56 2.
Catatan Lapangan Catatan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kumpulan catatan saat proses pembelajaran berlangsung baik yang menyangkut aktivitas guru, siswa, maupun kondisi lingkungan belajar
dan kondisi kelas juga foto saat kegiatan belajar mengajar.
H. Teknik Analisa Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisa data deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan instrumen soal
tes unjuk kerja dan catatan lapangan. Tujuan analisa ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti.
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data catatan lapangan yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung dan nilai tes prestasi
belajar yang dilakukan setiap akhir pertemuan siklus. Analisis deskriptif adalah analisis yang menggunakan suatu data yang akan dibuat sendiri
maupun dibuat secara berkelompok Riduwan dan Akdon, 2007: 27. Analisis data akan dilakukan sebagai berikut:
a. Menghitung nilai penguasaan kosakata pada pra siklus, siklus I, dan
siklus II b.
Menghitung nilai rata-rata mean penguasaan kosakata siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Menghitung nilai rata-rata mean
dapat dilakukan dengan rumus:
57 Keterangan :
X = Nilai rata-rata mean ∑x = Jumlah nilai seluruh siswa
N = Jumlah siswa c.
Menghitung persentase siswa yang sudah berhasil mencapai KKM yang ditetapkan. Persentase yang dicari dapat diperoleh dari:
P = Keterangan :
P = angka persentase d.
Selanjutnya nilai rata-rata mean dan angka persentase ketuntasan yang diperoleh dibandingkan dari kegiatan sebelum tindakan dan
kegiatan sesudah tindakan untuk membandingkan apakah sudah diperoleh peningkatan setelah diadakan tindakan atau belum.
Analisa nilai didasarkan pada suatu rentang untuk menentukan kategoti baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal menurut pendapat Suharsimi
Arikunto dalam Ningrum Perwitasari 2014: 71 dengan tebel rentang sebagai berikut:
Tabel 6. Kategori Rentang Nilai Hasil Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto
Rentang nilai Kategori
80-100 Baik seklai
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
30-39 Gagal
58 Nilai hasil evaluasi siswa pada setiap siklus akan dibandingkan dengan
siklus selanjutnya guna mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Jika nilai evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus
I maka diasumsikan penggunaan media flashcard dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa.
I. Validitas Data
Untuk mencapai keabsahan data dalam penelitian ini digunakan validitas logik yang mencakup validitas isi yaitu ditentukan atas
pertimbangan dari pakar expert judgement. Yang dimaksud validitas isi adalah derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin
diukur. Expert judgement ini dilakukan untuk memperbaiki instrumen apabila terdapat kesalahan dalam pembuatannya, misalnya dengan
membuang bagian instrumen yang tidak perlu, mengganti indikator, perbaikan isi atau redaksi, dan sebagainya.
J. Indikator Keberhasilan
Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan penelitian tindakan ditandai dengan adanya perubahan menuju arah perbaikan.
Indikator keberhasilan penelitian ini merupakan keberhasilan siswa dalam penguasaan kosakata melalui penggunaan media flashcard. Keberhasilan
diperoleh jika minimal nilai yang diperoleh siswa adalah 60 dan minimal 70 siswa mendapat nilai ≥60.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Surokarsan 2, Yogyakarta. SD Negeri Surokarsan 2 terletak Jalan Taman Siswa Gang Basuki, MG II582
Yogyakarta. Sekolah ini letaknya di pinggir perkampungan Surokarsan dan cukup strategis sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan karena
sangat dekat dengan jalan raya. Sekolah ini diminati oleh sebagian besar masyarakat di luar kampung, sedangkan masyarakat di sekitar SD Negeri
Surokarsan 2 sebagian besar masih memilih sekolah lain karena masalah kualitas sekolah. Hal ini terbukti dengan sebagian besar jumlah siswa SD
N Surokarsan 2 berasal dari luar wilayah Surokarsan. SD Negeri Surokarsan 2 telah terakre
ditasi “B”. Walaupun demikian SD Negeri Surokarsan 2 terus meningkatkan layanan agar pada tahun yang
akan datang memperoleh hasil yang lebih baik. Sistem manajemen berbasis sekolah yang diterapkan belum sepenuhnya berhasil. Tingkat
partisipasi masyarakat yang masih rendah menjadi tantangan bagi sekolah untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa SD Negeri Surokarsan 2
bisa memberikan yang terbaik bagi kepentingan pendidikan masyarakat sekitar. Meskipun sekolah belum memperoleh dukungan penuh dari
masyarakat sekitar, namun setiap tahun SD Negeri Surokarsan 2 berhasil meluluskan siswa-siswinya lulus 100. Prestasi akademis belum optimal,
namun ada sejumlah prestasi yang telah dicapai oleh sekolah ini, antara