23 Studi Kelayakan Bisnis
2. Manajemen Kualitas
Operasi perlu memutuskan tentang deinisi kualitas menurut harapan pelanggan. Manajemen kualitas dimulai dari kualitas input, proses serta outputnya. Pengawasan
kualitas dilakukan dengan menggunakan alat-alat kualitas, sehingga input proses dan outputnya selalu dalam pengawasan perusahaan.
Berbagai dimensi kualitas suatu produk maupun jasa yang diinginkan oleh kon- sumen perlu diketahui oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
Dimensi kualitas produk, terdiri dari: a. Performance
: karakterisik dasar suatu produk, yaitu fungsi utama suatu produk itu diciptakan, misalkan pakaian yang bisa melindungi tubuh dari panas dan dingin di-
katakan berkualitas. b. Feature
: kelengkapan tambahan item pada keutamaan dasar suatu produk, misal- kan adanya stereo CD pada interior suatu mobil.
c. Reliability: keandalan, suatu produk sesuai dengan yang diharapkan, misalkan dalam beberapa kali pembelian produk yang sama, kualitasnya sama bagusnya.
d. Conformance : kesesuaian dengan standar, misalkan kamar sebuah hotel berbintang
sesuai dengan standar, yaitu tersedia tempat idur, almari pakaian, AC, kulkas, ter- dapat kamar mandi di dalam kamar dan sebagainya.
e. Durability: keawetan suatu produk, berkaitan dengan jangka waktu pemakaian. f. Serviceability: kemampuan suatu produk untuk diperbaiki, misalkan jika ada suku
cadang kendaraan bermotor yang rusak, dapat diperbaiki ataupun digani dengan suku cadang yang baru dengan mudah, sehingga kendaraan bermotor tersebut
segera dapat digunakan kembali. g. Aestheic: bagaimana bau, rasa, suara, maupun penampilan suatu produk, misalkan
rasa gurih pada produk donat, ataupun harumnya parfum, dan sebagainya. Dimensi kualitas jasa, yaitu:
a. Reliability: kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan.
b. Responsiveness: kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap. c. Assurance: kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh
para staf, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. d.
Emphaty: kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan me- mahami kebutuhan pelanggan.
e. Tangibles
: fasilitas isik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Berdasarkan pemahaman mengenai dimensi produk dan jasa, maka perusahaan
bisa menciptakan kualitas sesuai tujuan dari dipasarkannya suatu produk.
3. Perencanaan Proses dan Kapasitas
Studi kelayakan perlu memperimbangkan perencanaan kapasitas yang mencakup seberapa banyak produksi harus dilakukan oleh perusahaan, berapa kemampuan peru-
sahaan memproduksi produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ukuran kapasitas disesuaikan dengan kemampuan produksi, kemampuan memasarkan produk
24 Perencanaan Bisnis
atau jasa. Untuk mewujudkan perencanaan penjualan di masa yang akan datang, pe- rusahaan perlu mempersiapkan fasilitas yang memiliki kapasitas yang mencukupi guna
menganisipasi kebutuhan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka pan- jang.
Kapasitas merupakan output maksimum sistem operasi dalam periode tertentu. Kapasitas dapat pula diarikan sebagai ingkat maksimum output dari proses transfor-
masi pada periode tertentu. Rencana bisnis perlu menilai kelayakan dari perencanaan kapasitas jangka pendek maupun jangka panjang. Perencanaan kapasitas jangka pendek
misalnya kapasitas tenaga kerja lembur, over shit dan sebagainya. Sedangkan perenca- naan kapasitas jangka panjang misalnya kelayakan dalam hal ekspansi.
4. Penentuan Lokasi Fasilitas dan Pengangkutan Bahan dan Produk
Rencana bisnis perlu menilai kelayakan investasinya dalam hal pemilihan lokasi. Pe- milihan lokasi diperlukan pada investasi berupa pendirian usaha baru, melakukan ek-
spansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi lainnya. Pemilihan lokasi sangat pening karena berkaitan dengan besar kecilnya biaya ope-
rasi, harga maupun kemampuan bersaing. Tujuan dari strategi lokasi adalah untuk me- maksimalkan beneit perusahaan:
a. Bagi industri, untuk meminimumkan biaya. Lokasi yang tepat mendekatkan lokasi gudang penyimpanan bahan dengan lokasi produksi bisa menghemat biaya trans-
portasi. b. Bagi retail dan profesional service untuk maksimisasi revenue. Pemilihan lokasi re-
tail dan professional service yang mudah dijangkau oleh konsumen memungkinkan terjadinya penjualan dalam jumlah banyak, sehingga meningkatkan pendapatan pe-
rusahaan. c. Bagi lokasi gudang untuk memaksimumkan speed delivery dan biaya minimum. Ja-
rak gudang dengan lokasi pabrik yang tepat akan mempercepat penyerahan barang sekaligus meminimalkan biaya.
Pada era globalisasi ini, pemilihan lokasi menjadi permasalahan yang kompleks, ka- rena alternaif lokasi yang diperimbangkan bukan hanya dalam batas negara masing-
masing, namun mulai merambah lintas batas negara. Dengan demikian perimbangan faktor-faktor pemilihan lokasi dalam rencana bisnis dipengaruhi oleh cakupan usaha
yang akan didirikan, apakah usaha lokal atau usaha global yang tersebar lokasinya di berbagai negara.
Pemilihan lokasi akan memperimbangkan beberapa faktor, disesuaikan dengan jenis dan kondisi perusahaan. Berikut ini akan dijabarkan beberapa faktor yang perlu
diperhaikan dalam menentukan lokasi: a. Faktor DominanUtama
1 Tenaga kerja Faktor tenaga kerja ini berkaitan dengan perbedaan upah, kebutuhan, sifat
pekerjaan, produkivitas pekerja, kekuatan serikat pekerja.