaya deteksi dini kanker serviks untuk menurunkan angka kematian wanita karena penyakit tersebut, Klinik Manda juga memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada setiap pasien yang datang khususnya wanita dalam hal pencegahan kanker serviks. Mengingat kanker serviks adalah suatu penyakit yang mematikan bagi kaum wanita, maka perlu upaya yang tepat dan cepat untuk mencegah penyakit ini. Bidan Shanty dalam wawancara mengatakan : “Mencegah lebih baik daripada mengobati. Walaupun kanker serviks menakutkan, namun anda bisa mencegahnya. Anda bisa melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi virus HPV, dan akhirnya menderita kanker serviks”. Beliau juga mengatakan untuk saat ini ada berbagai macam tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks selain melakukan pap smear dan IVA secara rutin, yaitu pemeliharaan kesehatan, vaksinasi anti kanker serviks, vagina toilet, diet, dan mengkonsumsi obat-obatan tradisional.

4.1.1. Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharaan kesehatan untuk mencegah kanker serviks, dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu : 1. Hindari stress yang bisa memicu munculnya segala penyakit termasuk kanker serviks. Ibu Susilawati dalam wawancara mengatakan : Universitas Sumatera Utara