Daya Tampung Lahan Kebijakan Pemerintah Mengembangkan Sipirok .1. Wilayah Perencanaan

befungsi sebagai sebagai kawasan pengembangan dan pada radius ± 11,55 Km berfungsi sebagai kawasan penyangga hinterland. Adapun rencana pembangunan kawasan perkantoran ibukota Kabupaten ini mempunyai luas ± 271,10 Ha yang berjarak ke pusat kota Sipirok ± 9,7 km dengan panjang jalan + 10,98 km. Dengan adanya rencana pembangunan pusat pemerintahan di Kecamatan Sipirok tersebut dan berdasarkan hasil analisis maka status Sipirok akan berubah menjadi daerah kota. Kecamatan yang masuk dalam pengembangan Kota Sipirok seperti Kecamatan Arse, Kecamatan Angkola Timur dan Kecamatan Marancar juga akan ikut terpengaruhi perkembangan kawasannya baik pertumbuhan ekonomi maupun pertumbuhan pembangunannya . Sebagaimana beberapa pertimbangan yang telah disampaikan di atas bahwa rencana pengembangan lahan kota ini sangat baik direalisasikan, mengingat kondisi Kota Sipirok yang saat ini mulai mencapai titik jenuh dengan kondisi kota yang terlihat sempit dan kumuh, akibat berkumpulnya semua kegiatan di pusat kota.

4.6.2. Daya Tampung Lahan

Sebagai sumber daya alam, lahan mempunyai keterbatasan dalam menampung dan mendukung segala kegiatan diatasnya karena fungsi dari lahan tersebut adalah sebagai tempat manusia dan mahluk hidup lainnya melakukan kegiatan, oleh karena itu perlu adanya kebijaksanaan pemanfaatan lahan yaitu: selain memanfaatkannya secara optimal juga perlu menjaga keseimbangan, guna menghindari atau mengurangi bencana yang mungkin terjadi akibat proses alam maupun ulah manusia. Universitas Sumatera Utara Strategi struktur ruang Kabupaten Tapanuli Selatan digambarkan dalam bentuk pembagian Wilayah Pengembangan WP. Penentuan pusat-pusat Wilayah Pengembangan diarahkan pada kemampuan menyangkut wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan secara keseluruhan yang terbagi menjadi 5 Lima pusat WP, tiap pusat memiliki fungsi dan peranan yang berbeda menurut jenjangnya. Semakin tinggi jenjang pusat pengembangan semakin luas jangkauan pelayanannya Srategi struktur ruang Kabupaten Tapanuli Selatan digambarkan dalam bentuk pembagian Wilayah pengembangan WP. Penentuan pusat-pusat Wilayah Pengembangan diarahkan pada kemampuan menyangkut wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan secara keseluruhanusaha pengarahan dan pengendalian pembangunan kota melalui suatu perencanaan yang bertujuan untuk menciptakan: 1. Pola tata ruang kota yang serasi dan optimal. 2. Penyebaran fasilitas berikut utilitas yang tepat dan merata. 3. Berusaha meningkatkan kualitas lingkungannya. 4. Terciptanya budaya disiplin penduduk. Untuk tujuan yang lebih optimal, rencana untuk pengarahan dan pengendalian disini bersifat pengaturan dan pengendalian ruang kegiatan masing-masing bagian wilayah kota BWK. Tahap rancangan rencana merupakan langkah lanjutan dari tahapan analisa data. Untuk merencanakan pengembangan kota 10 tahun mendatang, aspek yang harus dikenal secara mendalam adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Kondisi eksisting kota, baik dari segi sosial kependudukan, ekonomi,kebutuhan prasarana kota, serta struktur ruang. 2. Gambaran kondisi dimasa yang akan datang dengan menggunakan proyeksi dan estimasi dalam berbagai aspek, seperti perumusan perkiraan kebutuhan pola pemanfaatan ruang. Untuk tujuan yang lebih optimal, rencana untuk pengarahan dan pengendalian disini bersifat pengaturan dan pengendalian ruang kegiatan masing-masing bagian wilayah kota BWK. Tahap rancangan rencana merupakan langkah lanjutan dari tahapan analisa data. Untuk merencanakan pengembangan kota 10 tahun mendatang, aspek yang harus dikenal secara mendalam adalah: 3. Kondisi eksisting kota, baik dari segi sosial kependudukan, ekonomi,kebutuhan prasarana kota, serta struktur ruang. 4. Gambaran kondisi dimasa yang akan datang dengan menggunakan proyeksi dan estimasi dalam berbagai aspek, seperti perumusan perkiraan kebutuhan pola pemanfaatan ruang.

4.6.3. Maksud dan Tujuan Perumusan Rencana