71 Aktivitas antimikroba yang lebih baik terhadap bakteri Gram
positif juga dapat disebabkan oleh kandungan di dalam ekstrak. Pelarut etanol yang bersifat polar akan mengekstrak komponen-komponen yang
juga bersifat polar. Komponen polar yang biasa terkandung didalam tanaman dan diketahui memiliki aktivitas antimikroba adalah senyawa
fenolik. Gram positif diketahui lebih sensitif dan dapat dihambat oleh minyak esensial tanaman yang mengandung senyawa fenolik
dibandingkan Gram negatif Davidson dan Naidu, 2000. Penyebabnya adalah bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar selain peptidoglikan
yang melindungi membran dengan lebih baik sehingga lebih tahan terhadap zat-zat antimikroba Branen, 1993. Lapisan membran sel bakteri
dapat dilihat pada Lampiran 14. Diduga bahwa ekstrak etanol kulit kayu mesoyi mengandung komponen yang termasuk dalam senyawa fenolik
ataupun memiliki sifat yang serupa dengan senyawa fenolik.
c. Perbandingan aktivitas antimikroba terhadap aktivitas kontrol positif
Amoxycillin sebagai kontrol positif dalam penelitian ini merupakan
turunan semisintetik dari penisilin. Penisilin mampu menghambat bakteri pada masa pertumbuhannya melalui mekanisme menghambat sintesis
peptidoglikan. Penisilin menghambat kerja enzim yang menjadi katalis dari reaksi transpeptidasi karena strukturnya yang sangat serupa.
Peptidoglikan yang tidak sempurna kemudian dapat menyebabkan osmotik yang tidak normal dan lisis Prescott et. al., 2003.
Kontrol positif merupakan antimikroba yang telah murni dan karenanya digunakan dalam konsentrasi yang kecil yaitu 0.01,
sedangkan pengujian jenis-jenis ekstrak kulit kayu mesoyi dilakukan pada konsentrasi 28, sehingga perbandingan konsentrasi antara ekstrak
dengan kontrol positifnya sebesar 2800:1. Karena kontrol positif merupakan antibiotik yang telah teruji sebagai senyawa antimikroba yang
kuat, penggunaan perbandingan ini bertujuan untuk mengukur potensi aktivitas antimikroba kayu mesoyi Gambar 17.
72
4 8
12 16
20
E. coli S. Typhimurium
P.aeruginosa S. aureus
B. cereus R
a ta
an D
iam e
ter P
e n
gha m
bat an
m m
Kontrol + E. etanol
Kontrol + M. atsiri
Kontrol + E. heksan
Kontrol + E. etil as etat
Kontrol + E. m etanol
Gambar 17. Perbandingan diameter penghambatan jenis-jenis ekstrak kulit kayu mesoyi
Secara umum kontrol positif diketahui dapat menghambat Salmonella
Typhimurium, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus, tetapi tidak dapat menghambat Eschericia coli dan Pseudomonas
aeruginosa . Hal ini diduga karena resistensi atau kecilnya konsentrasi
yang digunakan. Resistensi beberapa jenis bakteri terhadap penisilin berhubungan dengan mekanisme penisilin yang mengganggu
pembentukan peptidoglikan, sedangkan beberapa bakteri hanya memiliki sedikit peptidoglikan atau bahkan tidak memiliki peptidoglikan Heritage
et al. , 1999. Selain itu, dapat juga disebabkan karena bakteri tersebut
dapat mensintesis penisilinase, yaitu enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang resisten terhadap penisilin. Enzim ini dapat menghancurkan penisilin
dengan menghidrolisis ikatan pada penisilin Prescott et al., 2003. Kontrol positif menghambat pertumbuhan bakteri uji dengan
penghambatan terhadap Salmonella Typhimurium lebih besar daripada terhadap S. aureus dan B. cereus. Hal ini sesuai dengan Granum 2000
yang menyatakan bahwa penisilin tidak efektif terhadap B. cereus.
73 Secara umum, pada konsentrasi yang jauh lebih besar, jenis ekstrak
kulit kayu mesoyi memiliki diameter penghambatan yang jauh lebih kecil dibandingkan kontrol positifnya. Ekstrak etanol dan ekstrak metanol kulit
kayu mesoyi memiliki diameter penghambatan terhadap Salmonella Typhimurium sebesar sepertiga dari diameter penghambatan oleh kontrol
positif, sehingga didapat bahwa perbandingan kekuatan penghambatan antara ekstrak etanol dan ekstrak metanol terhadap kontrol positifnya
adalah 1:8000. Selain itu, perbandingan diameter penghambatan antara minyak
atsiri, ekstrak heksan, dan ekstrak etil asetat kulit kayu mesoyi terhadap kontrol positifnya dalam menghambat Salmonella Typhimurium adalah
setengah. Oleh karena itu, didapat bahwa perbandingan kekuatan penghambatan antara minyak atsiri, ekstrak heksan, dan ekstrak etil asetat
kulit kayu mesoyi terhadap kontrol positifnya dalam menghambat Salmonella
Typhimurium adalah 1:5000. Perbandingan diameter penghambatan jenis-jenis ekstrak kulit kayu mesoyi dengan kontrol
positifnya terhadap S. aureus hampir mencapai setengah, sehingga didapat bahwa perbandingan kekuatan penghambatan antara ekstrak etanol dan
metanol terhadap kontrol positifnya adalah 1:5000. Ekstrak heksan dan ekstrak metanol kulit kayu mesoyi
menghambat pertumbuhan Bacillus cereus dengan diameter penghambatan yang hampir sama besar dengan kontrol positif Gambar 17.
Perbandingan aktivitas ekstrak heksan dan ekstrak metanol terhadap kontrol positifnya dalam menghambat B. cereus adalah 1:3000. Minyak
atsiri, ekstrak etil asetat, dan ekstrak etanol memiliki diameter penghambatan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan kontrol positifnya
terhadap B. cereus Gambar 17, sehingga didapat bahwa perbandingan kekuatan antara minyak atsiri, ekstrak etil asetat, dan ekstrak etanol
dengan kontrol positifnya adalah 1:2000.
74
C. UJI LANJUT EKSTRAK KULIT KAYU MESOYI 1. Penentuan Nilai MIC Minimum Inhibitory Concentration