4 Menjamin kestabilan usaha. Dengan penjaminan dari
perusahaan asuransi, paling tidak sebagian dari kegiatan usaha tertanggung dapat segera dipulihkan bilamana terjadi musibah
atau kerugian yang dialami oleh tertanggung dalam polis asuransi.
5 Melengkapi persyaratan kredit. Dalam melakukan pengajuan
aplikasi kredit, baik kredit komsumtif maupun produktif. Para kreditur sering kali mempersyaratkan adanya perlindungan
asuransi untuk objek kredit maupun kepastian pembayaran kredit itu sendiri.
c. Karakteristik Asuransi Unit Link
Setiap produk asuransi pasti memiliki ciri khas tersendiri yang tidak sama antara satu produk dengan produk lainnya, begitu
pula asuransi unit link dengan karakteristik yang membedakan dengan produk lain, pada dasarnya karakteristik unit link adalah:
10
1 Polis unit link dapat digunakan sebagai alat proteksi, tabungan
dan investasi. Elemen proteksi terdapat dalam bentuk pertanggungan meninggal, cacat tetap, cacat total yang
disebabkan kecelakaan. Unsur tabungannya terdapat dalam nilai premi yang di investasikan, dimana nilai tunai ini dapat diambil
kapan saja tergantung nasabah tersebut. Sedangkan unsure investasinya terletak dalam nilai premi yang disertakan dalam
10
Ketut Sandra, Konsep Dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link, hal. 25
unit-unit sebagai pengembangan dananya, dimana setiap saat bisa ditambahkan maupun diambil.
2 Polis unit link umumnya tidak memiliki nilai saham besar dalam
unsure investasinya. Sehinngga memungkinkan masyarakat yang mempunyai dana yang sedikit untuk memiliki menjadi
investor produk unit link. 3
Nilai tunai dan manfaat proteksi ditentukan oleh kinerja investasi dari aset investasi yang bersangkutan yang mana
kinerja ini direflesikan dalam bentuk harga unit. 4
Dalam jenis premi berkala. Biaya proteksi dan biaya-biaya lainnya bisa dibebankan dalam nilai investasi.
5 Nilai tunai merupakan nilai dari unit yang dialokasikan kedalam
polis dan dihitung dengan menggunakan Biid-Price. 6
Transparan, karakteristik inilah yang sangat mendukung berhasilnya penjualan produk unit link, dimana peserta asuransi
unit link dapat memantau dana yang di investasikan setiap saat berdasarkan pada nilai aktiva bersih yang dapat dilihat melalui
media cetak maupun elektronik. Serta nasabah dapat memilih sendiri instrument investasi sesuai keinginannya.
7 Fleksibel, produk unit link ini lebih unik lagi menawarkan
kebebasan bagi para pemegang polis untuk mengendalikan dananya melalui manajer investasi. Pemegang polis dapat
menambah atau mengurangi nilai innvestasinya setiap saat
dalam jumlah tertentu atas premi yang dibayar. Pemegang polis juga dapat mencairkan dananya sewaktu-waktu tanpa menunggu
berakhirnya kontrak asuransi serta dapat mengalihkan dananya dari satu instrument investasi ke instrument yang lain sesuai
kebutuhan nasabah. Fleksibelitas seperti ini tidak bisa ditemui pada produk asuransi tradisional, karena dalam produk asuransi
tradisional premi dikelola berdasarkan uang pertanggungan.
5. Pengertian Klaim
Klaim merupakan pengajuan hak yang dilakukan oleh pemegang polis kepada penanggung untuk mendapatkan haknya berupa
pertanggungan atas kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat atau dengan kata lain klaim merupakan proses pengajuan oleh
peserta untuk mendapatkan uang pertanggungan setelah tertanggung melaksanakan seluruh kewajiban kepada penanggung yaitu berupa
penyelesaian pembayaran
premi sesuai
dengan kesepakatan
sebelumnya.
11
Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengak kesepakatan dalam akad,
ketentuan klaim dalam asuransi syariah adalah:
12
a Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal
perjanjian. b
Klaim dapat berbeda dalam jumlah, jika pembayaran berbeda
11
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah Ditinjau Dari Perbandingan Dengan Asuransi Konvensional, Jakarta: PT. Elex Komputindo, 2011, hal. 197
12
Azharuddin Lathif, Kompilasi Bahan Kuliah Hukum Perjanjian Asuransi Syariah, Jakarta: Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2012,
hal.284
c Klaim atau akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan
merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhinya. d
Klaim atas akad tabarru’ merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad.
Umumnya dalam melakukan pembayaran terhadap klaim peserta ada 4 langkah proses pengajuan klaim, yaitu pemberitahuan kerugian,
penyelidikan kerugian, bukti kerugian, dan pembayaran atau penolakan klaim.
Proses penyelesaian klaim dalam asuransi syariah secara umum sama dengan asuransi konvensional yang selalu merujuk pada polis
asuransi terkait. Namun, disamping itu perbedaan dengan klaim asuransi konvensional hanyalah pada sumber pembayaran klaim. Pembayaran
klaim pada asuransi konvensional berasal dari dana perusahaan yang diambil dari kumpulan premi atau keuntungan dari hasil kegiatan bisnis
perusahaan.
13
Asuransi syariah memiliki keistimewaan, yaitu adanya dana
tabarru’ semangat tolong-menolong, dalam hal ini asuransi syariah berperan sebagai pengelolannya.
B. Prinsip Syariah Dalam Asuransi
1 Prinsip Asuransi Syariah
14
a. Adanya Landasan Tauhid
Asuransi syariah dijalankan atas landasan tauhid dengan implementasi sesuai hukum Al-
qur‟an dan As-Sunnah beserta Al-
13
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah Keberadaan Dan Kelebihannya Ditengah Asuransi Konvensional, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hal.122
14
Ibid, hal. 98-100
Hadist. Oleh karena itu, asuransi syariah dilaksanakan ata dasar ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menjalankan perintah-
perintahnya serta menjauhi larangannya, terutama dalam ikhtiar berbisnis.
b. Adanya Keadilan
Asuransi syariah dijalankan bedasarkan akad-akad yang menjujung keadilan serta transparasi sehingga tidak merugikan salah
satu pihak atau menguntungkan salah satu pihak.konsep ini tentu menenangkan pihak-pihak yang bersepakat, teutama pihak yang
member amanah. c.
Adanya Dana Zis Asuransi syariah dijalankan atas dasar kasih sayang antar
sesama manusia yang membutuhkan sehingga setiap peserta asuransi dan pengelola dana asuransi sama-sama meniatkan dananya untuk
tujuan menolong tabarru’. Benefit utama dari konsep ini adalah
pahala dan ridha dari Allah SWT Atas harta yang diikhlaskan. d.
Bertolong-tolongan Asuransi syariah menjadi peluang mengembangkan sikap
saling menolong sehingga setiap peserta asuransi syariah telah meniatkan sebagian dananya untuk kepentingan menolong
sesamanya. Hal ini akan semakin meningkatkan ukhuwah islamiyah dan juga hubungan antarsesama umat manusia.
e. Bersikap Jujur Dan Tepercaya
Pengelola asuransi syariah dituntut untuk jujur dan bertanggung jawab sehinngga mendapatkan kepercayaan dari peserta
asuransi syariah yang memercayakan dananya untuk dikelola, baik dalam investasi usaha maupun sebagai dana untuk kepentingan
tolong-menolong. Dengan demikian, akan berkembang praktik ekonomi yang sehat sekaligus mangandung kekuatan jangka
panjang. f.
Bersikap Ridha Asuransi syariah mendorong keridhaan dari peserta asuransi
dan termasuk juga pengelola asuransi untuk sama-sama berikhtiar dijalan yang benar. Dengan demikian, asuransi syariah menjadi jalan
riyadhah pelatihan mengimplementasikan keridhaan dalam berbagai hal, terutama dalam pengelolaan harta.
g. Tanpa Sogok Risywah
Asuransi syariah menafikan unsure sogok-menyogok dan membersihkan dengan akad-akad yang dijamin secara
syar’I. apapun bentuknya berupa fee, hadiah, gratifikasi, semua yang tergolong
pemberian dengan maksud adanya pamrih dapat juga pada risywah yang diharamkan.
h. Tanpa Curang Tathfif
Asuransi syariah dengan berbagai implementasi akad-akad sesuai dengan
syar’I menutup jalan perbuatan curang bagi pengelola