105
juga  sudah  terlaksana  dan  tercapai  serta  relevan  dengan  teori  yang  ada.  Seperti dikutip dalam Suryosubroto 2006: 44:
“Rapat  guru  staf  adalah  suatu  pertemuan  anggota  staf  sekolah,  terutama guru-guru  untuk  kepentingan  tertentu  juga  staf  tata  usahanya,  biasanya
diprakarsai oleh kepala sekolah sebagai  usaha  wadah untuk  menyelesaikan maslah-masalah  sekolah  secara  demokratis  dengan  mengikut  sertakan
seluruh personil yang ada. Dengan adanya rapat guru dan staf, maka semua guru-guru,  karyawan  dan  kepala  sekolah  berkumpul  untuk  membicarakan
sesuatu yang berkaitan dengan sekolah yang bersangkutan
”.
d. Karyawisata Rihlah Ilmiah
Untuk  kegiatan  humas  internal  langsung  yang  terakhir  yakni  karyawisata rihlah ilmiah memiliki dua sasaran yang berbeda, dengan isi informasi dan target
capaian  yang  berbeda  pula.  Untuk  kegiatan  karyawisata  dengan  sasaran  kepada siswa  melalui  kegiatan  kunjungan  ke  rumah  produksi,  rumah  belajar,  tempat-
tempat  sanggar  seni  dan  budaya  dengan  target  menambah  pengalaman, pengetahuan, serta menumbuhkan minat siswa dengan melihat proses dan terlibat
langsung  di  dalamnya,  kegiatan  ini  secara  rutin  dilaksanakan  setiap  tahun  dan biasanya  kegiatan  ini  ditujukan  kepada  siswa  kelas  VIII  delapan.  Berdasarkan
informasi  dan  data  yang  dihimpun  hal  ini  sudah  terlaksana  dan  tercapai. Sedangkan  untuk  kegiatan  karyawisata  dengan  sasaran  yang  ditujukan  kepada
guru  dalam  bentuk  kegiatan  rekreasi  ke  tempat  wisata  dan  dengan  target
refreshing
bagi  guru-guru  serta  menambah  pengalaman  baru,  kegiatan  ini  juga sudah  terlaksana  dan  tercapai,  lihat  lampiran  IV.  A  no  4,  5,  dan  6.  Kegiatan  ini
juga  relevan  dengan  teori  yang  dikemukakan  dalam  Suryosubroto  2006:  45 “pengertian karyawisata adalah kunjungan ke suatu tempat di luar sekolah kelas
106
yang  dilaksanakan  sebagai  bagian  integral  dari  seluruh  kegiatan  akademis  dan terutama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan”.
e. Pengumuman Melalui Alat Pengeras Suara
Pengumuman  melalui  alat  pengeras  suara  sasarannya  ditujukan  kepada semua  publik  internal,  seperti  pengumaman  informasi  berita  lelayu  atau  berita
duka  bisa  ditujukan  kepada  seluruh  publik  internal  namun  ada  juga  informasi- informasi  yang  khusus  ditujukan  kepada  satu  sasaran  saja.  Misalnya  tentang
pemanggilan  ketua  kelas,  pengkondisian  rapat  bagi  guru-guru,  dan  lain sebagainya.  Namun  kegiatan  pengumuman  melalui  alat  pengeras  suara  ini
biasanya  didelegasikan  kepada  guru  piket  yang  bertugas,  jadi  tidak  harus  humas yang menyampaikan pengumuman, lihat lampiran IV. A no 7, 8, dan 9. Kegiatan
humas  dengan  pengumuman  melalui  alat  pengeras  suara  merupakan  kegiatan humas  tambahan  dan  tidak  dijelaskan  dalam  kegiatan  humas  internal  langsung
yang  ada  dalam  teori  sehingga  ini  merupakan  salah  satu  temuan  baru  dalam penelitian ini.
2. Penyelenggaraan Humas Internal Tidak Langsung Melalui Media