11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Designed Student-Centered Instructional DSCI
Model pembelajaran Designed Student-Centered Instructional DSCI dalam Rahayu 2011 dinyatakan sebagai model pembelajaran inovatif dan
merupakan langkah-langkah pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan- pendekatan kontemporer. Pendekatan-pendekatan tersebut mencakup pendekatan
inkuiri, konstruktivistik, dan kontekstual. Menurut Wise 1996 yang dinyatakan dalam Rahayu 2011, menjelaskan bahwa suatu pembelajaran inovatif
seharusnya merupakan kombinasi dari berbagai strategi karena tidak ada satu strategi pun yang lebih baik dibandingkan dengan strategi kombinasi. Pada model
pembelajaran ini juga sangat erat kaitannya dengan Student Centered Learning SCL karena pada dasarnya model pembelajaran Designed Student-Centered
Instructional DSCI memiliki makna instruksi pengajaran yang berpusat pada peserta didik dan terancang.
Canon 2000 dalam Ingleton 2011 menyatakan “Student-centred
learning describes ways of thinking about learning and teaching that emphasise student responsibility for such activities as planning learning, interacting with
teachers and other students, researching, and assessing learning ”. Maksudnya
SCL menggambarkan bagaimana cara berpikir tentang belajar dan mengajar yang
megutamakan tanggung jawab peserta didik untuk aktivitas yang dilakukannya sebagai rencana pembelajaran, interaksi dengan guru dan peserta didik lainnya,
menyelidiki dan menilai.
Pada model pembelajaran Designed Student-Centered Instructional DSCI, peserta didik secara langsung terlibat dalam menemukan fakta-fakta baru
dari pengetahuan yang mereka miliki. Peran guru dalam model pembelajaran ini adalah membimbing peserta didik agar pengetahuan baru yang didapatkan peserta
didik dapat terhubungkan dengan konsep yang benar Lowacore, 2011. Menurut Jones 2007 dalam model pembelajaran Designed Student-Centered Instructional
DSCI, peserta didik dapat bekerja secara individu, berpasangan, atau dalam sebuah grup. Ketika peserta didik bekerja bersama, guru memberikan arahan dan
motivasi kepada peserta didik. Setelah kegiatan berakhir dan peserta didik sudah mengumpulkan hasil kerjanya, guru memberikan timbal balik berupa arahan,
kamudian mengoreksi pekerjaan peserta didik dan menjawab pertanyaan- pertanyaan peserta didik jika masih ada yang belum jelas.
Ada lima karakteristik dari model pembelajaran Designed Student- Centered Instruction DSCI menurut Lowacore 2011, yaitu sebagai berikut.
1 Constructing of Learning Ditujukan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik sebelumnya,
Designed Student-Centered Instructional DSCI membuat situasi yang memungkinkan peserta didik untuk berhubungan secara langsung dengan ide-
ide dan fakta-fakta baru.
2 Metacognition Metakognisi merupakan suatu cara berpikir dengan apa yang kita pikirkan.
Dalam tugas peserta didik untuk menjadi metakognitif, mereka harus tahu bagaimana dan mengetahui kebutuhan untuk difikirkan. Dalam model
pembelajaran Designed Student-Centered Instructional DSCI, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermetakognitif.
3 EducatorStudent Partnership of Learning Guru harus menghadapkan peserta didik kepada pengertian yang mendalam
tentang pengembangan karakteristik sebaik bagaimana peserta didik belajar secara berpasangan ataupun secara kelompok dalam proses pembelajaran.
4 Collaborative Learning Hal ini menyediakan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari
teman sebayanya dan mengembangkan keterampilan yang mereka punyai yang akan berguna untuk kehidupannya.
5 Meaningful Assesment in Real World Context Sebuah kombinasi dari penilaian berdasarkan konteks pada dunia nyata untuk
pembelajaran membuat guru mempertimbangkan untuk menilai lepas dari penilaian tertulis.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran model Designed Student-Centered Instructional DSCI dalam Rahayu 2011.
1 Fase I : Pendahuluan Setiap pelajaran diawali dengan menyajikan peta konsep yang digunakan
sebagai advance organizer untuk menunjukkan dengan jelas hubungan antara
konsep dengan materi yang akan diajarkan. Kemudian peserta didik ditunjukkan beberapa contoh penggunaan materi yang akan diajarkan pada
konteks dunia nyata. 2 Fase II : Hands-on activity
Pada fase ini peserta didik diberi pengalaman langsung untuk terlibat dalam eksplorasi alat peraga. Fase ini juga merupakan fase yang sangat ditekankan
dalam model Designed Student-Centered Instructional DSCI ini. Karena fase hands-on activity merupakan esensi dari model pembelajaran tersebut.
Fase ini akan dijelaskan secara rinci pada sub bab selanjutnya. 3 Fase III : Diskusi Kelas
Fase ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik dalam menjelaskan kemungkinan pemecahan masalah mereka atau jawaban yang mengacu pada
aktivitas tertentu secara diskusi. Pada fase ini setiap individu peserta didik dituntut untuk dapat berperan aktif dalam memberikan solusi atau
kemungkinan pemecahan masalah, memberikan alternatif lain yang lebih baik ataupun memberikan sanggahan-sanggahan jika diperlukan.
4 Fase IV : Aplikasi Dalam fase ini peserta didik menerapkan konsep atau keterampilan yang
dibangun dari kegiatan sebelumnya pada situasi baru dan mirip berkaitan dengan kehidupan sehari-hari maupun isu-isu lingkungan.
Guru dalam pembelajaran dalam model Designed Student-Centered Instructional DSCI ini menciptakan kesempatan-kesempatan pada setiap
pembelajaran untuk mengenal karakter tiap peserta didik dan para peserta didik
diharapkan belajar dan tumbuh pada pemahaman mereka dan cukup untuk mengembangkan pemahaman tersebut. Dalam Lowacore 2011 ada beberapa
aspek penting dalam pembelajaran dengan model Designed Student-Centered Instructional DSCI yaitu:
1 Planning perencanaan, pembelajaran dengan model Designed Student- Centered Instructional DSCI merupakan sutu proses yang terencana
sehingga pembelajaran yang akan dilakukan harus direncanakan secara matang terlebih dahulu.
2 Instruction pengajaran,
pembelajaran Designed
Student-Centered Instructional DSCI mengajarkan dan mempelajari tentang segala kebutuhan
dan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran tersebut tentunya. 3 Assessment penilaian, penilaian dalam pembelajaran model Designed
Student-Centered Instructional DSCI merupakan penilaian autentik. Dengan tetap memperlakukan para peserta didik sebagai pusat dalam
suatu pembelajaran, guru dapat mendorong dan menginspirasi siswa untuk mengeksplor pengetahuan dan berusaha keras untuk memahami tingkatan yang
lebih dalam. Melalui proses ini, para peserta didik dapat melihat relevansi yang lebih besar dan koneksi yang lebih kuat terhadap mata pelajaran yang diampu.
Melalui model pembelajaran ini juga, peserta didik dapat mencapai pemikiran bebas Brown dalam Lowacore, 2011.
2.1.2 Hands-on activity