69
b. Perbandingan aktivitas antimikroba terhadap jenis bakteri Gram positif dan Gram negatif
2 4
6 8
10 12
14 16
E. coli Salmonella
typhimurium P. aeruginosa
B. cereus S. aureus
R a
ta an
D iam
et e
r P e
ng h
amb at
a n
m m
Ekstrak air Ekstrak etanol
Minyak atsiri Ekstrak heksan
Ekstrak etil asetat Ekstrak metanol
Gram negatif Gram positif
Gambar 16. Penghambatan jenis-jenis ekstrak kulit kayu mesoyi terhadap jenis bakteri Gram positif dan Gram negatif
Beberapa ekstrak rempah mengandung zat antimikroba yang memiliki spektrum luas, sedangkan beberapa ekstrak rempah lainnya
hanya dapat menghambat jenis mikroorganisme tertentu Conner, 1993. Pada Gambar 16 dapat dilihat bahwa hampir semua jenis ekstrak kulit
kayu mesoyi memiliki spektrum yang luas karena mampu menghambat bakteri uji baik Gram positif ataupun Gram negatif. Senyawa antimikroba
yang memiliki spektrum penghambatan yang luas lebih diinginkan dalam pengawetan bahan pangan, karena senyawa antimikroba dapat secara
efektif menghambat semua jenis mikroorganisme yang bersifat merusak ataupun patogen pada bahan pangan yang biasanya berupa bakteri,
kapang, dan khamir Ray, 2001. Secara umum bakteri Gram positif paling baik dihambat oleh
ekstrak etil asetat, sedangkan jenis ekstrak yang dapat menghambat bakteri Gram negatif lebih baik adalah minyak atsiri dan ekstrak etil asetat
70 Gambar 16. Rata-rata diameter penghambatan minyak atsiri terhadap
bakteri uji Gram negatif adalah 7.87 mm dan rata-rata diameter penghambatan terhadap bakeri uji Gram positif adalah 7.44 mm. Ekstrak
heksan juga dapat menghambat jenis bakteri uji yang tergolong dalam Gram negatif dan Gram positif dengan rata-rata 5.52 mm dan 6.11 mm,
sedangkan rata-rata diameter penghambatan jenis bakteri uji yang tergolong pada Gram negatif dan Gram positif oleh ekstrak etil asetat
adalah 8.07 mm dan 9.20 mm. Ekstrak metanol menghambat bakteri uji yang tergolong Gram
negatif dan Gram positif dengan diameter penghambatan rata-rata adalah 6.44 mm dan 6.41 mm. Dari data tersebut diketahui bahwa minyak atsiri,
ekstrak heksan, ekstrak etil asetat, dan ekstrak metanol kulit kayu mesoyi dapat menghambat bakteri, baik dari jenis Gram negatif ataupun Gram
positif dengan kekuatan antimikroba yang hampir sama. Hal ini sesuai dengan uji lanjut statistik Lampiran 10f, yang menunjukkan bahwa
kekuatan penghambatan jenis ekstrak kulit kayu mesoyi terhadap bakteri Gram negatif P. aeruginosa dan bakteri Gram positif S. aureus tidak
berbeda nyata p0.05. Walaupun demikian, ekstrak etanol memiliki kecenderungan yang
berbeda. Rata-rata penghambatan ekstrak etanol terhadap jenis bakteri uji yang tergolong Gram negatif adalah 4.34 mm, sedangkan rata-rata
penghambatan terhadap jenis bakteri uji yang tergolong Gram positif adalah 7.12 mm. Dengan demikian dapat dikatakan ekstrak etanol kulit
kayu mesoyi dapat menghambat bakteri dari kelompok Gram positif lebih baik daripada bakteri dari kelompok Gram negatif. Hal ini sesuai dengan
uji lanjut statistik Lampiran 10f, yang menunjukkan bahwa kekuatan penghambatan jenis ekstrak kulit kayu mesoyi terhadap bakteri Gram
negatif E. coli, Salmonella Thypimurium, dan P. aeruginosa berbeda nyata p0.05 dengan bakteri Gram positif B. cereus. Penghambatan
terhadap bakteri Gram negatif E. coli dan Salmonella Thypimurium berbeda nyata p0.05 dengan bakteri Gram positif S. aureus.
71 Aktivitas antimikroba yang lebih baik terhadap bakteri Gram
positif juga dapat disebabkan oleh kandungan di dalam ekstrak. Pelarut etanol yang bersifat polar akan mengekstrak komponen-komponen yang
juga bersifat polar. Komponen polar yang biasa terkandung didalam tanaman dan diketahui memiliki aktivitas antimikroba adalah senyawa
fenolik. Gram positif diketahui lebih sensitif dan dapat dihambat oleh minyak esensial tanaman yang mengandung senyawa fenolik
dibandingkan Gram negatif Davidson dan Naidu, 2000. Penyebabnya adalah bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar selain peptidoglikan
yang melindungi membran dengan lebih baik sehingga lebih tahan terhadap zat-zat antimikroba Branen, 1993. Lapisan membran sel bakteri
dapat dilihat pada Lampiran 14. Diduga bahwa ekstrak etanol kulit kayu mesoyi mengandung komponen yang termasuk dalam senyawa fenolik
ataupun memiliki sifat yang serupa dengan senyawa fenolik.
c. Perbandingan aktivitas antimikroba terhadap aktivitas kontrol positif