Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Afektif Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Psikomotorik

Uji ketuntasan belajar pada kelas ekperimen diperoleh t hitung sebesar 4,49 dan t tabel sebesar 2,04. Karena t hitung t tabel maka kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar. Uji ketuntasan belajar pada kelas kontrol diperoleh t hitung sebesar -2,33 dan t tabel sebesar 2,04. Karena t hitung t tabel maka kelas kontrol telah mencapai ketuntasan belajar. Perhitungan analisis ketuntasan belajar kelas eksperimen terdapat pada Lampiran 8 halaman 80 dan perhitungan ketuntasan belajar kelas kontrol terdapat pada Lampiran 9 halaman 81.

4.1.3.3 Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal

Hasil presentase ketuntasan belajar klasikal ditunjukkan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas Rata-rata Jumlah siswa yang tuntas Presentase kriteria Eksperimen 80,72 28 87,5 Tuntas Kontrol 71,17 13 40,63 Belum tuntas Berdasarkan analisis tersebut, kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal sedangkan kelas kontrol belum mencapai ketuntasan klasikal. Perhitungan analisis persentase ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen terdapat pada Lampiran 8 halaman 80 dan perhitungan analisis presentase ketuntasan belajar klasikal kelas kontrol terdapat pada Lampiran 9 halaman 81.

4.1.3.4 Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Afektif

Penilaian afektif dilakukan untuk mengetahui perbedaan aktifitas siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Terdapat 4 aspek pada ranah afektif yang digunakan untuk menilai aktifitas siswa. Tiap aspek dianalisis sacara diskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aspek mana yang dimiliki siswa untuk dibina dan dikembangkan. Nilai afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Nilai Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No Aspek Kelas Eksperimen Kategori Kelas Kontrol Kategori 1 Bertanya 3,22 Baik 2,66 Baik 2 Menyumbangkan ide 3,28 Sangat Baik 3,06 Baik 3 Menjadi pendengar yang baik 3,41 Sangat Baik 3,16 Baik 4 Bekerjasama 3,53 Sangat Baik 3,28 Sangat Baik Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 149. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen terdapat 3 aspek mencapai kategori sangat baik, 1 aspek mencapai kategori nilai baik. Pada kelas kontrol terdapat 1 aspek mencapai kategori sangat baik, 3 aspek mencapai kategori baik.

4.1.3.5 Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Psikomotorik

Ranah psikomotorik yang digunakan untuk menilai ada 6 aspek. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran dengan menggunakan instrumen berupa lembar obsevasi psikomotorik, diperoleh hasil analisis skor aspek psikomotorik pada tiap-tiap aspek. Nilai psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Nilai Psikomotorik No Aspek Kelas Eksperimen Kategori Kelas Kontrol Kategori 1 Persiapan alat dan bahan 5 Sangat baik 5 Sangat baik 2 Keterampilan menggunakan alat 3,59 Baik 3,53 baik 3 Kecakapan siswa dalam melakukan percobaan 3,78 Baik 3,56 baik 4 Kerjasama dalam kelompok 4,09 Sangat baik 3,84 baik 5 Kebersihan ruang dan alat 3,97 Baik 3,53 baik 6 Kemampuan membuat laporan praktikum 3,91 Baik 3,72 baik Keterangan: data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26 halaman 154. Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa nilai psikomotorik pada kelas eksperimen terdapat 2 aspek mencapai nilai kategori sangat baik, sedangkan 4 aspek lain mencapai kategori baik. Pada kelas kontrol terdapat 1 aspek mencapai kategori sangat baik dan 5 aspek mencapai kategori baik.

4.1.3.6 Analisis Deskriptif Hasil Angket Tanggapan Siswa