Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

64 menyampaikan “anak-anak, hari ini kalian sangat bagus sekali dalam belajar kosakata, namun kalian akan jauh lebih bagus lagi bila dapat berkonsentrasi. Tadi ibu lihat masih banyak siswa yang tidak berkonsentrasi dan malah mengerjakan matematika ”. Kemudian guru menyampaikan motivasi, “anak- anak, dalam pembelajaran selanjutnya ibu harap anak-anakku semua bisa lebih berkonsentrasi dan memperhatikan saat pelajaran karena anak-anak sendiri yang akan rugi bila tidak dapat memahami pembelajarannya dan akan ketinggalan kemampuan dibandingkan anak lain yang berkonsentrasi”. Setelah itu guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan mempersilahkan siswa beristirahat. 2 Pertemuan II Pertemuan kedua juga diawali dengan apersepsi menyanyikan lagu yang berhubungan dengan anggota tubuh manusia yaitu “Tangan Kanan Tangan Kiri”. Setelah bernyanyi siswa diajak berdiskusi tentang anggota tubuh yang ada dalam syair lagu yang telah dinyanyikan dan siswa diminta memegang bagian tubuhnya sendiri yang berhubungan dengan lirik lagu tersebut. Setelah itu siswa memulai kembali membaca kosakata dalam flashcard dengan menggunakan bantuan guru sambil mengingat kosakata yang kemarin sudah dipelajari. Setelah mengingat kembali pelafalan yang sebelumnya sudah dipelajari, siswa diminta melafalkan dan membaca sendiri kosakata sesuai yang ditunjukkan oleh guru dan media flashcard . Guru mengatakan “anak-anak sekarang coba bersama- sama membaca gambar yang ibu tunjukkan ini.” 65 Beberapa siswa sudah dapat menyebutkan kosakata walaupun dengan pelafalan yang salah karena menyebutkan dengan pelafalan bahasa Indonesia seperti menyebutkan jari kaki yang harusnya dilafalkan menjadi “tu” namun ada anak yang masih menyebutkannya dengan “toe”, sedangkan beberapa siswa masih sibuk bermain. Guru melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran dengan meminta salah sa tu siswa maju ke depan, “anak-anak siapa yang mau membantu Ibu di depan untuk membaca dan melafalkan kosakata menggunakan gambar ini? ”, kemudian siswa bernama P maju ke depan dan membaca kosakata yang ada dalam media lalu ditirukan oleh teman sekelasnya. Hal ini dirasa cukup efektif karena teman mereka sendiri yang di depan kelas sehingga beberapa siswa tertarik dan memperhatikan. Siswa menirukan pelafalan teman yang ada di depan kelas sambil melihat gambar kosakata. Setelah beberapa kali membaca kosakata, guru secara acak menanyakan kosakata kepada siswa di dalam kelas untuk mengetahui pemahaman siswa. Misalnya saja guru berkata “coba, sekarang ibu punya gambar tangan, kosak atanya dalam bahasa Inggris apa CP?” lalu siswa CP menjawab “hand”. Namun saat guru bertanya “kalau ini adalah gambar pinggang, lalu kosakata dalam bahasa Inggrisnya apa MB?” namun MB tidak dapat menjawabnya dan hanya diam. Kemudian siswa VF yang menjawab “waist”, setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi mencocokkan kata dan gambar sesuai dengan gambar dalam flashcard secara kelompok. 66 Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan guru menyampaikan bahwa siswa sudah lumayan menguasai kosakata apalagi bila yang ada di depan kelas dan memberi contoh adalah teman mereka sendiri, namun hal itu juga masih memiliki kekurangan karena siswa yang maju ke depan memberi contoh kadang bersuara lirih sehingga teman lainnya tidak mendengarkan dan sulit menirukan. Guru juga mengingatkan beberapa siswa yang masih belum berkonsentarsi dalam pembelajaran dan malah asyik bermain keluar kelas agar pembelajaran selanjutnya lebih fokus lagi, kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam lalu berdoa dan mempersilahkan siswa untuk pulang. 3 Pertemuan III Pertemuan ke-3 diawali dengan kegiatan apersepsi menggunakan lagu namun siswa diajak untuk memilih sendiri lagu apa yang akan dinyanyikan bersama tetapi tetap harus berkaitan dengan anggota tubuh. Kemudian siswa memilih menyanyikan lagu “Di Sini Senang, Di Sana Senang”. Setelah apersepsi, siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar yang ada dalam flashcard dan guru menutup kosakata bahasa Inggrisnya sehingga siswa h arus mulai mengingat kosakatanya. “Sekarang coba anak-anak melafalkan sendiri gambar yang ibu tunjukkan ini. Yang pertama adalah gambar tangan, lalu dalam bahasa Inggris kosakatanya adalah?” lalu siswa menjawab bersama- sama “hand”. Kemudian guru melanjutkan dengan gambar selanjutnya “yang berikutnya ibu akan menunjukkan gambar ini, dalam bahasa Inggris ini adalah toe, lalu dalam bahasa Indonesia kosakatanya 67 adalah?” kemudian siswa menjawab “jempol kaki”. Guru dan siswa melanjutkan tanya jawab sampai sepuluh gambar flashcard selesai. Setelah dua kali membaca dengan membuka tulisan baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, yang ke tiga kalinya guru menutup semua kosoakata bahasa Inggris pada gambar yang ditunjukkan sehingga siswa harus melafalkannya tanpa membaca. Setelah siswa melafalkan kosakata bahasa Inggrisnya, guru membenarkan dengan mengucapkan kosakata namun dengan pelafalan yang benar. Siswa duduk di kursi sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi guru dan mengerjakan soal evaluasi tertulis. Sambil siswa mengerjakan soal, guru berkeliling untuk bertanya pada masing-masing siswa untuk menilai pelafalan kosakata, setelah itu siswa kembali mengerjakan soal evaluasi tertulis. Beberapa siswa yang dievaluasi secara lisan terganggu dengan teman lainnya yang membisikkan jawaban walaupun salah sehingga siswa malah melafalkan kosakata yang salah dan hasil evaluasi kelas pada siklus 1 tersebut masih di bawah 60 dari rentang nilai 1-100. Beberapa siswa sedang dihukum oleh guru pada mata pelajaran sebelumnya sehingga harus menulis janji sebanyak satu lembar penuh di buku tulis sehingga siswa tersebut tidak berkonsentrasi saat dilakukan tes evaluasi penguasaan kosakata Siswa dan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan guru memotivasi siswa dengan berkata “anak-anak lain kali kalau memang ada pekerjaan rumah jangan lupa dikerjakan. Kalau nanti dihukum oleh guru yang memberi PR itu malah anak-anak sendiri yang kesulitan. Lagipula anak-anak 68 jadi tidak bisa konsentrasi pada mata pelajaran berikutnya, padahal ibu lihat anak-anak sudah sangat baik dalam pembelajaran kosakata kemarin namun hari ini agak kesulitan karena kurang konsentrasi. Akan lebih baik lagi jika anak-anak memiliki buku catatan untuk mencatat PR dari guru supaya tidak lupa.” Pada akhir pembelajaran, guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam lalu berdoa dan mempersilahkan siswa untuk istirahat. c. Pengamatan Kegiatan saat pelaksanaan tindakan adalah pengamatan atau observasi. Pengamatan tersebut meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan pada siklus I adalah sebagai berikut. 1 Aktivitas Guru Selama kegiatan pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Sebagai fasilitator, guru memberikan informasi bagi siswa, membantu menarik kesimpulan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Namun, dalam pelaksanaan tindakan siklus I peran guru sebagai fasilitator belum maksimal. Hal ini dikarenakan guru belum dapat mengontrol kelas dan membimbing siswa satu persatu dalam menggunakan media flashcard. Penggunaan flashcard masih dipegang oleh guru sehingga siswa yang duduk membelakangi guru sulit untuk melihat. Peran guru sebagai motivator juga masih kurang. Siswa masih banyak yang belum siap untuk pelajaran karena masih mengerjakan soal 69 matematika dari jam pelajaran sebelumnya dan guru mengalami keterbatasan dalam mengingatkan siswa, padahal guru juga seharusmya memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran kosakata dengan baik karena akan sangat membantu siswa meningkatkan kemampuan kosakatanya. Dalam tindakan siklus I ini guru juga masih kurang memotivasi siswa dalam berani melafalkan kosakata karena siswa masih merasa ragu dengan pelafalan kosakata bahasa Inggris. Hal ini dibuktikan dengan nilai lisan siswa yang masih rendah dalam keberaniannya melafalkan kosakata yang ditunjukkan. 2 Aktivitas Siswa Aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran kosakata menggunakan media flashcard dalam siklus I ini masih kurang maksimal, awalnya siswa memang tertarik menggunakan media karena itu adalah hal baru dalam pembelajaran kosakata apalagi gambar yang ada memiliki warna yang bervariasi. Namun pada pertemuan pertama perhatian siswa masih banyak dialihkan oleh tugas yang dikerjakan pada mata pelajaran sebelumnya. Siswa juga masih kurang percaya diri dalam melafalkan kosakata. Dalam mengerjakan soal tes tertulis juga masih kurang jelas karena gambar yang ada di soal memang tidak begitu jelas, sehingga siswa kebingungan tentang gambar yang ditunjukkan. Siswa juga masih banyak keluar kelas karena perhatian mereka saat pelajaran hanya mampu bertahan sebentar saja. 70 Beberapa siswa sudah mampu melafalkan dengan benar kosakata yang ditunjukkan oleh gambar namun masih malu dalam mengatakannya jadi pelafalannya masih kurang terdengar. Siswa lain yang belum dapat berkonsentrasi dalam pelajaran jadi mengganggu lainnya dan akhirnya malah kelas tidak dapat dikondisikan. Secara keseluruhan pelaksanaan pembelajarna kosakata menggunakan media flashcard dalam siklus I masih belum maksimal. Masih banyak siswa masih belum menguasai kosakata baik lisan maupun tulisan. d. Refleksi dan Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I 1 Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Refleksi digunakan untuk mengetahui masalah yang muncul saat pelaksanaan tindakan. Refleksi dilaksanakan setiap akhir siklus. Refleksi tindakan siklus I membahas masalah yang dihadapi siswa pada pelaksanaan siklus I. Masalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I antara lain waktu untuk membahas bersama kata yang ada dalam flashcard terlalu sedikit sehingga siswa masih kurang paham. Selain itu, siswa kesulitan dalam membaca tulisan di dalam media flashcard satu persatu karena media yang ditunjukkan di depan kelas hanya satu dan diputarkan oleh guru ke seluruh kelas sehingga siswa masih kurang jelas. Karena keterbatasan, guru tidak dapat membimbing siswa satu persatu dalam membaca sepuluh kosakata yang ada dalam flashcard. Banyak siswa yang masih ragu dalam melafalkan kosakata yang ada dalam media 71 flashcard namun pemberian motivasi dan penguatan dari guru kurang intensif. Beberapa siswa juga sering tidak fokus dalam pembelajaran dan asik mengerjakan tugas lain karena sedang ada PR maupun dihukum oleh guru mata pelajaran sebelumnya. Siswa yang tidak fokus dalam mengikuti pelajaran tersebut sering menggangu teman lainnya sehingga kelas sering tidak dapat dikondisikan. Namun penggunaan media flashcard mampu meningkatkan penguasaan kosakata siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan 2 Yogyakarta. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai pratindakan dan setelah diberi tindakan dalam siklus I meningkat sebesar 13,35 dari 39,55 menjadi 52,9. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel dan grafik di bawah ini. Tabel 6. Peningkatan penguasaan kosakata siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan Siklus I Kelas Nilai Rerata Pratindakan Siklus I 2 SD Negeri Surokarsan 39,55 52,9 Berdasarkan perolehan nilai di siklus I dan dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari pratindakan, dapat disajikan ke dalam diagram peningkatan keterampilan penguasaan kosakata bahasa Inggris berikut ini. 72 Gambar 2. Diagram batang penguasaan kosakata bahasa Inggris pada Pratindakan dan Siklus I Dari hasil nilai yang diperoleh dapat dilihat bahwa ada peningkatan dalam nilai rata-rata siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris. Nilai rata-rata kelas awal saat pratindakan adalah 39,55 dan setelah diberi tindakan di siklus I nilai rata-rata menjadi 52,9. Melalui gambar diagram juga dapat dilihat grafik peningkatan nilai rata-rata kelas dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris. Berdasarkan perolehan hasil keterampilan berbicara di atas dapat disajikan tabel klasifikasi sebagai berikut. Tabel 7. Klasifikasi nilai penguasaan kosakata siklus I berdasarkan kategori rentang nilai menurut Suharsimi Arikunto dalam Ningrum Perwitasari 2014:7 No. Angka Kriteria Jumlah siswa Persentase 1. 80-100 Baik seklai 2. 66-79 Baik 4 18,18 3. 56-65 Cukup 6 27,27 4. 40-55 Kurang 7 31,82 5 30-39 Gagal 5 22,73 Total 22 100 Klasifikasi perolehan nilai di atas menunjukkan terdapat 4 siswa yang termasuk kategori baik dengan persentase 18,18, 6 siswa kategori cukup dengan persentase 27,27, 7 siswa kategori kurang dengan persentase 31,12 dan 5 siswa dalam kategori gagal dengan persentase 22,73. Masih banyak siswa yang 10 20 30 40 50 60 Pratindakan Siklus I Nilai Rerata 73 masuk dalam kategori gagal dan kurang karena pembelajaran dalam siklus I memang dirasa masih kurang berhasil baik dari segi guru maupun siswa. Namuuun berdasarkan hasil tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kosakata bahasa Inggris menggunakan media flashcard dari pratindakan dibandingkan setelah dilakukan tindakan siklus I tetap meningkat. 2 Revisi Pelaksanaan Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil refleksi antara guru dan peneliti maka tindakan siklus II adalah sebagai berikut. a Memberikan masing-masing siswa kesempatan dalam memainkan sendiri flashcard secara bergantian. b Memberikan waktu yang lebih lama bagi siswa dalam memahami kosakata yang ada dalam media flashcard. c Menggunakan teknik tentor sebaya sebanyak 5-6 siswa dalam satu kelompok dalam mengajarkan kosakata dibantu dengan media flashcard. d Memberikan motivasi dan penguatan secara intensif pada masing-masing siswa. e Menyiapkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa sudah tidak lagi sambil mengerjakan pr atau tugas lain saat di tengah pelajaran kosakata. f Mengguanakn gambar yang lebih besar dan lebih jelas dalam soal tes. g Menggunakan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran kosakata. h Menggunakan tulisan yang ditempel di depan kelas dengan kertas asturo dan dengan tulisan yang besar supaya siswa dapat dengan jelas melihat cara penulisan kosakata dalam gambar. 74 2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan refleksi tindakan siklus I, Perencanaan tindakan siklus II pertama diawali dengan guru memberikan waktu yang lebih lama untuk mengulang kosakata dalam gambar. Guru juga memberi motivasi dan penguatan secara intensif pada siswa salah satunya dengan berkeliling untuk membimbing dan memperlihatkan gambar secara intensif pada tiap siswa. Jika ada siswa yang kurang memperhatikan dalam pelajara atau malah menegrjakan pekerjaan lain, guru lebih sering memberi teguran. Untuk memudahkan belajar, siswa dibentuk kelompok kecil agar dapat saling menjadi tentor dalam melafalkan kosakata. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk memainkan sendiri media flashcard. Namun guru juga menyiapkan kata yang tulisannya lebih besar dan dipajang di depan kelas agar siswa juga sambil bisa membaca tulisan dengan jelas. Selain itu, peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar penilaian dan catatan lapangan dan kamera untuk mengambil gambar saat pelaksanaan tindakan. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam tiga pertemuan yaitu pada hari Sabtu tanggal 19 September, Selasa 22 September, dan Rabu 23 September. Pertemuan pertama dan kedua diisi dengan materi tentang kosakata dan 75 pertemuan ketiga adalah evaluasi hasil belajar siswa tentang kosakata yang telah dipelajari. Pada setiap pertemuan, kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan apersepi. Metode yang digunakan saat apersepsi adalah menggunakan tanya jawab tentang kehidupan sehari-hari dan lagu. Siswa mulai menunjukkan keaktifan dalam tanya jawab dan beberapa siswa juga tertarik untuk melafalkannya dalam bahasa Inggris. Siswa juga dibentuk dalam beberapa kelopok kecil agar dapat menjadi tentor sebaya satu sama lain. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut. 1 Pertemuan I Pertemuan I diawali dengan berdoa dan apersepsi menggunakan tanya jawab siapa yang di rumah menanam pohon buah-buahan dan buah apa saja itu. Setelah apersepsi, seluruh siswa diajak untuk melihat gambar dalam media flashcard dan melafalkan tulisannya bersama dan guru berkata “anak- anak hari ini kita akan belajar kosakata baru yaitu tentang buah-buahan, siapa yang suka makan buah?” lalu siswa menjawab dengan semangat bahwa sebagian besar dari mereka suka makan buah. Guru kembali bertanya buah apa yang paling mereka suka dan jawaba siswa sangat bermacam-macam. Siswa P menjawab ia suka melon, sedangkan siswa HM menjawab ia suka durian. 76 Guru mengeluarkan media flashcard dan menunjukkan pada siswa, siswa yang sudah terbiasa dengan media itu sudah tahu bagaimana penggunaannya. Kemudian guru melafalkan kosakata buah-buahan yang ada dalam media flashcard baik bahasa Inggris maupun bahasa Indonesianya dan siswa menirukan. Banyak pelafalan siswa yang masih kurang tepat sehingga guru harus mengulangi pelafalannya untuk membetulkan pelafalan siswa. Misalnya guru mengatakan “anak-anak ini adalah gambar markisa, dan dalam bahasa Inggris disebut passion fruit ”, lalu siswa menjawab “passion fruit” namun dengan pelafalan seperti membaca tulisan bahasa Indonesia sehingga guru mengulangi membaca “passion fruit” dengan pelafalan yang tepat dan siswa kemabli menirukan. Kegiatan tanya jawab tersebut dilanjutkan sampai lima kosakata dalam gambar flashcard yang sudah tersedia dilafalkan semua. Guru juga berkeliling untuk menunjukkan gambar supaya setiap siswa bahkan yang duduk paling ujung dapat melihat dan mengamati gambar dalam flashcard. Selain materi buah, siswa juga mengulang materi kosakata anggota tubuh yaang berjumlah lima kosakata. Guru membantu siswa dalam mengulang melafalkan kosakata. Guru bertanya “siapa yang masih ingat gambar ibu jari kaki ini dalam bahasa Inggris disebut apa?” lalu siswa CC menjawab “tu” dengan pelafalan yang tepat dan guru memuji hasil jawaban siswa. Siswa lain juga memberi tepuk tangan atas jawaban CC. Sesuai refleksi tindakan siklus sebelumnya, guru menyiapkan tulisan yang ditulis dengan huruf yang lebih besar di kertas asturo berwarna sesuai 77 dengan kosakata buah-buahan dan anggota tubuh yang ada dalam media flashcard dan dipajang di depan kelas supaya siswa dapat membaca dengan jelas. Kemudian siswa diajak untuk melafalkan tulisan yang ada di papan tulis sambil melihat gambar yang ada di flashcard yang dipegang guru. Salah satu siswa diundang untuk maju ke depan dan membacakan tulisan yang ada di papan tulis dambil melihat gambar yang ada pada media flashcard dengan suara yang lantang dan siswa lain ikut menirukan. Karena siswa sudah duduk dibentuk kelompok, guru memberikan flashcard pada kelompok agar digunakan bersama dan saling tebak satu sama lain sesuai gambar yang ada di flashcard secara bergantian supaya siswa mengalami sendiri pembelajaran dengan menggunakan flashcard dibantu dengan tentor sebaya atau temannya. Guru tetap berkeliling untuk mengontrol kegiatan bermain flashcard siswa supaya siswa tidak berebut dan bergantian. Siswa juga membantu guru dalam mengingatkan apabila ada siswa yang tidak fokus dalam pelajaran dan malah asik bermain sendiri atau malah mengerjakan tugas lain. Misalnya ada salah seorang siswa bernama MB yang sangat sering membuat kegaduhan di kelas lalu siswa bernama VF yang mengingatkan dan berkata “kamu jangan seperti itu, nanti kalau ditanya kamu tidak akan bisa. Mau po nanti nilaimu jelek?”. Setelah siswa dan guru mengulang kosakata beberapa kali, guru mengevaluasi siswa dengan pertanyaan lisan satu persatu dari kosakata yang ada dalam flashcard untuk mengetahui seberapa besar peningkatan siswa di setiap pertemuannya. 78 Pada akhir pelajaran, guru menyampaikan refleksi kegiatan pembelajaran dengan memuji siswa bahwa siswa sudah semakin baik dan berani dalam melafalkan kosakata bahasa Inggris yang berkaitan dengan buah-buahan dan anggota tubuh dengan berkata “Anak-anak hari ini sudah bagus sekali dalam melafalkan kosakata. Sepertinya anak-anak sudah mulai mengerti kosakatanya. Kemarin anak-anak masih belum maksimal saat ibu nilai, tapi ibu yakin untuk saat ini anak-anak pasti sudah jauh lebih baik. Ibu harap kalian tetap mempertahankan itu”. Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan mempersilahkan siswa beristirahat. 2 Pertemuan II Sebelum memulai pelajaran, siswa dan guru bersama berdoa dan dilanjutkan dengan apersepsi menyanyikan lagu “Paman Datang” dan “Tangan Kanan Tangan Kiri”. Saat siswa sudah mulai tertarik untuk mengikuti pelajaran, siswa diajak untuk mengulang kembali kosakata yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah siswa sudah mulai tertarik lagi dengan pelajaran kosakata, kemudian siswa diajak kembali untuk melihat kosakata yang berhuubungan dengan buah-buahan dan anggota tubuh lagi. Pada siklus II ini, siswa diajak untuk lebih sering maju ke depan dan membacakan kosakata yang ditempel di papan tulis sesuai dengan flashcard yang ditunjukkan supaya tulisannya lebih jelas. Karena siswa yang memberi contoh di depan kelas, maka siswa lain juga tidak canggung saat menirukan pelafalan kosakata sesuai dengan gambar yang ditunjukkan. Siswa juga diajak 79 untuk saling mengajari satu dengan yang lain menggunakan flashhcard secara bergantian. Sedangkan guru berkeliling untuk mengontrol aktivitas siswa menggunakan flashcard supaya tidak saling berebut. Sambil beberapa siswa maju ke depan kelas dan memberi contoh cara pelafalan kosakata, siswa dan guru bersama mengulang kembali kosakata sesuai yang ada dalam media flashcard dengan pelafalan yang tepat. Di tengah pelajaran diselipkan juga dengan lagu “Paman Datang” dan “Tangan Kanan Tangan Kiri” lagi yang dinyanyikan sendiri oleh siswa kepada teman- teman sekelompoknya supaya lebih menarik. Kemudian siswa mengerjakan soal tertulis mengisi huruf yang hilang dari kosakata yang ada dalam flashcard secara berkelompok. Siswa dan guru saling mengingatkan siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran Siswa juga mengerjakan tugas kelompok secara lisan yaitu menuliskan kosakata sesuai gambar yang tertera. Pada akhir pelajaran, siswa dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran dan memuji usaha siswa yang semakin berani melafalkan kosakata dan keaktifan siswa dalam kegiatan membaca flashcard, setelah itu guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan mempersilakan siswa beristirahat. 3 Pertemuan III Pertemuan III diawali dengan berdoa dan apersepsi menggunakan lagu “Paman Datang” dan “Di Sini Senang Di Sana Senang” supaya siswa tertarik, setelah itu barulah dilanjutkan dengan menggunakan media flashcard. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar yang ada dalam flashcard 80 dan guru menutup kosakata bahasa Inggrisnya sehingga siswa harus mulai mengingat kosakatanya. Setelah dua kali membaca dengan membuka tulisan baik bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, yang ke tiga kalinya guru menutup ksoakata bahasa Inggris sehingga siswa harus mengucapkannya. Setelah siswa melafalkan kosakata bahasa Inggrisnya, guru membenarkan dengan mengucapkan kosakata namun dengan pelafalan yang benar. Siswa duduk di kursi sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi guru dan mengerjakan soal evaluasi tertulis sambil guru berkeliling untuk bertanya pada masing-masing siswa untuk menilai pelafalan kosakata, setelah itu siswa kembali mengerjakan soal evaluasi tertulis namun soal evaluasi sudah direvisi dan gambar juga tulisan yang tertera lebih jelas terbaca. Beberapa siswa sudah sangat lancar melafalkan kosakata yang berkaitan dengan buah-buahan dan anggota tubuh. Nilai mereka bahkan ada yang mencapai 90 dari rentang nilai 1-100. Di akhir pembelajaran, siswa dan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan guru memuji hasil evaluasi siswa dengan berkata “Ibu lihat anak-anak sudah sangat baik dalam pembelajaran kosakata, sudah banyak sekali kemajuan belajar anak-anak sejak pertama kita belajar tentang kosakata ini. Ibu juga bangga sekali pada anak-anak karena mau belajar dan berusaha. Di dalam kelas juga banyak sekali yang membantu ibu dalam mengajarkan kosakata ke teman-temannya. Pertahankan cara belajar kalian dan nanti saat belajar kosakata baru lagi juga harus tetap fokus seperti saat ini. ” Setelah itu 81 guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam lalu berdoa dan mempersilahkan siswa untuk pulang. c. Pengamatan Saat pelaksanaan tindakan juga dilakukan pengamatan atau observasi. Pengamatan meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan pada pertemuan I adalah sebagai berikut. 1 Aktivitas Guru Guru mengubah cara mengajar sesuai dengan revisi pelaksanaan tindakan pada siklus I. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memainkan sendiri flashcard selain dibantu oleh guru di depan kelas. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa mengalami sendiri pembelajaran yang menyenangkan menggunakan media berwarna dan siswa dapat lebih fokus. Siswa juga dibentuk kelompok supaya dapat saling menjadi tentor sebaya bagi satu sama lain karena pembelajaran yang dilakukan dengan cara demikian ternyata lebih efektif dari pada hanya guru yang menjelaskan di depan kelas. Guru juga memberikan motivasi bagi siswa tentang pentingnya mereka belajar kosakata bahasa Inggris. Siswa juga diajak untuk saling mengingatkan satu sama lain saat teman yang lain mulai tidak fokus dalam pembelajaran dan malah mengerjakan tugas mata pelajaran lain atau malah bermain sendiri keluar kelas. Dengan cara demikian lebih efektif untuk menegur siswa karena guru tidak bekerja sendirian, apalagi setelah siswa 82 dibentuk menjadi kelompok tentor sebaya membuat siswa saling memotivasi dalam persaingan penguasaan kosakata dan siswa lebih berani melafalkan kosakata karena temannya sendiri yang bertanya. Secara keseluruhan pembelajaran dengan menggunakan media flashcard berjalan dengan baik. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator lebih terlihat dibandingkan saat pembelajaran di siklus I. Hal ini menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan siswa lebih tertarik dalam belajar. 2 Aktivitas Siswa Pada siklus II siswa lebih aktif mengikuti kegiatan pembelajaran kosakata bahasa Inggris menggunakan media flashcard. Siswa juga lebih berani melafalkan kosakata. Dari kegiatan apersepsi saja siswa sudah lebih tertarik dalam pembelajaran karena guru tidak hanya menggunakan lagu namun juga menunjukkan beberapa flashcard lain yang memancing kemauan belajar siswa. Karena dibentuk kelompok tentor sebaya, siswa jadi lebih termotivasi untuk bersaing dalam penguasaan kosakata. Siswa juga membantu guru untuk saling mengingatkan satu sama lain jika ada siswa yang kurang fokus dalam pembelajaran. Beberapa siswa juga membantu guru dalam mencontohkan pelafalan kosakata di depan kelas sesuai dengan gambar dan tulisan yang ditempel di depan kelas, hal ini membuat siswa lain lebih memperhatikan pelafalan kosakata dibandingkan saat diberi contoh oleh guru. 83 d. Refleksi Pelaksanaan Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II, kemampuan penguasaan kosakata siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan mengalami peningkatan, dan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus II siswa sudah berani melafalkan kosakata dengan lantang. Siswa yang pada siklus I masih ragu dalam melafalkan kosakata sudah berani melafalkan kosakata dengan lantang. Selain itu siswa dapat menggunakan media flashcard sendiri dan saling mengajari satu sama lainnya. Siswa sadar untuk saling mengingatkan satu sama lain saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang sudah bisa melafalkan kosakata tidak ragu untuk mengajari teman satu kelompoknya yang masih kurang dalam penguasaan kosakata, namun demikian masih ada beberapa siswa yang kurang mampu menguasai kosakata. Saat pembelajaran berlangsung sering terjadi perebutan media flashcard karena siswa ingin memainkannya, namun beberapa siswa sudah dapat membantu guru menyelesaikan masalah tersebut dengan memberikan antrian. Beberapa siswa lain harus dibantu guru dalam mengurutkan antrian memainkan media flashcard. Tulisan yang ditempel di depan kelas juga sangat membantu siswa dalam membaca dan melafalkan sesuai dengan gambar yang ditunjukkan guru karena tulisan dalam gambar tidak terlalu besar sehingga tidak semua siswa dapat melihat. Penggunaan media flashcard dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan. Peningkatan 84 20 40 60 80 Pra tindakan Siklus I Siklus II nilai tersebut sebesar 20,83 dari nilai siklus I sebesar 52,9 menjadi 73,73 di siklus II. Tabel peningkatan nilai tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 8. Peningkatan penguasaan kosakata siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan Siklus II Kelas Nilai Rerata Siklus I Siklus II 2 SD Negeri Surokarsan 52,90 73,73 Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas 2 SD Negerri Surokarsan terus meningkat sejak pratindakan hingga siklus II. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil nilai evaluasi siswa dari pratindakan, siklus I, dan siklus II yang terus mengalami peningkatan baik kelas maupun individu. Nilai rata-rata pada setiap tindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 9. Peningkatan penguasaan kosakata pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II Kelas Nilai Rerata Pratindakan Siklus I Siklus II 2 SD Negeri Surokarsan 39,55 52,90 73,73 Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada pratindakan, siklus I, dan siklus II, maka peningkatan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan dapat dibuat menjadi diagram batang sebagai berikut. Gambar 3. Diagram Batang Peningkatan Penguasaan Kosakata Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II 85 Berdasarkan diagram peningkatan kemampuan penguasaan kosakata yang disajikan sebelumnya, terlihat bahwa terjadi peningkatan penguasaan kosakata dari pratindakan, siklus I, dan siklus II. Pada saat pratindakan, nilai rerata kelas penguasaan kosakata adalah 39,55 dan mengalami peningkata sebesar 13,35 pada siklus I menjadi sebesar 52,9. Sedangkan nilai dari siklus I juga mengalami peningkatan sebesar 20,83 pada siklus II menjadi sebesar 73,73. Berdasarkan hasil perolehan nilai di atas dapat dibuat tabel klasifikasi. Tabel klasifikasi dapat digunakan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan kriteria sangat baik hingga gagal. Tabel 10. Klasifikasi Nilai Penguasaan Kosakata Siklus II No. Angka Kriteria Jumlah Siswa Persentase 1. 80-100 Sangat baik 7 31,82 2. 66-79 Baik 9 40,90 3. 56-65 Cukup 5 22,73 4. 40-55 Kurang 1 4,55 5. 30-39 Gagal Total 22 100 Dari tabel klasifikasi di atas dapat dilihat penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa meningkat dimana terdapat 7 siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 31,82, 9 siswa masuk dalam kategori baik dengan persentase 40,90, 5 siswa masuk dalam kategori cukup dengan persentase 22,73, dan masih ada 1 siswa di kategori kurang dengan persentase 4,55. 86

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Siklus I Penelitian peningkatan penguasaan kosakata siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan 2 Yogyakarta menggunakan media flashcard pada siklus I masih belum maksimal dan nilai beberapa siswa ada yang turun dari pratindakan. Namun nilai rata-rata kelas sudah meningkat dari nilai pra tindakan. Siswa yang belum meningkat penguasaan kosakatanya dikarenakan pada saat evaluasi penguasaan kosakata kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran karena pada pembelajaran sebelumnya tidak dapat melihat kosakata dalam flashcard dengan jelas. Beberapa siswa sudah menunjukkan kemajuan dalam penguasaan kosakata namun karena dalam dua pertemuan awal kurang fokus dalam memperhatikan kosakata yang ditunjukkan sehingga saat evaluasi masih bingung melafalkan kosakata tersebut dan akhirnya malah melafalkannya dengan bahasa Indonesia dan dengan lirih karena ragu akan jawabannya. Siswa lain juga masih banyak yang berlarian keluar kelas dan mengganggu teman lain sehingga kelas sulit dikondisikan. Saat evaluasi banyak siswa yang ragu menjawab malah bertanya pada teman lain dan diberi jawaban yang salah sehingga akhirnya malah menjerumuskan dan mendapat nilai yang belum maksimal. Penggunaan flashcard dalam siklus I menunjukkan adanya peningkatan penguasaan kosakata siswa dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas yang meningkat dibandingkan dengan pra tindakan. Penggunaan 87 media flashcard ini sesuai dengan pendapat Mary Slattery dan Jane Willis 2001: 72-74 yaitu dapat digunakan untuk mengajarkan kosakata baru bagi siswa. Guru sebaiknya memberi contoh berulang-ulang tentang pelafalan kosakata dan siswa menirukan. Siswa juga diperkenalkan dengan cara penulisannya. Setelah itu barulah siswa diajak untuk mencocokkan antara tulisan dan gambar yang ada dalam flashcard dan diajak untuk mencoba sendiri melafalkannya, hal inilah yang mempengaruhi guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I. Guru hanya fokus pada pembelajaran saja dan kurang memperhatikan siswa yang ternyata ada masih belum jelas melihat tulisan dalam flashcard sehingga saat dievalusi masih bingung menuliskan kosakatanya. Peran guru dalam kegiatan pembelajaran selain sebagai fasilitator juga sebagai pembimbing siswa, hal ini sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya 2010: 185 yang menyatakan peran guru dalam kegiatan pembelajaran memberikan bantuan dan pelayanan pada siswa yang memerlukan. Guru perlu melakukan kontrol pada siswa untuk melayani setiap siswa, terutama siswa yang dianggap lambat dalam belajar. Namun, pada pelaksanaan tindakan siklus I, guru belum maksimal dalam memberikan bimbingan pada siswanya. Guru kurang dapat mengkondisikan kelas yang ramai sehingga guru sulit membimbing siswa satu persatu saat pembelajaran. 88 2. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Siklus II Kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II sudah berjalan dengan baik. Siswa menjadi lebih siap mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan flashcard. Siswa juga dibagi dalam kelompok kecil untuk saling menjadi tentor sebaya bagi temannya karena dinilai cukup efektif. Pembentukan kelompok ini menurut Helena Curtain dan Carol Ann Dahlberg 2010: 97-98 dapat memberi kesempatan siswa untuk daling berinteraksi dan membangun komunikasi inerpersonal walaupun jam pelajaran terbatas. Siswa termotivasi untuk saling mencoba kosakata yang mereka pelajari dalam interaksinya dengan teman sekelompok. Siswa juga diberi kesempatan untuk memainkan sendiri media flashcard dan saling tanya jawab dengan teman satu kelompoknya sehingga siswa lebih tertarik untuk bersaing dalam menguasai kosakata. Beberapa siswa yang maju ke depan dan membacakan kosakata yang ditempel di depan kelas juga sudah dengan suara yang lantang dan pelafalan yang cukup bagus walaupun terkadang guru juga harus membantu mengkoreksi pelafalannya yang salah, namun hal ini sangat membantu siswa lain untuk menirukan pelafalan yang dicontohkan di depan kelas dengan baik daripada hanya guru yang mencontohkan di depan kelas. Kegiatan pelafalan kosakata ini lebih menyenangkan karena siswa merasa lebih bebas dan bersemangat dalam berbicara. Siswa juga lebih termotivasi berbicara aktif, hal ini sesuai dengan pendapat Kasihani Suyanto 2010: 31 bahwa dalam suasana gembira dan situasi belajar yang menarik, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. 89 Kegiatan pembelajaran kosakata pada siklus II cukup memuaskan dan siswa sudah mengalami peningkatan. Hal ini juga dapat dilihat dari proses siswa ketika di kelas mengikuti pembelajaran dan saat evaluasi. Siswa sudah lebih percaya diri dan lantang dalam melafalkan kosakata. Bahkan karena pertemuan sebelumnya sudah saling bersaing dengan teman satu kelompokknya, siswa sudah menghafalkan kosakata dan berlatih sendiri lebih giat sehingga saat dievaluasi banyak siswa yang sudah baik dalam penguasaan kosakata. Peningkatan keterampilan berbicara pada siklus II terjadi karena ada berbagai faktor antara lain: 1 guru memberikan bimbingan secara maksimal selama kegiatan pembelajaran, 2 motivasi dan penguatan dari guru membuat siswa percaya diri dan tidak takut melafalkan kosakata, 3 siswa belajar dari pengalaman pada pelaksanaan tindakan siklus I, dan 4 teknik tentor sebaya yang memotivasi siswa untuk bersaing dalam menguasai kosakata. Secara umum, penguasaan kosakata siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan 2 Yogyakarta semakin meningkat dari pratindakan sampai siklus II. Aspek penguasaan kosakata yang terdiri dari penulisan dan pelafalan dikuasai siswa secara bertahap. Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus pada siswa kelas 2 SD Negeri Surokarsan 2 Yogyakarta, penggunaan media flashcard dalam meningkatkan kosakata dapat tercapai baik peningkatan lisan maupun tulisan. Saat siswa belajar kosakata menggunakan flashcard maka ia akan melihat contoh benda yang sedang dipelajari secara konkret lewat gambar dua

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Melalui Media Papan Selip (Slot Board) Pada Siswa Kelas II SDN 2 Karangtalun Tahun 2013/2014.

0 2 19

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA PAPAN SELIP (SLOT BOARD) Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Melalui Media Papan Selip (Slot Board) Pada Siswa Kelas II SDN 2 Karangtalun Tahun 2013/2014.

0 3 15

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA KARTU GAMBAR Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Melalui Media Kartu Gambar (PTK di TK Marsudi Utami Klero (TK B) Kec.Tengaran Kab.Semarang).

0 0 16

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA KARTU GAMBAR Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Melalui Media Kartu Gambar (PTK di TK Marsudi Utami Klero (TK B) Kec.Tengaran Kab.Semarang).

0 3 14

PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KETAON BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 1 13

MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB MELALUI MEDIA FLASHCARD.

1 10 45

EFEKTIVITAS MEDIA FLASHCARD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA ARAB.

0 3 45

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MATERI FAMILY MELALUI LAGU PADA SISWA KELAS V SD N PIYAMAN II, WONOSARI.

0 9 227

Implementasi Aplikasi Multimedia Flashcard untuk Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris bagi Siswa SD Negeri Rejoagung

0 1 5

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN TAHUN AJARAN 2013-2014

0 0 19