111
foto-foto tentang kegiatan yang agak besar, baik yang dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah seperti  kunjungan-kunjungan ke sekolah lain, kunjungan
ke luar negri, foto kegiatan bakti sosial, dan lain sebagainya lihat lampiran IV. B no  15.  Adapun  dari  sisi  sasaran  baik  kepada  guru  maupun  siswa  isinya  kurang
lebih  sama.  Papan  foto  tersebut  diletakkan  di  bagian  pintu  masuk  sekolah sehingga  mudah  untuk  dilihat  oleh  orang-orang  yang  masuk  ke  lingkungan
sekolah tersebut. Relevansi terhadap teori juga sudah relevan, menurut Zulkarnain Nasution 2010: 116:
“Papan foto untuk menempelkan foto-foto kegiatan di lingkungan unit kerja lembaga  pendidikan  yang  didokumentasikan  staf  humas.  Papan  foto
hendaknya  memiliki  pintu  dari  kaca  agar  foto-foto  tersebut  tidak  diambil bentuknya  bisa  segi  empat  atau  empat  persegi  panjang.  Foto-foto  yang
dipajangkan sebaiknya diberi keterangan di bawah masing-masing foto agar lebih  menarik  dilihat.  Orang  yang  melihat  bisa  mengetahui  momen  foto
tersebut. Foto  yang ditampilkan hendaknya masih aktual dan apabila sudah lebih dari dua minggu bisa diganti lagi dengan foto-
foto baru”.
i. Sms
Center
Media  sms
center
di  SMP  Muhammadiyah  2  Yogyakarta  ini  merupakan salah satu media penyampaian informasi melalui pesan singkat dan menggunakan
jaringan  telepon  seluler  dengan  sistem  menjalin  kerjasama  dengan  salah  satu provider  operator  seluler.  Bentuk-bentuk  pesan  yang  disampaikan  misalnya
kegiatan  atau  agenda  yang  akan  dilaksanakan  esok  hari,  seperti  kegiatan  senam, upacara bendera, atau mengulang informasi yang telah disampaikan kepada publik
internal  melalui  media  lain,  jadi  bisa  bersifat  sebagai  pengingat  atau  penekanan pada  suatu  informasi  yang  telah  disampaikan  sebelumnya,  dan  lain  sebagainya.
Adapun sistem penyampaian pesannya misalnya, dari pihak SMP Muhammadiyah
112
2 menginformasikan pesan yang akan disampaikan kepada publik internal dengan mengirimkan  sms  kepada  operator  seluler,  kemudian  operator  seluler  akan
mengirimkan  pesan  tersebut  kepada  seluruh  sasaran  pesan  pada  malam  harinya atau  pada  waktu  yang  lain,  sehingga  sasaran  pesan  bisa  mempersiapkan  atau
mengikuti  arahan  atau  perintah  isi  pesan  yang  disampaikan  kepada  sasaran tersebut  untuk  mengikuti  kegiatan  keesokan  harinya.  Untuk  sasarannya  biasanya
tergantung kebutuhan, adakalanya hanya kepada siswa atau guru-guru, adakalanya kepada seluruh publik internal sekolah dan bahkan kepada orang tua siswa dengan
maksud  agar  orang  tua  siswa  juga  dapat  mengetahui  kegiatan  yang  akan dilaksanakan  di  sekolah  dan  bisa  ikut  membantu  anaknya  jika  ada  yang  perlu
dipersiapkan,  yang jelas sasaran sms
center
ini tergantung pada kebutuhan pesan atau  informasi  itu  sendiri.    Media  ini  sebenarnya  cukup  efektif  namun  belum
dapat  berjalan  secara  merata  kepada  seluruh  publik  internal,  dikarenakan  sms tersebut  hanya  dikirim  atau  disampaikan  kepada  publik  internal  yang  memiliki
kartu  seluler  yang  sama  dengan  operator  seluler  penyedia  layanan  tersebut sedangkan  publik  internal  tidak  semuanya  memakai  kartu  yang  sama  dengan
penyedia  layanan.  Namun  pihak  SMP  Muhammadiyah  2  Yogyakarta  terus berupaya  agar  penggunaan  media  sms
center
ini  bisa  dilakukan  secara  merata kepada publik internal. Contoh format sms
center
dapat di lihat pada lampiran IV. B  no  16.  Untuk  kesesuaian  dengan  teori  belum  banyak  referensi  yang  secara
khusus  menjelaskan  tentang  sms
center
,  namun  media  sms  ini  sudah  termasuk sebagai media atau saluran komunikasi organisasi seperti disebutkan dalam Yosal
Iriantara 2013: 49, “komunikasi formal dalam komunikasi internal adalah rapat,
113
papan  pengumuman,  internet,  majalah  media  internal,  surat,  memo  dan, komunikasi  langsung  atasan  dan  bawahan  baik  percakapan  lisan  maupun
percakapan telepon, sms atau
chat
”. Dari penyelenggaraan kegiatan humas internal baik langsung maupun tidak
langsung tersebut sebenarnya memiliki materi atau isi pesan  yang  cukup  banyak dan  bermacam-macam,  namun  peneliti  berusaha  memilih  materi  atau  isi  pesan
humas  secara  garis  besar  dan  sering  rutin  disampaikan  kepada  publik  internal dalam  kurun  waktu  dua  tahun  terakhir  yakni  tahun  ajaran  2012-2013.  Sehingga
tidak semua jenis informasi atau isi pesan humas dicakup dalam penelitian ini, hal ini peneliti akui sebagai keterbatasan dalam penelitian ini.
3. Kendala-kendala Humas SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta