Adoption of other revised accounting

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain ____________________________________________________ PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2012 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated _________________________________________________ Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN

AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan v. Penerapan standard akuntansi revisi lain lanjutan ISAK 13 “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usa ha Luar Negeri” Diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas resiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntasi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 Revisi 2006, mengacu pada suatu entitas sebagai entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasi. ISAK 15 “PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memeberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. ISAK 18 “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik den gan Aktivitas Operasi” Menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu. ISAK 20 “Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

v. Adoption of other revised accounting

standards continued ISAK 13 “Hedges of Net Investment in Foreign Operation” Applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55Revised 2006, refers to such an entity as a parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements. ISAK 15 “PSAK No. 24 – The Limit on a Defined benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 Revised 2010, “Employee Benefits”. ISAK 18 “Government Assistance – No Specisific Relation to Operating Activities” Pescribes government grants to entities that meet the definition of government grants in PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors. ISAK 20 “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” Pescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in the tax status of entities or its shareholders. “The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on their consolidated financial statements CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain ____________________________________________________ PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2012 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated _________________________________________________ Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 43

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan

Penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Judgments

The preparation of the Group‟s interim consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan interim konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group‟s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the interim consolidated financial statements: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 Revisi 2006 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.g. Classification of Financial Assets and Liabilities The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2006. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group‟s accounting policies disclosed in Note 2.g. Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp3.047.474 31 Desember 2011: Rp2.285.730. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6. Allowance for Impairment on Trade Receivables The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and t he customer‟s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Group‟s trade receivables before allowance for impairment losses as of June 30, 2012 was Rp3.047.474 December 31, 2011: Rp2,285,730. Further details are contained in Note 6.