Kelarutan Solubility Tetapan Hasil Kali Kelarutan Ksp Hubungan Kelarutan s dengan Tetapan Hasil Kali Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan

a. Perumusan KD yang harus dikuasai. Rumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari Pedoman Kamus Pengembangan Silabus. b. Menentuakan alat penilaian Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. c. Penyusunan materi Materi LKS sangat tergantung pada KD yang dicapai. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian. d. Struktur LKS Struktur LKS secara umum adalah sebagi berikut: Judul, petunjuk belajar petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja. Sulistyowati, 2012

2.6 Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

2.4.1. Kelarutan Solubility

Istilah kelarutan solubility digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan khususnya untuk zat yang sukar larut dinyatakan dalam satuan mol.L –1 . Jadi, kelarutan s sama dengan molaritas M.

2.4.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan Ksp

Suatu larutan jenuh dari elektrolit yang sukar larut, terdapat kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat itu yang larut. M x A y s xM y+ aq + yA x- aq Karena zat padat mempunyai molaritas yang tetap, maka tetapan kesetimbangan reaksi di atas hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan kesetimbangannya disebut tetapan hasil kali kelarutan Ksp. Ksp = [M y+ ] x [A x- ] y Contoh: Tuliskan rumus tetapan hasil kali kelarutan untuk senyawa MgOH 2 Jawab: MgOH 2 dalam larutan akan terurai menjadi ion-ionnya, MgOH 2 s Mg 2+ aq + 2 OH - aq maka dari rumus umum Ksp = [Mg 2+ ] [OH - ] 2

2.4.3. Hubungan Kelarutan s dengan Tetapan Hasil Kali

Kelarutan Ksp Oleh karena s dan Ksp sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka antara s dan Ksp ada hubungan yang sangat erat. Jadi, nilai Ksp ada keterkaitannya dengan nilai s. Secara umum hubungan antara kelarutan s dengan tetapan hasil kali kelarutan Ksp untuk larutan elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut. A x B y s xA y+ aq + yB x- aq s xs ys Ksp = [A y+ ] x [B x- ] y = xs x ys y Contoh: Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO 3 adalah 2 × 10 –6 molL, tentukan harga tetapan hasil kali kelarutannya Jawab: AgIO 3 s Ag + aq + IO 3 - aq Konsentrasi ion Ag + = konsentrasi ion IO 3 - = konsentrasi AgIO 3 = 2 × 10 –6 molL Ksp = [Ag + ] [IO 3 - ] = ss = 2 × 10 –6 2 × 10 –6 = 4 × 10 –12

2.4.4. Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan

Suatu larutan jenuh Ag 2 CrO 4 terdapat kesetimbangan antara Ag 2 CrO 4 padat dengan ion Ag+ dan ion CrO 4 2 – . Ag 2 CrO 4 s 2Ag + aq + CrO 4 2- aq Apa yang terjadi jika ke dalam larutan jenuh tersebut ditambahkan larutan AgNO 3 atau larutan K 2 CrO 4 ? Penambahan larutan AgNO 3 atau K 2 CrO 4 akan memperbesar konsentrasi ion Ag + atau ion CrO 4 2 – dalam larutan. AgNO 3 aq → Ag + aq + NO 3 - aq K 2 CrO 4 aq → 2K + aq + CrO 4 2- aq Sesuai asas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan konsentrasi ion Ag + atau ion CrO 4 2 – akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Akibatnya jumlah Ag 2 CrO 4 yang larut menjadi berkurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ion senama memperkecil kelarutan. Contoh Kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam air adalah 10 –4 M. Hitunglah kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam larutan K 2 CrO 4 0,01 M Jawab: Ksp Ag 2 CrO 4 = 4s 3 =410 -4 3 = 4 x 10 -12 Kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam larutan K 2 CrO 4 Ksp Ag 2 CrO 4 = [Ag + ] 2 [CrO 4 2- ] 4 x 10 -12 = [Ag + ] 2 x 10 -2 [Ag + ] = 2 x 10 -5 M Ag 2 CrO 4 → 2 Ag + + CrO 4 2- Kelarutan Ag 2 CrO 4 = ½ x 2 x 10 -5 = 10 -5 M Jadi, kelarutan Ag 2 CrO 4 dalam larutan K 2 CrO 4 adalah 10 -5 M. 2.4.5. Hubungan Ksp dengan pH Harga pH sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang sukar larut. Sebaliknya, harga Ksp suatu basa dapat digunakan untuk menentukan pH larutan Contoh: Jika larutan MgCl 2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah endapan MgOH 2 mulai terbentuk? Ksp MgOH 2 = 3 × 10 –11 Jawab: Ksp MgOH 2 = [Mg 2+ ] [OH - ] 3 x 10 -1 = 3 x 10 -11 [OH - ] 2 [OH - ] = 10 -10 [OH - ] = 10 -5 M pOH = 5 pH = 14 – pOH pH = 14 – 5 = 9

2.4.6. Penggunaan Konsep Ksp dalam Pemisahan Zat