27 cereus
adalah muntah-muntah, diare, dan sakit perut Granum, 2000. Sindrom diare disebabkan oleh setidaknya dua jenis
enterotoksin yang dihasilkan selama pertumbuhan vegetatif B. cereus didalam usus kecil. Untuk mencegah dampak buruk B. cereus,
makanan harus dijaga agar jumlah kontaminasinya tidak tinggi. Batas aman konsumsi B. cereus adalah 1x10
6
Granum, 1994. Hal ini dapat dilakukan dengan pemasakan yang dapat membunuh sel
vegetatif dan mencegah germinasi spora; pemanasan kemudian pendinginan secepatnya sehingga memberikan shok; dan
penyimpanan pada suhu refrigerator.
4. Salmonella Typhimurium
Bakteri dari jenis Salmonella merupakan bakteri penyebab infeksi. Jika tertelan dan masuk ke dalam tubuh maka menimbulkan
gejala yang disebut salmonelosis. Gejala salmonelosis yang paling sering terjadi adalah gastroenteritis. Selain gastroenteritis, beberapa
spesies Salmonella juga dapat menimbulkan gejala penyakit lainnya, misalnya demam enterik seperti demam tifoid dan demam paratifoid
serta infeksi lokal Fardiaz, 1992. Salmonella
merupakan salah satu genus dari Enterobacteriaceae. Salmonella berbentuk batang, Gram negatif,
anaerobik fakultatif, dan aerogenik. Biasanya, Salmonella bersifat motil dan mempunyai flagela peritrikus. Kebanyakan strain
Salmonella bersifat aerogenik, dapat menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon, dan tidak membentuk H
2
S Fardiaz,1992. Gambar Salmonella
Typhimurium dapat dilihat pada Gambar 3. Salmonella
hidup secara anaerobik fakultatif. Bakteri ini tidak dapat berkompetisi secara baik dengan mikroba-mikroba yang umum
terdapat di dalam makanan seperti bakteri-bakteri pembusuk, bakteri genus lainnya dalam famili Escericieae dan bakteri asam laktat. Oleh
karena itu, pertumbuhannya sangat terhambat dengan adanya bakteri-bakteri tersebut Cox, 2000.
28 Salmonella
Typhimurium dapat tumbuh pada suhu 5-47°C dengan suhu optimum 35-37°C. Nilai pH optimum untuk
pertumbuhannya adalah 6.5-7.5, sedangkan a
w
optimum adalah 0.945-0.999 Cox, 2000.
5. Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa termasuk ordo Pseudomonadales,
sub ordo Pseudomonadaceae, dan famili Pseudomonadaceae, merupakan bakteri aerob obligat dan oksidase positif. Beberapa
spesies bersifat motil dengan flagela polar, sedangkan spesies lainnya bersifat non-motil Bennik, 2000. Pseudomonas aeruginosa
adalah Gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, dan berukuran kecil Gambar 3.
Pseudomonas aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu
37
o
C. Bakteri ini memproduksi senyawa-senyawa yang menimbulkan bau busuk dan pigmen tiosianin yang berwarna biru.
Untuk pertumbuhan yang baik, diperlukan a
w
minimum 0.96-0.98, pH optimum 6.6-7.0, dan suhu pertumbuhan optimum 37°C Bennik,
2000.
a b
c
d e
Gambar 3. Bakteri-bakteri uji: a P. aeruginosa, b B. cereus, c E. coli
, d S. aureus, dan e Salmonella Thypimurium.
29
E. PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA