c Sampel diamati melalui kamera penglihatan dan samakan warna sampel sebelah kiri dengan warna pembanding sebelah kanan.
d Dicatat warna yang paling sesuai sebagai warna sampel.
3.2.5 Penentuan Kekuatan Parfum Secara Organoleptik
Uji organoleptik pada produk sabun dilakukan untuk mengetahui tingkat perbedaan terhadap kekuatan parfum pada sabun mandi dan sabun cuci padat. Uji ini
menggunakan panelis terlatih sebanyak 15 orang dengan skala 1 – 4. Skala penilaian yang diberikan yaitu: 1 tidak berkurang, 2 sedikit berkurang, 3 berkurang, dan 4
sangat berkurang.
3.2.6 Penentuan Kadar Air AOCS Official Methods, Da 2a – 48
a
Ditimbang 5 g sampel dalam cawan yang telah ditara W 1
b Cawan ditimbang berserta isinya W2
c
Dikeringkan sampel dalam oven pada 105° C selama 60 menit.
d Dinginkan pada temperatur kamar dalam desikator kemudian ditimbang W3
e Perhitungan:
Kadar Air = x 100
Dimana : W1 = Berat sampel g
W2 = Berat cawan + berat sampel sebelum dikeringkan g W3 = Berat cawan + berat sampel sesudah dikeringkan g
3.2.7 Penentuan Kadar Alkali Bebas AOCS Official Method Da 4a-48
a Ditimbang 5 g sabun dalam beaker glass 250 ml dan ditambahkan 150 ml
alkohol yang telah dinetralisasi. b
Dipanaskan sampai larut dan saring kedalam erlenmeyer 250 ml. c
Ditambahkan 0.5 ml larutan indikator fenolftalein 1. d
Dititrasi dengan larutan asam sulfat 0.1 N sampai warna merah menghilang. e
Perhitungan :
Universitas Sumatera Utara
Dimana : V = Volume titrasi larutan H
2
SO
4
ml N = Normalitas larutan H
2
SO
4
N W = Berat sampel g
3.2.8 Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas AOCS Official Methods Da 4a-48
a Ditimbang 5 g sabun dalam beaker glass 250 ml dan ditambahkan 150 ml
alkohol yang telah dinetralisasi. b
Dipanaskan sampai larut dan saring dalam erlenmeyer 250 ml. c
Ditambahkan 0.5 ml larutan indikator enolftalein 1.
d Dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N sampai muncul warna merah.
e
Perhitungan:
Kadar Asam Lemak Bebas =
Dimana : V = Volume titrasi larutan NaOH ml N = Normalitas larutan NaOH N
W = Berat sampel g
3.2.9 Penentuan Bilangan Peroksida AOCS Official Methods Cd 8-53 3.2.9.1 Preparasi Sampel
a Sampel fatty acid dalam keadaan padat, dicairkan terlebih dahulu di atas
hotplate. b
Ditimbang asam lemak fatty acid dalam iodine flask yang kering dan bersih, dicatat beratnya. Digunakan perhitungan atau tabel 3.1 dibawah ini
untuk menentukan berat sampel untuk bilangan peroksida yang diharapkan. Tabel 3.1 Berat Sampel Untuk Bilangan Peroksida yang Diharapakan
Bilangan Peroksida yang Diharapakan
Berat Sampel g
0 – 12 5.0 to 2.0
12 – 20 2.0 to 1.2
20 – 30 1.2 to 0.8
30 – 50 0.8 to 0.5
50 – 90 0.5 to 0.3
PORIM, 1995
Universitas Sumatera Utara
3.2.9.2 Prosedur Penentuan Bilangan Peroksida
a Ditimbang dengan teliti 5.00 ± 0.05 g asam lemak fatty acid ke dalam
iodine flask dan ditambahkan 30 ml larutan asam asetat kloroform 3:2. Diaduk untuk melarutkan sampel.
b Ditambahkan 0.5 ml larutan KI jenuh dengan menggunakan pipet volum
yang sesuai. c
Dibiarkan larutan dan aduk selama 1 menit dan tambahkan 30 ml akuades. d
Dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0.01 N dan diaduk dengan kocokan konstan. Lanjutkan titrasi sampai warna iodin hampir hilang. Ditambahkan 2
ml larutan indikator amilum 1, dan dititrasi kembali dengan pengadukan konstan sampai hampir mendekati titik akhir untuk membebaskan iodin dari
larutan, ditambahkan beberapa tetes tiosulfat sampai warna biru hilang. Dicatat volume titrasi sampel dan hitung hasilnya.
e Disiapkan blanko untuk setiap reagen harian. Volume titrasi blanko harus
dilebihkan 0,1 ml larutan natrium tiosulfat 0,01 N. f
Perhitungan: Peroxide Value miliequivalents peroxide1000 g sample Bilangan Peroksida meqkg =
Dimana : Vs = Volume titrasi sampel ml Vb = Volume titrasi blanko ml
N = Normalitas larutan natrium tiosulfat N W = Berat sampel g
Universitas Sumatera Utara
3.3 Bagan Penelitian 3.3.1 Flow Chart Parameter Analisa Sabun Mandi dan Sabun Cuci Padat