13 subjek penelitian. Penelitian-penelitian terdahulu peneliti jadikan sebagai acuan
dalam melaksanakan penelitian ini.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Hakikat Belajar
Menurut Slameto 2010: 2, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat lain dari Morgan Suprijono 2011: 3 menyatakan
“learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience”
belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Slavin Rifa’i dan Anni 2012 : 66 menyatakan bahwa
belajar merupakan perubahan individu yang disesabkan oleh pengalaman. Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan
merubah perilaku melalui berbagai pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya.
Perubahan perilaku merupakan suatu tujuan dari belajar itu sendiri. Adapun tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan belajar
yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan tujuan instruksional instructional effects, yang biasa berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertakan tujuan isntruksional lazim disebut tujuan pengiring nurturant
effects . Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka
dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan
14 konsekuensi logis dari siswa “menghidupi” live in suatu sistem lingkungan
belajar tertentu Suprijono 2011: 5. Lama perubahan perilaku yang berlangsung pada siswa tergantung dari
bagaimana proses belajar belangsung. Proses belajar yang tidak bermakna akan menghasilkan perubahan peilaku yang relatif singkat. Proses belajar yang
bermakna akan sebaliknya, perubahan berlangsung lama namun proses belajar memerlukan inovasi dari proses belajar yang biasanya. Proses belajar yang
berbeda dari yang biasa ini mengakibatkan memori siswa merekam belajar tersebut sebagai suatu perubahan perilaku bermakna. Karenanya, untuk
menghasilkan pembelajaran yang bermakna jangka panjang perlu ada penerapan variasi dalam pembelajaran atau strategi pembelajaran. Bisa berupa penggunaan
metode yang kreatif maupun penggunaan media yang menarik.
2.2.2 Hakikat Pembelajaran