Strategi Pengembangan Kawasan Lindung Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya

7. Meningkatkan kapasitas pembangunan jalan menuju kota dan kabupaten tetangga antara Sipirok - Kabupaten Tapanuli Utara, Sipirok - Kabupaten Padang Lawas Utara dan Sipirok - Kota Padangsidimpuan. 8. Kelistrikan, telekomunikasi dan penyediaan air bersih diarahkan menyebar untuk melayani kebutuhan kecamatan Sipirok terutama kota Sipirok dan diproyeksikan kebutuhannya untuk mengantisipasi dampak apabila dibangunnya pusat pemerintahan Kabupaten di Kecamatan Sipirok. 9. Mengembangkan penggunaan sumber daya energi panas bumi geothemal disamping tenaga air hidroelectric untuk penyediaan energi listrik yang seluruhnya dibentuk dalam sistem ketersambungan Interkoneksi disamping mendorong pemanfaatan potensi energi listrik setempat secara parsial sebagai upaya pemenuhan kebutuhan akan energi listrik di wilayah yang belum terjangkau sistem interkoneksinya.

4.5.3. Strategi Pengembangan Kawasan Lindung

Untuk menjamin kelestarian lingkungan dan keseimbangan pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, maka perlu dimantapkan bagian-bagian wilayah yang akan dan tetap memiliki fungsi lindung. Strategi Pengembangan Kawasan Lindung : 1. Pemantapan kawasan lindung sesuai dengan fungsinya masing-masing, baik untuk melindungi kawasan bawahannya, melindungi kawasan Universitas Sumatera Utara setempat, memberi perlindungan terhadap keanekaragaman flora dan fauna serta ekosistemnya, serta melindungi kawasan yang rawan terhadap bencana alam, dengan mengikuti kriteria yang ditetapkan dalam Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung. 2. Dalam mengupayakan tercapainya kelestarian dan keseimbangan lingkungan dengan tetap memertimbangkan kebutuhan pembangunan, maka kegiatan budidaya yang telah ada di kawasan lindung yang ditetapkan pada prinsipnya dapat dilanjutkan sejauh tidak mengganggu kepentingan fungsi lindungnya. 3. Melakukan peningkatan kelestarian lingkungan khususnya dalam menjaga keseimbangan hidrologi dengan mengawasi pemanfaatan hasil hutan, pelaksanaan reboisasi dan mengamankan daerah aliran sungai DAS. 4. Pengendalian terhadap kawasan lindung dipegunungan Bukit Barisan untuk melindungi berbagai kepentingan diwilayah ini, serta di daerah hulu sungai. 5. Menurut PP No. 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditetapkan kawasan lindung: Kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, kawasan resapan air, kawasan sempadan pantai, kawasan sempadan sungai, kawasan sekitar danauwaduk, kawasan sekitar mata air, kawasan untuk taman nasional, kawasan untuk taman hutan raya, Universitas Sumatera Utara kawasan untuk taman wisata, kawasan untuk cagar budaya, dan kawasan rawan bencana.

4.5.4. Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya

Untuk meningkatkan keterkaitan potensi dan pertumbuhan ekonomi wilayah, maka strategi pengembangan kawasan budidaya secara umum adalah pemanfaatan ruang secara optimal untuk kegiatan-kegiatan budidaya baik produksi maupun permukiman sesuai dengan kemampuan daya dukung lingkungannya serta mengendalikan pemanfaatan ruang agar tidak terjadi konflik antar kegiatan sektor, strategi pengembangan kawasan budidaya antara lain : 1. Strategi pengembangan kawasan tanaman pangan adalah : a. Mengembangkan kawasan tanaman pangan lahan basah dan lahan kering pada areal yang memiliki kesesuaian lahan dimaksud. b. Peningkatan produktifitas melalui intensifikasi dan rehabilitasi lahan- lahan pertanian yang terlantar dan belum tergarap guna merangsang petani untuk melakukan diversifikasi kegiatan. c. Melanjutkan dan meningkatkan usaha-usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi serta rehabilitasi secara terpadu, serasi dan merata sesuai dengan kondisi tanah, air dan iklim dengan tetap memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta memperhatikan tatanan kehidupan masyarakat. 2. Strategi pengembangan kawasan perkebunan tanaman tahunan antara lain : Universitas Sumatera Utara a. Meningkatkan kegiatan perkebunan rakyat melalui perbaikan teknik berproduksi, rehabilitasi lahan dan upaya diversifikasi janis. b. Perluasan kawasan perkebunan dilakukan pada areal yang memiliki kesesuaian lahan tanaman tahunan. c. Pemilihan jenis tanaman tahunan yang dibudidayakan terutama untuk menunjang keperluan industri, disesuaikan dengan permintaan kebutuhan sendiri, kebutuhan pasar ekspor dan harga jenis komoditi yang menguntungkan. 3. Strategi Pengembangan kawasan peternakan adalah : a. Pemanfaatan lahan budidaya yang tidak produktif untuk usaha peternakan b. Pengembangan peternakan dengan sistem pengelolaan terpadu secara interaksi mutualistis, yaitu sistem pengembangan dengan pertanian tanaman pangan, dan sistem pengembalaan dengan pola wilayah hutan ternak Silvopastur. c. Peningkatan peranan ternak rakyat yang berorientasi pada peningkatan pendapatan dan perluasan kesempatan kerja. d. Mendorong pengembangan peternakan dengan keikutsertaan pihak swasta. 4. Strategi pengembangan kawasan perikanan adalah: a. Peningkatan usaha budidaya perikanan laut yang ditujukan oleh peningkatan oleh peningkatan prasarana dan sarana penangkapan ikan. Universitas Sumatera Utara b. Peningkatan usaha budidaya perikanan darat dengan memanfaatkan danau, sungai, rawa dan lahan yang memiliki potensi untuk dikembangkan. c. Peningkatan dan pengadaan sarana penunjang perlu penyimpanan Cold Storage. d. Perlindungan dan pengembangan perikanan rakyat dalam rangka peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat serta memberikan alternatif kegiatan usaha perekonomian rakyat. 5. Strategi pengembangan kawasan hutan antara lain : a. Mengembalikan fungsi hutan terutama hutan lindung dan kawasan lindung lainnya sebagaimana mestinya sebagai sistem penyangga kehidupan, pengatur tata air, iklim dan konversi. b. Mengarahkan setiap aktivitas yang berakibat pada terjadinya perubahan penggunaan lain, yaitu dari fungsi hutan ke penggunaan lain seperti: perkebunan, permukiman, dan areal transmigrasi ke kawasan-kawasan hutan konversi atau kawasan lain yang tidak termasuk hutan lindung HL maupun hutan produksi terbatas HPT . c. Mengembangkan hutan tanaman: khususnya pada lahan kritis marjinal yang perlu direforestari dengan jenis-jenis yang disenangi masyarakat, bernilai ekonomi yang cukup tinggi, teknologi budidaya dan pengolahan hasil yang tersedia serta prospek pasar yang cukup baik. Universitas Sumatera Utara d. Peningkatan usaha budidaya hasil hutan non kayu yang biasa dikembangkan masyarakat seperti kemiri, kayu manis dan kemenyan. e. Pengembangan hutan tanaman industri dengan melibatkan masyarakat setempat disertai dengan pengembangan industri pengolahan hasil hutan. 6. Strategi pengembangan kawasan industri antara lain : a. Prioritas diberikan kepada industri yang memiliki keterkaitan dengan pertanian, pariwisata dan pertambangan yang berorientasi ekspor, memiliki nilai tambah yang tinggi serta hemat energi. b. Pengembangan jenis dan kegiatan industri secara selektif dalam pengertian berorientasi pada produk bersih dan berwawasan lingkungan. c. Pengembangan industri kerajinan dan industri jasa yang berhubungan dengan kegiatan pariwisata. d. Peningkatan kemampuan teknologi masyarakat setempat sesuai dengan jenis industri yang berkembang sekaligus dalam rangka perluasan kesempatan kerja. 7. Strategi pengembangan kawasan pertambangan adalah : a. Lokasi potensi pertambangan ditetapkan secara fisik sebagai kawasan budidaya terbatas dimana di dalam kawasan tersebut tidak diperkenalkan adanya permukiman. b. Peningkatan usaha pertambangan tetap berpedoman pada pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Universitas Sumatera Utara c. Eksploitasi bahan tambang harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan bagi kegiatan pertambangan di kawasan lindung haru tetap memperhatikan fungsi lindung pada kawasan tersebut d. Kegiatan pertambangan di kawasan lindung dan budidaya harus melaksanakan reklamasi lahan akibat penambangan skala kecil maupun besar. 8. Strategi pengembangan kawasan wisata adalah : a. Mengembangkan obyek-obyek wisata baru yang belum tergarap dan memiliki nilai ekonomi tinggi apabila dikembangkan. b. Pengembangan kepariwisataan berorientasi kepada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta tidak merusak kelestarian asli daerah. c. Peningkatan kepariwisataan dengan upaya pembenahan objek wisata, penyempurnaan pengelolaan, penggalian dan pelestarian seni budaya asli melengkapi fasilitas penduduk d. Pengembangan pariwisata dilakukan dengan prinsip tidak mengganggu struktur ekonomi masyarakat setempat sebagai dampak investasi yang dilakukan secara besar-besaran dan eksklusif. e. Mempertimbangkan kesadaran masyarakat akan arti dan manfaat kepariwisataan dalam pembangunan sehingga dapat meningkatkan perannya dalam memperluas kesempatan kerja serta penghasil devisa. Universitas Sumatera Utara

4.5.5. Strategi Pengembangan Kawasan Prioritas