77 Ada tiga indikator keberhasilan pengembangan wilayah yang dapat dilihat
sebagai kesuksesan pembangunan daerah yaitu: pertama produktifitas, dapat diukur dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta aparatnya, kedua efisiensi, terkait
dengan meningkatnya kemampuan teknologisistem dan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan pembangunan, ketiga partisipasi masyarakat yang dapat
menjamin kesinambungan pelaksanaan suatu program di suatu wilayah. Ketiga indikator keberhasilan tersebut terkait dengan faktor yang menjadi ciri suatu wilayah,
yaitu: kondisi politik dan sosial, struktur kelembagaan, komitment aparat dan masyarakat dan tingkat kemampuanpendidikan aparat dan masyarakat ibid.
Pada akhirnya keberhasilan pengembangan suatu wilayah bergantung pula pada kemampuan berkoordinasi, mengakomodasikan dan memfasilitasi semua
kepentingan, serta kreatifitas yang inovatif untuk terlaksananya pembangunan yang aspiratif dan berkelanjutan.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kerjasama Antar Daerah
2.4.1 Faktor Internal
Dalam pelaksanaan di lapangan, banyak isu strategis dalam konteks kerjasama sektoral dan daerah yang perlu dikaji secara mendalam, dengan
pertimbangan pembangunan masa lalu sarat dengan sentralitas dimana semua otoritas pembangunan berada di tangan dan diatur sepenuhnya oleh pemerintah pusat,
kelembagaan kerjasama sektoral dan daerah memiliki urgensi tinggi, tetapi kerjasama tersebut belum memiliki format ideal, ketidakjelasan arah kerjasama
pembangunan sektoral dan daerah dapat menjadi ancaman nyata terhadap masa depan integrasi nasional dan prospek otonomi daerah Direktorat Kerjasama
Pembangunan Sektoral dan Daerah.
78 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kerjasama antar daerah tidak bisa
lepas dari kinerja organisasi yang menjadi motor penggeraknya. Kinerja organisasi berhubungan dengan berbagai aktivitas dalam rantai nilai value chain yang ada
pada organisasi. Berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi memberikan informasi mengenai prestasi pelaksanaan dari unit-unit organisasi, dimana organisasi
memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas seluruh aktivitas sesuai dengan tujuan organisasi Yuwono dalam Tangkilisan, 2005:178.
Ada beberapa pendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi yaitu:
a. Yuwono ibid:180 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dominan
mempengaruhi kinerja suatu organisasi meliputi upaya manajemen dalam menerjemahkan dan menyelaraskan tujuan organisasi, budaya organisasi, kualitas
sumberdaya manusia yang dimiliki organisasi dan kepemimpinan yang efektif. b.
Ruky ibid:180 mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi yaitu: teknologi, kualitas input
atau material, kualitas lingkungan fisik, budaya organisasi, kepemimpinan dan pengelolaan sumberdaya manusia.
c. Soesilo ibid:181 mengemukakan bahwa kinerja suatu organisasi birokrasi di
masa depan dipengaruhi oleh faktor-faktor: struktur organisasi, kebijakan pengelolaan, sumberdaya manusia, sistem informasi manajemen dan sarana dan
prasarana yang dimiliki. d.
Atmosoeprapto ibid:181-182 mengemukakan bahwa kinerja suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor
ekternal meliputi faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial sedangkan faktor
79 internal terdiri dari tujuan organisasi, struktur organisasi, sumberdaya manusia
dan budaya organisasi.
2.4.2 Faktor Eksternal