Pengembangan Perangkat Pembelajaran Segitiga Segi Empat SMP

54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Perangkat Pembelajaran

1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Segitiga Segi Empat SMP

Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran materi segitiga dan segi empat menggunakan pendekatan open-ended untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dilakukan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap yaitu tahap analysis analisis, design desain, development pengembangan, implementation implementasi dan evaluation evaluasi. Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan, diperoleh hasil pengembangan sebagai berikut. a. Tahap Analysis Analisis Tahap ini dibagi menjadi analisis karateristik siswa, analisis kebutuhan, dan analisis kurikulum dengan hasil sebagai berikut. 1 Analisis karakteristik siswa Pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran matematika baik pada saat observasi pembelajaran dan pada saat kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMP N 6 Yogyakarta menunjukkan bahwa siswa memiliki karakteristik yang bermacam-macam. Beberapa siswa sangat aktif dan selalu bertanya, namun juga ada beberapa siswa yang pendiam dan lebih senang memperhatikan daripada bertanya. Secara keseluruhan sebagian siswa cukup aktif untuk bertanya, memperhatikan, mengerjakan soal di depan kelas dan berdiskusi dalam kelompok. 55 Kelas VII E yang menjadi kelas penelitian didominasi siswa-siswa yang cukup aktif, mereka terlihat terbiasa dengan kegiatan berdiskusi kelompok, beberapa dari mereka aktif berdiskusi dan bersemangat untuk presentasi, namun tetap ada sebagian kecil yang kurang konsentrasi dan berbincang tentang hal lain di luar topik diskusi. Saat kegiatan presentasi terdapat beberapa siswa dalam satu kelompok yang berbeda pendapat dan berusaha mempertahankan pendapat masing-masing namun mereka tetap berdiskusi untuk mencari tahu pendapat yang benar, baik dengan cara mencari informasi dari buku atau bertanya pada guru. Kegiatan presentasi berjalan dengan aktif, beberapa dari siswa menanyakan alasan atas jawaban kelompok yang presentasi dan terlihat antusias meminta penegasan tentang jawaban sebuah permasalahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty 2008: 111 siswa SMP yang termasuk tahapan operasional formal telah memiliki kemampuan instrospeksi dan berfikir fleksibel berdasarkan kepentingan terlihat dari diskusi mereka yang saling menghargai untuk mencapai sebuah kesepakatan. Karakteristik siswa kelas VII E memenuhi kemampuan-kemampuan anak pada tahap operasional formal sesuai dengan karakteristik anak berusia 11-12 tahun pada umumnya yang mampu untuk berfikir logis dan abstrak berdasarkan hipotesis untuk memecahkan masalah serta menggunakan simbol-simbol. 2 Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil daya serap UN tahun pelajaran 20142015 materi geometris memiliki skor terendah di antara materi lain yang diujikan baik pada tingkat nasional, provinsi DIY maupun tingkat Kota Yogyakarta seperti yang 56 disajikan pada tabel 1 pada halaman 6. Hal ini menjadi dasar bahwa dibutuhkan upaya untuk meningkatkan nilai siswa pada materi geometri dengan salah satu caranya melakukan inovasi pada perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dapat menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik materi geometri SMP kelas VII yaitu tentang segitiga dan segi empat serta sesuai dengan karakteristik siswa seperti pendekatan open-ended. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Astuti Ariani pada tahun 2013 dengan hasil yang menunjukkan bahwa pendekatan open-ended sesuai untuk mengembangkan perangkat pembelajaran materi geometri SMP yang valid, praktis, dan efektif. Selain itu perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat juga digunakan untuk melatih kemampuan komunikasi matematis mengingat pentingnya kemampuan ini seperti pendapat NCTM 2000: 60 yang menyatakan bahwa komunikasi merupakan bagian penting dari matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi adalah cara untuk berbagi ide dan mengklarifikasi suatu pemahaman. Melalui komunikasi, ide menjadi objek refleksi, perbaikan, diskusi, dan perubahan. Proses komunikasi juga membangun pemahaman. Ketika siswa tertantang untuk berpikir dan berpendapat tentang matematika dan mengkomunikasikan hasil pemikirannya kepada orang lain baik secara lisan maupun tertulis, mereka berlatih untuk menjelaskan dan meyakinkan. Berdasarkan pengamatan di SMP N 6 Yogyakarta, guru telah menyusun RPP materi segitiga dan segi empat untuk digunakan selama proses pembelajaran namun belum menggunakan LKS. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah mendiskusikan dan membuat ringkasan tentang macam-macam bangun datar 57 kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Secara lisan kemampuan komunikasi matematis telah dilatih namun belum secara keseluruhan karena belum terdapat kegiatan yang menstimulus siswa untuk menyampaikan ide dan alasan pada presentasi. Berdasarkan penjabaran di atas diketahui bahwa siswa telah berlatih untuk mengkomunikasi pengetahuan mereka melalui kegiatan presentasi ringkasan materi pembelajaran namun kegiatan tersebut belum menstimulus aspek kemampuan komunikasi yang lain seperti menuliskan ide atau strategi menyelesaikan masalah dan alasan untuk setiap pernyataan yang disampaikan sehingga perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan open-ended yang dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa terutama pada materi segitiga dan segi empat dan sesuai dengan karakteristik usia mereka untuk menyalurkan rasa ingin tahu melalui permasalahan open-ended yang disajikan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan pendekatan open-ended pada materi segitiga dan segi empat untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII. 3 Analisis Kurikulum Hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa SMP N 6 Yogyakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang mengacu pada Lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi. Kurikulum 58 Tingkat Satuan Pendidikan KTSP telah mengatur bahwa materi segitiga dan segi empat dipelajari oleh siswa kelas VII semester 2. Standar kompetensi geometri pada kelas VII adalah memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Pada Standar Kompetensi SK tersebut terdapat empat Kompetensi Dasar KD sebagai berikut. 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, belah ketupat dan layang-layang. 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. 6.4 Melukis segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu. Berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD tersebut dirumuskan indikator-indikator pencapaian belajar siswa yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. b. Tahap Design Desain Tahap perancangan terdiri atas penyusunan desain perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS serta perancangan instrumen perangkat pembelajaran. a. Penyusunan Rancangan RPP Penyusunan RPP dilakukan sesuai dengan komponen-komponen RPP dan prinsip-prinsip RPP yang telah ditetapkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentnag Standar Proses kemudian disesuaikan dengan langkah-langkah pendekatan open-ended pada kegiatan inti serta memuat kegiatan yang melatih 59 kemampuan komunikasi matematis. Berikut ini langkah-langkah penyusunan rancangan RPP. 1 Mengisi identitas. Identitas memuat nama mata pelajaran, nama sekolah, kelassemester, alokasi waktu, Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD sehingga pada tahap ini ditentukan banyaknya RPP dan banyaknya. RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar KD sehingga dirancang empat RPP untuk 5 pertemuan. 2 Merumuskan indikator. Indikator pembelajaran diperoleh dari Kompetensi Dasar KD yang dijabarkan dalam beberapa poin. Indikator yang telah dirumuskan untuk penelitian ini disajikan pada tabel berikut. Tabel 10. Indikator Pembelajaran KD Indikator 6.1 6.1.1 6.1.2 6.1.3 Menjelaskan ciri-ciri segitiga sembarang, sama kaki, sama sisi. Menjelaskan ciri-ciri segitiga berdasarkan lancip, siku-siku, tumpul. Menjelaskan hubungan sudut luar dan sudut dalam. 6.2 6.2.1 6.2.2 Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium dan layang-layang menurut sifatnya. Menjelaskan sifat-sifat segi empat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 6.3 6.3.1 6.3.2 6.3.3 6.3.4 Menemukan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat. Menggunakan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah. Menemukan rumus luas bangun segitiga dan segi empat. Menggunakan rumus luas bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah. 6.4 6.4.1 6.4.2 Melukis segitiga yang diketahui ukuran ketiga sisinya, ukuran dua sisi dan satu besar sudutnya atau ukuran satu sisi dan dua besar sudutnya. Melukis garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu segitiga. 60 3 Perumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dicapai pada setiap pertemuan disusun berdasarkan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan untuk penelitian ini disajikan pada tabel berikut. Tabel 11. Tujuan Pembelajaran RPP Tujuan Pembelajaran 6.1 1. 2. 3. Siswa mampu: Menjelaskan ciri-ciri segitiga sembarang, sama kaki, sama sisi. Menjelaskan ciri-ciri segitiga berdasarkan lancip, siku-siku, tumpul. Menjelaskan hubungan sudut luar dan sudut dalam. 6.2 1. 2. Siswa mampu: Menjelaskan pengertian jajargenjang, persegi, persegi panjang, belah ketupat, trapesium dan layang-layang menurut sifatnya. Menjelaskan sifat-sifat segi empat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 6.3 1. 2. 3. 4. Siswa mampu: Menemukan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat. Menggunakan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah. Menemukan rumus luas bangun segitiga dan segi empat. Menggunakan rumus luas bangun segitiga dan segi empat dalam pemecahan masalah. 6.4 1. 2. Siswa mampu: Melukis segitiga yang diketahui ukuran ketiga sisinya, ukuran dua sisi dan satu besar sudutnya atau ukuran satu sisi dan dua besar sudutnya. Melukis garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu segitiga. 4 Mengidentifikasi materi pembelajaran. Materi untuk masing-masing pertemuan ditentukan berdasarkan Kompetensi Dasar KD, indikator dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia. Perancangan materi pembelajaran sesuai dengan banyaknya RPP dan banyaknya pertemuan disajikan pada tabel berikut. 61 Tabel 12. Pembagian Materi Pembelajaran RPP KD Pertemuan ke- Materi Pembelajaran 6.1 1 Jenis Segitiga 6.2 2 Sifat-Sifat Segi Empat 6.3 3 Keliling Segitiga Segi Empat 4 Luas Segitiga Segi Empat 6.4 5 Melukis Segitiga Garis Istimewa Segitiga 5 Menentukan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dipilih adalah metode diskusi kelompok yang terdiri atas 5 siswa dan dilanjutkan dengan kegiatan presentasi. Proses diskusi dilakukan dalam kelompok yang berbeda pada setiap pertemuan. 6 Merumuskan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti langkah pembelajaran disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended yang terdiri dari tahap menyajikan masalah, mengorganisasikan pembelajaran, memperhatikan dan mencatat respons siswa dan menyimpulkan. 7 Menentukan sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah LKS dengan menggunakan pendekatan open-ended untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. 8 Menetapkan penilaian. Teknik penilaian yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal uraian yang disesuaikan dengan aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis yang 62 disertai rubrik skor penilaian komunikasi matematis dan kunci jawaban. Siswa dinyatakan tuntas jika memperoleh skor lebih dari atau sama dengan KKM yaitu 76. b. Penyusunan Rancangan LKS Penyusunan rancangan LKS disesuaikan dengan keempat komponen evaluasi kelayakan LKS menurut Depdiknas 2008: 28 yaitu komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen sajian, dan komponen kegrafikan. Selain itu disesuaikan dengan pendekatan open-ended dengan memberikan permasalahan open-ended pada setiap kegiatan dan pertanyaan- pertanyaan yang dapat melatih kemampuan komunikasi matematis siswa. Berikut ini langkah penyusunan rancangan LKS. 1 Menganalisis kurikulum. Analisis kurikulum dilakukan untuk menentukan pembagian materi-materi yang disajikan dalam LKS berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD tentang materi segitiga dan segi empat kelas VII. 2 Menyusun peta kebutuhan LKS. Peta kebutuhan LKS memuat informasi terkait urutan materi yang dibahas dalam LKS berdasarkan indikator yang telah dijabarkan dari Kompetensi Dasar KD dan juga telah ditentukan dalam perancangan RPP. Jumlah dan urutan penyusunan LKS mengacu pada kegiatan yang telah disusun dalam RPP. Hasil peta kebutuhan LKS dapat dilihat pada lampiran E.2. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pemilihan referensi yang diperlukan untuk menyusun LKS. 63 Berikut ini merupakan referensi yang dipilih dan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan LKS. 1. Dewi Nuharini. 2008. Matematika 1: Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMPMTs 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2. Marsigit. 2009. Mathematics for Junior High School. Jakarta: Yudhistira. 3. Sultan, Alan Alice F. Artzt. 2011. The Mathematics That Every Secondary School Math Teacher Needs To Know. New York: Routledge. 3 Menetukan judul LKS. Judul LKS ditentukan berdasarkan Kompetensi Dasar KD dan materi pembelajaran serta mengacu pada peta kebutuhan LKS. Bagian LKS dibagi menjadi tiga yaitu awal, isi dan akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, halaman identitas dan kata pengantar. Bagian isi terdiri atas LKS 1 sampai LKS 5 dengan masing-masing LKS memuat halaman depan, halaman pengantar materi, halaman kegiatan, halaman kesimpulan, dan soal latihan. Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka. Kerangka LKS yang disusun adalah sebagai berikut. SAMPUL HALAMAN IDENTITAS LKS KATA PENGANTAR FITUR LKS LKS 1. Jenis Segitiga Topik 1. Jenis Segitiga Ditinjau Dari Besar Sudutnya Topik 2. Jenis Segitiga Ditinjau Dari Panjang Sisinya Topik 3. Sudut Dalam Sudut Luar Pada Segitiga LKS 2. Sifat Segi Empat Topik 1. Sifat Segi Empat Ditinjau Dari Sisi, Sudut Diagonalnya LKS 3. Keliling Segitiga Segi Empat Topik 1. Menemukan Rumus Keliling Segitiga Segi Empat Topik 2. Menggunakan Keliling Segitiga Segi Empat Dalam Pemecahan Masalah LKS 4. Luas Segitiga Segi Empat Topik 1. Menemukan Rumus Luas Segitiga Segi Empat 64 Topik 2. Menggunakan Luas Segitiga Segi Empat Dalam Pemecahan Masalah LKS 5. Melukis Segitiga Garis Istimewa Segitiga Topik 1. Melukis Segitiga Topik 2. Melukis Garis Istimewa Segitiga DAFTAR PUSTAKA 4 Menuliskan LKS Penulisan LKS dimulai dari desain sampul sampai pada daftar pustaka yang dilakukan pada tahap development sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. c. Penyusunan Rancangan Instrumen Penelitian Pada tahap ini disusun instrumen untuk menilai perangkat pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar penilaian RPP dan lembar penilaian LKS untuk mengukur kevalidan, angket penilaian siswa, angket penilaian guru, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengukur kepraktisan serta soal tes kemampuan komunikasi matematis untuk mengukur keefektifan. 1 Instrumen Kevalidan Instrumen kevalidan yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar penilaian RPP dan lembar penilaian LKS. Lembar penilaian RPP disusun sesuai dengan komponen RPP, prinsip penyusunan RPP dan langkah-langkah pendekatan open-ended yang harus termuat di dalamnya. Tabel berikut ini merupakan rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan dalam lembar penilaian RPP sedangkan kisi-kisi lembar penilaian RPP disajikan pada lampiran A.1. 65 Tabel 13. Aspek Penilaian RPP Aspek Penilaian Jumlah Identitas 3 Perumusan Indikator dan Tujuan Pembelajaran 3 Materi Pembelajaran 3 Metode Pembelajaran 3 Langkah-Langkah Pembelajaran 7 Sumber Belajar 4 Penilaian Hasil Belajar 3 Total 26 Lembar penilaian LKS disesuaikan dengan komponen evaluasi LKS menurut Depdiknas 2008: 28 yang meliputi komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen sajian, dan komponen kegrafikan. Tabel berikut merupakan rincian aspek penilaian dan jumlah butir pernyataan yang digunakan dalam lembar penilaian LKS sedangkan kisi-kisi lembar penilaian LKS disajikan pada lampiran A.4. Tabel 14. Aspek Penilaian LKS Aspek Penilaian Jumlah Komponen Kelayakan Isi 18 Komponen Kebahasaan 8 Komponen Penyajian 7 Komponen Kegrafikan 13 Total 46

2 Instrumen Kepraktisan

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepraktisan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah angket penilaian siswa, angket penilaian guru, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Rincian aspek dan jumlah butir pernyataan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. 66 Tabel 15. Aspek Angket Penilaian Siswa Aspek Jumlah Kebermanfaatan 4 Kemudahan 6 Keterbantuan 4 Kemenarikan 4 Pendekatan Open-Ended 3 Kemampuan Komunikasi Matematis 4 Total 25 Tabel 16. Aspek Angket Penilaian Guru Aspek Yang Diamati Jumlah Penyajian Materi 5 Penyajian RPP 5 Penyajian LKS 10 Total 20 Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang pada setiap RPP.

3 Instrumen Keefektifan

Instrumen untuk mengukur keefektifan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematis. Penyusunan tes kemampuan komunikasi matematis didasarkan pada aspek kemampuan komunikasi matematis yang digunakan pada penelitian ini. Aspek kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan merepresentasikan persoalan menggunakan uraian, istilah, notasi, model matematisrumus, diagram, grafik atau tabel dengan tepat. 2. Kemampuan menjelaskan idestrategi yang dimiliki dengan jelas dan tepat. 3. Kemampuan memberikan alasan atau penjelasan terhadap suatu pernyataan. 67 Penyusunan instrumen soal tes kemampuan komunikasi matematis diawali dengan membuat kisi-kisinya. Kisi-kisi yang disusun dapat dilihat pada lampiran A.12. Kisi-kisi yang telah disusun digunakan sebagai acuan pembuatan soal. Digunakan beberapa referensi dalam menyusun soal sebagai acuan agar sesuai dengan materi yang diperoleh siswa. Selain itu, juga dibuat kunci jawaban soal dan rubrik skor kemampuan komunikasi matematis. Soal yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk selanjutkan diserahkan kepada dua validator. Soal yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai masukan dan saran yang diberikan. Soal dapat digunakan dalam penelitian setelah dikatakan valid. Soal, kunci jawaban, dan rubrik skor kemampuan komunikasi matematis yang telah divalidasi dapat dilihat pada lampiran A.13 sampai A.15. c. Tahap Development Pengembangan Tahap ini merupakan tahap pembuatan dan penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS serta instrumen penelitian yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dan dilanjutkan dengan tahap validasi. RPP dan LKS dikembangkan sesuai dengan desain awal dan disesuaikan dengan pendekatan open-ended. Setelah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing sebelum dilakukan proses validasi oleh validator. Validasi dilakukan oleh dosen ahli. Setelah divalidasi maka dilakukan revisi sesuai dengna kritik dan saran dari validator agar perangkat pembelajaran siap untuk diimplementasikan. Hasil dari tahap pengembangan meliputi: 68 a. Pengembangan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian dikembangkan sesuai dengan rancangan instrument penelitian yang telah dilakukan pada tahap perancangan. Instrumen penelitian yang disusun yaitu instrument kevalidan, instrument kepraktisan, dan instrument keefektifan. b. Pengembangan RPP RPP dikembangkan dengan mengacu pada prinsip dan komponen RPP yang terdapat pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007. Struktur penulisan RPP terdiri dari identitas, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pendekatan open-ended yaitu menyajikan masalah, mengorganisasikan pembelajaran, memperhatikan dan mencatat respons siswa, dan menyimpulkan pembelajaran. c. Pengembangan LKS LKS dikembangkan dengan mempertimbangakan kesesuaian dengan komponen evaluasi kelayakan LKS yang mencakup komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen sajian, komponen kegrafikan, pendekatan open-ended, dan kemampuan komunikasi matematis. Pendekatan open-ended tahap penyajian masalah terlihat pada berbagai permasalahan dan kegiatan open-ended yang disajikan dalam LKS. Setiap kegiatan diorganisasikan oleh guru sesuai dengan metode yang telah ditentukan. 69 Kegiatan mencatat respons siswa terlihat pada jawaban pertanyaan pada setiap kegiatan yang kemudian dilanjutkan dengan mempresentasikan jawaban siswa yang berbeda-beda kemudian berbagai macam jawaban tersebut digunakan untuk mengisi kolom kesimpulan pada LKS sesuai dengan tahap menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Kegiatan menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal latihan merupakan kegiatan untuk melatih kemampuan komunikasi matematis karena pada kegiatan tersebut siswa diminta untuk menyajikan kembali permasalahan menggunakan gambar dan menyelesaikan permasalahan dengan langkah yang lengkap disertai penjelasan dan alasan. Berikut ini adalah hasil pengembangan LKS mulai dari sampul sampai pada daftar pustaka. 1 Sampul LKS Sampul terdapat di awal halaman dan terdiri atas judul LKS, gambar pendukung, sasaran LKS, informasi kurikulum, tempat menulis identitas pemilik dan nama penulis. Desain tampilan sampul LKS ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 1. Sampul LKS 70 2 Halaman identitas LKS Halaman identitas LKS berisi informasi penyusun LKS antara lain penulis LKS, pembimbing penyusunan LKS, nama validator, nama desainer LKS serta program yang digunakan dalam penyusunan LKS. Gambar berikut merupakan tampilan halaman identitas LKS. Gambar 2. Halaman Identitas LKS 3 Kata Pengantar Kata pengantar berisi ungkapan rasa syukur atas tersusunnya LKS. Pada bagian kata pengantar juga diucapkan terima kasih pada pihak yang membantu penyusunan LKS. Selain itu pada kata pengantar diberikan gambaran umum tentang LKS yang dikembangkan. 4 Fitur LKS Fitur LKS memperkenalkan setiap bagian dalam LKS yang nantinya akan ditemui siswa pada saat pembelajaran menggunakan LKS. 5 Halaman depan tiap LKS Halaman depan tiap LKS terdiri atas sub judul LKS, topik yang dibahas, kolom untuk menuliskan nama kelompok, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan petunjuk penggunaan. Petunjuk penggunaan pada halaman ini berisi penjelasan tentang permasalahan dalam LKS 71 yaitu permasalahan open-ended yang memungkinkan setiap kelompok memiliki jawaban berbeda. Selain itu pada petunjuk penggunaan ini siswa diberi pentunjuk agar menuliskan langkah penyelesaian dan memberikan penjelasan ketika menjawab permasalahan. Petunjuk penggunaan mempermudah siswa menyesuaikan diri dengan permasalahan open-ended dan memberikan arahan untuk melatih kemampuan komunikasi matematis dengan menuliskan langkah penyelesaian beserta penjelasannya. Tampilan halaman depan adalah sebagai berikut. Gambar 3. Halaman Depan Tiap LKS 6 Halaman pengantar Halaman pengantar memberikan informasi tentang materi yang dipelajari di lingkungan sekitar sebagai motivasi pada bagian “Lihat Sekitar”, kemudian sebagai apersepsi disajikan beberapa soal atau contoh pada bagian “Mari 72 Mengingat”, dan pada kotak pengantar memberikan informasi tambahan yang diperlukan pada kegiatan pembelajaran. Berikut ini tampilan halaman pengantar. Gambar 4. Halaman Pengantar 7 Bagian inti LKS Pada bagian inti LKS terdapat kolom kegiatan memuat topik-topik pembelajaran dengan setiap topik terdiri atas beberapa kegiatan. Pada setiap kegiatan berisi permasalahan open-ended dan beberapa pertanyaan untuk menstimulus jawaban siswa. Permasalahan open-ended inilah yang disajikan oleh guru pada langkah pembelajaran menyajikan masalah. Pada setiap kegiatan LKS diberikan judul, petunjuk dan kegiatan itu sendiri. Petunjuk LKS berguna untuk memberikan informasi dan arahan tentang kegiatan yang dilakukan. Salah satu tampilan kolom kegiatan adalah sebagai berikut. 73 Gambar 5. Kolom Kegiatan 8 Kolom kesimpulan, kolom soal latihan, dan kolom motivasi Pada akhir setiap LKS terdapat kolom kesimpulan, kolom soal latihan, dan kolom motivasi. Kolom kesimpulan yaitu kolom yang disediakan untuk menuliskan kesimpulan setelah melakukan berbagai kegiatan dalam LKS. Kolom soal latihan berisi beberapa soal tentang materi yang telah dipelajari pada setiap LKS. Kolom motivasi berisi kata motivasi yang dikutip dari beberapa tokoh sebagai tambahan motivasi siswa untuk semangat belajar. Berikut ini tampilan salah satu kolom kesimpulan, soal latihan, dan motivasi. 74 Gambar 6. Kolom Kesimpulan, Soal Latihan, dan Motivasi 9 Daftar pustaka Bagian terakhir dari sepaket LKS adalah daftar pustaka yang disajikan seperti gambar berikut. Gambar 7. Tampilan Daftar Pustaka d. Validasi dan Revisi Draf perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian hasil pengembangan yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk memperoleh masukan dan saran. Saran dan masukan yang diberikan oleh pembimbing antara lain: 75 1. Pada langkah-langkah pembelajaran diberi keterangan tahp-tahap pendekatan open-ended. 2. Kegiatan guru dan siswa dideskripsikan dengan jelas dan lengkap. 3. Sertakan gambar yang digunakan dalam pembelajaran atau diuraikan dengan jelas jika gambar terdapat dalam LKS. 4. Perbaiki beberapa susunan kalimat agar lebih mudah dipahami siswa dan memperbaiki istilah yang kurang tepat. 5. Petunjuk penggunaan LKS diperjelas dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia siswa SMP kelas VII. Draf perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang telah disesuaikan dengan saran dan masukan dari dosen pembimbing kemudian divalidasi dan dimintakan pendapat kepada dua dosen. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran dari segi kevalidan. Hasil penilaian yang diberikan dapat dilihat pada lampiran B.1 sampai B.4. Berbagai saran dan masukan yang diberikan terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut. 1. Perbaiki beberapa kesalahan penulisan dan kesalahan penomoran. 2. Cantumkan sumber pengambilan gambar yang digunakan dalam LKS. 3. Pada setiap bangun datar sebaiknya menggunakan sudut-sudut yang mudah seperti 80° atau 60° agar siswa mudah mengukur jika ada yang ingin mengukur. 4. Berikan soal yang terkait dengan konsep segitiga pada kehidupan sehari-hari. 76 5. Sebaiknya pembagian KD 6.3 sesuai dengan konten materi yang harus dikuasai, misalnya LKS 3 untuk materi keliling dan LKS 4 untuk materi luas. 6. Tambahkan panduan pada petunjuk di beberapa kegiatan agar siswa lebih jelas dan paham. 7. Beberapa definisi perlu diperbaiki seperti definisi luas bangun datar. 8. Ilustrasi yang diberikan harus mampu memperjelas permasalahan yang diberikan. 9. Sebaiknya ukuran gambar bangun datar sesuai dengan ukuran yang dituliskan agar tidak menimbulkan salah konsep pada siswa. 10. Sebaiknya materi pada RPP didistribusikan dengan komposisi yang sama. d. Tahap Implementation Implementasi Perangkat pembelajaran ini diujicobakan dalam pembelajaran matematika di SMP N 6 Yogyakarta kelas VII E. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 27 April sampai 18 Mei 2016. Proses uji coba diikuti oleh 35 siswa keals VII E. Jadwal pelaksanaan uji coba dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17. Jadwal Penelitian No. Pelaksanaan Materi 1 Rabu, 27 April 2016 LKS 1. Segitiga LKS 2. Sifat-Sifat Segi Empat 2 Selasa, 3 Mei 2016 Melanjutkan LKS 2 LKS 3. Keliling Segitiga Segi Empat 3 Rabu, 4 Mei 2016 Melanjutkan LKS 3 LKS 4. Luas Segitiga Segi Empat 4 Selasa, 17 Mei 2016 Melanjutkan LKS 4 5 Rabu, 18 Mei 2016 Tes Kemampuan Komunikasi Matematis LKS 5. Melukis Segitiga 77 Pada tahap ini peneliti mengujicobakan LKS 1 sampai LKS 5. Secara umum proses pembelajaran diawali dengan pendahuluan yaitu memberikan informasi tentang pokok bahasan yang dipelajari, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan siswa. Kegiatan inti pembelajaran menggunakan langkah-langkah pendekatan open-ended. Tahap menyajikan masalah dilakukan dengan menjelaskan permasalahan dan kegiatan terbuka yang disajikan pada LKS untuk didiskusikan oleh siswa. Tahap mengorganisasikan pembelajaran yaitu guru mengorganisasikan siswa menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa secara berkelompok melakukan kegiatan yang terdapat pada LKS dan terlibat aktif dalam diskusi dengan anggota kelompok. Tahap memperhatikan dan mencatat respons siswa dilakukan dengan cara guru berkeliling melihat perkerjaan setiap kelompok untuk memberikan bantuan seperlunya dan melihat jawaban dari masing-masing kelompok sebagai acuan untuk menentukan kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat saat sebagian besar siswa ingin mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Saat proses presentasi siswa membacakan hasil diskusi kelompok masing-masing dan menuliskannya dengan media kertas Samson. Tahap menyimpulkan pembelajaran adalah tahap terakhir yang dilakukan guru untuk membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran secara bersama-sama dan menuliskannya di kolom kesimpulan pada LKS. 78 Petunjuk belajar pada LKS cukup dimengerti oleh siswa, namun sesekali peneliti harus menjelaskan kepada siswa karena masih ada siswa yang ingin menegaskan maksud dari petunjuk LKS. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa juga tidak ragu untuk bertanya. Catatan-catatan selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut. Pada pertemuan pertama siswa diberikan satu paket LKS yang berisi LKS 1 sampai LKS 5. Kemudian siswa diminta untuk membuka LKS 1 yaitu tentang jenis segitiga. Sebelum memasuki proses pembelajaran siswa diberikan penjelasan mengenai bagian-bagian LKS dan petunjuk penggunaan LKS. Pada pertemuan ini proses pembelajaran tidak mengalami banyak hambatan. Materi yang diberikan dapat diserap oleh siswa dengan baik. Pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilanjutkan dengan mengerjakan LKS 2 yaitu tentang sifat-sifat segi empat. Saat mengerjakan LKS 2 siswa merasa lebih mudah karena tipe permasalahan yang hampir sama dengan LKS 1 sehingga siswa sudah terbiasa. Banyaknya materi pada LKS 2 membuat presentasi harus dilaksanakan dengan waktu yang cukup lama sehingga tahap evaluasi tidak dapat dilaksanakan. Pada pertemuan ketiga siswa mendiskusikan LKS 3 yaitu tentang keliling segitiga dan segi empat. Proses pembelajaran cukup lancar karena materi ini pernah dipelajari siswa pada saat Sekolah Dasar sehingga sebagian siswa tidak mengalami hambatan dalam kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan ketiga dan keempat dilanjukan denga LKS 4 tentang luas segitiga dan segi empat. Kesulitan yang dihadapi adalah pada tahap menemukan 79 rumus luas berbagai bentuk bangun datar. Pada tahap ini guru atau peneliti harus membantu siswa dengan cara memberi petunjuk berupa langkah awal menemukan rumus. Karena keterbatasan waktu yang mendekati Ujian Kenaikan Kelas UKK, penelitian yang direncanakan enam kali pertemuan harus dipadatkan menjadi lima kali pertemuan. Pertemuan kelima menjadi pertemuan terakhir sehingga pada pada dua jam pertama pembelajaran yaitu selama 80 menit siswa diberikan tes kemampuan komunikasi matematis kemudian satu jam pembelajaran berikutnya siswa melanjutkan melakukan kegiatan LKS 5 yaitu tentang melukis segitiga. Tes kemampuan komunikasi matematis siswa diberikan sebelum melakukan kegiatan LKS 5 karena materi pada LKS 5 tidak diujikan pada tes kemampuan komunikasi matematis. Materi melukis segitiga dan garis istimewa segitiga tidak dicantumkan pada tes kemampuan komunikasi matematis karena materi tersebut kurang bisa untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. LKS 5 tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan karena keterbatasan waktu sehingga siswa hanya mengerjakan Topik 1 yaitu tentang melukis segitiga. Pada akhir pertemuan dari kegiatan penelitian, siswa diberikan tes kemampuan komunikasi matematis dan angket penilaian siswa. Hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa digunakna untuk melihat keefektifan perangkat pembelajaran, sementara hasil pengisian angket penilaian siswa digunakan untuk mengetahui penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended yang telah dikembangkan. 80 e. Tahap Evaluation Evaluasi Setelah melakukan uji coba, tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap perangkat pembelajaran. Selama proses uji coba berlangsung saran dan masukan dari siswa dan guru ditampung sebagai bahan perbaikan atau revisi. Berbagai perbaikan yang dilakukan adalah terkait dengan LKS dan RPP. Beberapa hal yang harus diperbaiki adalah sebagai berikut. 1. Menambahkan judul “Menggunakan Pendekatan Open-Ended” pada sampul. 2. Memperbaiki kesalahan ketik besar sudut pada LKS. Hasil akhir pengembangan RPP dan LKS setelah melalui revisi dapat dilihat pada lampiran E.3 sampai E.4. Berdasarkan hasil angket penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran, diperoleh beberapa hal seperti secara umum siswa merasa senang dengan metode pembelajaran berkelompok dan menggunakan LKS dengan pendekatan open-ended karena mereka akan memiliki jawaban yang berbeda-beda namun benar sehingga mereka lebih percaya diri dalam menyelesaikan permasalahan. Permasalahan open-ended yang digunakan cukup menarik bagi siswa namun masih merupakan hal yang baru sehingga beberapa siswa merasa bahwa penjelasan dan pertanyaan kurang jelas karena pertanyaan tidak merujuk pada satu jawaban saja. Karakteristik pertanyaan yang menuntut kemampuan komunikasi matematis juga membuat siswa merasa bingung untuk menjelaskan maksud jawaban mereka baik secara lisan maupun tertulis sehingga membutuhkan sedikit bimbingan sebagai stimulus. Hal-hal tersebut dapat dilihat pada saat proses 81 pembelajaran dan masukan yang ditulis siswa pada angket penilaian siswa seperti “LKS menarik namun tambahkan beberapa contoh dan penjelasan”. Sebagian siswa merasa senang dengan metode berkelompok karena jika kurang jelas siswa bisa berdiskusi dengan teman sekelompok namun juga ada siswa yang kurang setuju dengan metode kelompok karena merasa kelompok kurang nyaman seperti yang ditulis siswa berikut , “Saya termasuk tipe matematikawan yang suka belajar materi jadi bagi saya, saya agak kurang suka dengan presentasi dan praktek mungkin materi diperbanyak agar tidak terlalu membosankan dan saya lebih suka materi yang greget atau menantang.” Keberagaman tipe belajar siswa ini dapat diatasi dengan selalu mengganti kelompok. Pada tahap ini juga dilakukan analisis kualitas perangkat pembelajaran yang meliputi aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

2. Kevalidan Perangkat Pembelajaran Segitiga Segi Empat SMP

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Open Ended

0 7 0

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

0 3 42

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED.

0 2 46

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS, PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS, DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED.

1 2 67

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS, PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS, DAN SELF ESTEEM SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED.

0 10 72

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DALAM SETTING PEMBELAJARANLEARNING CYCLE 7EPADA MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATISSISWA SMP KELAS VII.

2 8 330

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK SMP KELAS VII MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING.

6 17 373

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP -

0 1 22