Uji Hipotesis I Ketuntasan Belajar

4.1.3.3 Uji Hipotesis I Ketuntasan Belajar

Uji ketuntasan belajar dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan representasi matematika peserta didik pada materi luas permukaan bangun ruang sisi datar dengan model Designed Student-Centered Instructional DSCI dapat mencapai ketuntasan atau tidak. Ketuntasan belajar dalam penelitian ini ditinjau dari dua sisi yaitu ketuntasan belajar secara rata-rata kelompok dan ketuntasan belajar secara klasikal. 4.1.3.3.1. Ketuntasan Belajar Rata-rata Kelompok Untuk menguji ketuntasan belajar rata-rata kelompok didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran matematika pada sekolah tersebut. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada SMP Negeri 3 Cilacap untuk mata pelajaran matematika adalah 75. Pengujian ketuntasan belajar secara rata-rata kelompok menggunakan uji satu pihak yaitu pihak kiri dengan hipotesis statistik sebagai berikut. : � 75 Rata-rata kemampuan representasi matematika peserta didik kelompok eksperimen lebih dari atau sama dengan 75 1 : � 75 Rata-rata kemampuan representasi matematika peserta didik kelompok eksperimen kurang dari 75 Hasil perhitungan ketuntasan belajar rata-rata kelompok peserta didik kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Ketuntasan Belajar Rata-rata Kelompok Eksperimen Rata-rata � − � Simpulan 81,241 9,326 75 3,893 - 1,701 diterima Berdasarkan hasil perhitungan uji ketuntasan belajar rata-rata kelompok pada Tabel 4.7 di atas diperoleh nilai ℎ � = 3,893. Sedangkan nilai dapat diperoleh dari distribusi dengan � = 5 dan dk = 29 − 1 = 28 yaitu 0,9528 = 1,701 sehingga − = −1,701. Jadi, ℎ � − sehingga diterima dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan representasi matematika peserta mencapai sekurang-kurangnya 75. 4.1.3.3.2. Ketuntasan Belajar Klasikal Pengujian ketuntasan belajar secara klasikal digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan representasi matematika peserta didik untuk kelompok eksperimen pada materi luas permukaan bangun ruang sisi datar mencapai ketuntasan belajar individual sebanyak 75 dari jumlah pada kelompok eksperimen. Pengujian ketuntasan belajar klasikal digunakan uji proporsi satu pihak yaitu pihak kanan dengan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. : � 0,75 Persentase hasil kemampuan representasi matematika peserta didik yang tuntas klasikal sekurang-kurangnya 75 1 : � 0,75 Persentase hasil kemampuan representasi matematika peserta didik yang tuntas klasikal kurang dari 75 Hasil perhitungan ketuntasan belajar klasikal peserta didik kelompok eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelompok Eksperimen � − � Simpulan 26 0,75 1,872 - 1,64 diterima : banyaknya peserta didik yang tuntas KKM Berdasarkan hasil perhitungan uji ketuntasan belajar klasikal pada Tabel 4.8 di atas diperoleh nilai ℎ � = 1,872. Sedangkan nilai dapat diperoleh dari distribusi dengan � = 5 yaitu 0,45 = 1,64 sehingga − = −1,64. Jadi, ℎ � − sehingga diterima dan dapat disimpulkan bahwa persentase hasil kemampuan representasi matematika peserta didik yang tuntas klasikal mencapai minimal 75. Menurut perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini kemampuan representasi matematika kelompok eksperimen yang diberi model Designed Student-Centered Instructional DSCI mencapai ketuntasan belajar secara rata-rata kelompok maupun secara klasikal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35.

4.1.3.4 Uji Hipotesis II Kesamaan Dua Rata-rata

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP DIPONEGORO33

1 17 25

Pengaruh Strategi Konflik Kognitif Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

3 26 276

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN BANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 PATI.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN BANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 PATI.

0 10 144

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP N 3 REMBANG DALAM MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR.

0 1 82

Keefektifan Penereapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dan TAI (Team Assisted Individualization) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP N 2 Sulang Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar.

0 17 303

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PADA MATERI VOLUM DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR UNTUK SISWA KELAS VIII.

1 3 58

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar untuk Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 3

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MODUL MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII

0 0 10

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 6