Pinjaman yang diperoleh dari koperasi lain dan anggotanya dengan didasari atas perjanjian kerjasama
antara koperasi. c Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Pinjaman yang berasal dari bank dan lembaga keuangan
lainnya dilakukan
berdasarkan ketentuan
peraturan perndang-undangan yang berlaku, tidak ada ketentuan khusus maupun tersendiri. Koperasi sebagai
debitur dari bank dan lembaga keuangan lainnya, diberlakukan sama dengan debitur-debitur lainnya.
d Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang Lainnya Dalam mencari penambahan modal, koperasi dapat
mengeluarkan obligasi surat pernyataan hutang yang dapat dijual ke masyarakat. Berarti posisi koperasi adalah
sebagai debitur yang mewajibkan pembayaran bunga atas pinjaman yang diterima dari masyarakat. Penerbitan
obligasi dan surat hutang lainnya oleh koperasi ini, harus dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. e Sumber Lain yang Sah
Modal pinjaman yangberasal dari sumber lain yang sah adalah suatu pinjaman dari bukan anggota koperasi,
yang dilakukan dengan tidak melalui penawaran umum.
Selain dari modal sendiri dan modal pinjaman, Koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari
modal penyertaan, baik penyertaan dari pemerintah maupun dari masyarakat. Modal penyertaan juga ikut menanggung
resiko apabila terjadi suatu kerugian. Pemilik modal penyertaan tidak memiliki hak suara
dalam rapat anggota, namun dapat ikut andil dalam pengelolaan dan pengawasan usaha yang dilakukan oleh
koperasi. Modal penyertaan dilakukan guna memperkuat kegiatan usaha terutama investasi pada koperasi. Selanjutnya
pemupukan modal penyertaan koperasi diatur dalam ketentuan Peraturan Pemerintah.
e. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART
1 Pengertian ADART
Koperasi berdiri atas kesepakan beberapa orang dengan tujuan pokok untuk kesejahteraan ekonomi anggota. Pendirian
koperasi ini harus melalui kesepakatan para pendirinya, baik tertulis maupun tidak tertulis. Wujud kesepakatan untuk
mengikat diri di dalam wadah koperasi tersebut selanjutnya dirumuskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ADART. ADART merupakan bentuk perikatan dalam koperasi yang menjadi pedoman bagi semua pihak yang
terkait dalam koperasi, baik dalam pengelolaan tata kehidupan
organisasi maupun usaha Arifin Sitio dan Halomoan Tamba 2001: 52-53.
Menurut R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma 2000: 69, Anggaran Dasar AD merupakan keseluruhan aturan
yang mengatur secara langsung kehidupan koperasi dan hubungan koperasi dengan anggotanya untuk terselenggaranya
tertib organisasi. AD memuat ketentuan-ketentuan pokok yang merupakan dasar bagi tata kehidupan koperasi. Ketentuan
dalam AD digunakan sebagai acuan dalam membuat peraturan-peraturan koperasi secara lebih khusus. Dengan kata
lain, AD sebagai pondasi anggota untuk bekerja sama dalam melakukan kegiatan koperasi. AD bersifat mengatur dan
mengikat seluruh anggota, baik sekarang maupun pada masa mendatang. AD koperasi ini disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah dan Undang-undang perkoperasian. ART memuat himpunan peraturan yang mengatur
urusan rumah tangga sehari-hari, yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari AD. Ketentuan ADART, meliputi pengaturan
organisasi, usaha, modal dan manajemenpengelolaan.
2 Fungsi ADART
Keberadaan ADART adalah sebagai pedoman dan pegangan utama untuk menyusun peraturan-peraturan koperasi
yang bersangkutan. Peraturan tersebut dapat berupa aturan
internal dan eksternal. Peraturan internal meliputi peraturan yang mengatur manajemen, seperti hubungan antara pengurus
dan anggota, pengurus dan pengelola. Adapun peraturan eksternal meliputi bentuk perjanjian yang meliputi bentuk
perjanjianperikatan dengan pihak ketiga, seperti perjanjian kredit, kerjasama usaha dan kerjasama manajemen.
3 Tujuan ADART
a Menunjukkan adanya tata kehidupan koperasi secara teratur dan jelas yang merupakan bentuk kesepakatan para anggota
koperasi. b Menjadi peraturan bagi perangkat organisasi dan pengelola
koperasi dalam pelaksanaan organisasi, manajemen, usaha dan keuangan sesuai dengan kepentingan ekonomi para
anggota koperasi. c Mewujudkan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan
organisasi, manajemen, usaha dan keuangan, baik oleh anggota, pengurus, pengawas dan pengelola koperasi.
d Menjadi dasar penyusunan peraturan dan ketentuan- ketentuan lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
kegiatan koperasi.
4 Materi ADART
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba 2001: 55 menyatakan bahwa
“Setiap ketentuan dalam ADART harus