112 8.
Pendekatan Publik Management and Policy, sejauh mana fungsi-fungsi manajerial telah dijalankan seefisien dan seefektif mungkin penilaian eficiency
effectiveness .
9. Pendekatan MoralEtika, untuk menilai apakah cukup responsif atau tanggap
terhadap perubahan yang datang dari masyarakat penilaian responsiveness. 10.
Pendekatan CED atau Community Economic Development, untuk menilai tujuan yang hendak dicapai penilaian effectiveness dalam pembangunan.
11. Pendekatan Kepuasan Masyarakat, adalah kualitas pelayanan Quality of service
sebagai wujud dari kepuasan masyarakat. 12.
Pendekatan Kemampuan Organisasi, sejauhmana kemampuan dalam mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan
mengembangkan program-program pelayanan publik penilaian responsiveness.
4.1.2 Rumusan Kriteria Kinerja Institusi KAD Pawonsari
Dari kriteria evaluasi William N Dunn 1998, Kriteria Penilaian Administasi Urban Region
Van den Berg 1993, Kriteria Performa Kerjasama Putu Rudy Setiawan 2002 dan Kriteria Kinerja Institusi Pemerintah Daerah Bambang
Yudoyono 2001 dirangkum dan dipilih yang sesuai dengan keperluan penilaian kinerja institusi KAD Pawonsari, seperti terlihat pada Tabel.IV.1.
113
TABEL IV.1 KRITERIA KINERJA INSTITUSI KAD PAWONSARI
Berg Dunn Setiawan
Yudoyono KAD
Pawonsari
EfisiensiEfektivitas Efektifitas
Efektivitas Effectiveness
Efektivitas
Efisiensi -
Efisien dan Efektif
Efisien
Ketepatan - -
Kecukupan skala Scale adequacy
Responsivitas Kecukupan
skala Scale adequacy
Responsiveness Kompetensi
Kompetensi Kecukupan Kompetensi
- -
Akuntabilitas -
Akuntabilitas -
Transparansi -
Perataan Ekuitas
- Ekuitas
Integrasi -
Integrasi
-
Integrasi -
- Quality
of
service -
Demokrasi - - - -
Sumber: Hasil Analisis, 2006
Dari Tabel IV.1, terlihat ada beberapa penggabungan dari dua kriteria, hal ini dikarenakan kedua kriteria tersebut mempunyai sifat yang hampir sama, sehingga
dipilih salah satu. Kecukupan skala scale adequacy dan kompetensi, merupakan alat untuk menilai kemampuan lembaga kerjasama antar daerah dalam hal
tanggungjawab dan kompetensinya dalam menyelesaikan permasalahan untuk menuju ke tujuan dibentuknya kerjasama.
A
kuntabilitas dan transparansi, merupakan alat yang mengukur sejauh mana kinerja suatu organisasi dapat dipantau dan
dikontrol oleh pihak lainnya. Untuk dianggap sebagai akuntabel indikator yang tercakup antara lain: bertanggung jawab, tanggap dan transparan, sehingga dapat
dikatakan transparansi merupakan bagian dari akuntabilitas. Sedangkan quality of service
dan demokrasi tidak dimasukkan dalam kriteria kinerja KAD Pawonsari karena kerterbatasan jangkauan penelitian tidak mencakup pada kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik.
114 Dikarenakan kerjasama pada hakekatnya mengindikasikan adanya dua pihak
atau lebih yang berinteraksi atau menjalin hubungan-hubungan yang bersifat dinamis untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan UU No. 32 Tahun 2004 pasal 195 ayat 1
menyebutkan: dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan
efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan, maka kriteria sinergi dan saling menguntungkan digunakan untuk penilaian kinerja institusi
KAD Pawonsari. Selanjutnya untuk menilai kinerja dibutuhkan indikator dari kriteria yang
telah terbentuk, dengan melakukan penjabaran dari aktivitas yang terkait dengan kriteria-kriteria dan diberi nilai, sebagaimana Tabel IV.2:
TABEL IV.2 INDIKATOR KRITERIA KINERJA INSTITUSI KAD PAWONSARI
KRITERIA INDIKATOR KRITERIA SKOR
Efektivitas
Hasil yang diperoleh dari KAD: • Memelihara persatuan dan kesatuan
• Mengembangkan potensi daerah • Meningkatkan pelayanan masyarakat dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• belum memenuhi kriteria, apabila
kriteria kinerja kerjasama belum
dilaksanakan skor=0,
• memenuhi sebagian kriteria
apabila kriteria kinerja kerjasama
sudah dilaksanakan
sebagian skor=1,
• memenuhi kriteria apabila
kriteria kinerja kerjasama sudah
dilaksanakan skor=2
Efisien Hasil yang diperoleh dari KAD iuran tahunan
sinergi dan saling
menguntungkan Hasil yang diperoleh dari KAD:
• Menguntungkan 2-3 kabupaten • Kesinambungan programkegiatan 2-3 kabupaten
Kompetensi
BKAD mampu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pelaksanaan KAD
Akuntabilitas
BKAD melaksanakan pertanggungjawaban terhadap: • masyarakat
• hukum • lembaga di atasnya Bupati
Integrasi • BKAD merupakan lembaga integral yang mempunyai
tupoksi tersendiri dan personil dari 3 kabupaten • Ada rencana tata ruang wilayah RTRWPawonsari
Ekuitas
Ketiga kabupaten mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam BKAD iuran, kesempatan, kedudukan.
Sumber: Hasil Analisis, 2006
115 Penyimpulan dari penilaian kinerja institusi adalah dengan menggunakan
skala ordinal dimana penomoran kategori disusun menurut besarnya yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi dengan jarak rentang yang tidak harus sama,
dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki. Proses pembuatan kesimpulan dapat dilihat pada Lampiran.3
Penyimpulan dari penilaian kinerja institusi adalah sebagai berikut: • Nilai 0-6
= kinerja rendah • Nilai 7-10
= kinerja sedang • Nilai 11-14
= kinerja tinggi
4.1.3 Penilaian Kinerja Institusi KAD Pawonsari