Kesesuaian Relicability Analisa Kesiapan Kecamatan Sipirok sebagai Pusat Pemerintahan di

Bedasarkan jumlah tenaga medis dengan keberadaan penduduk Kecamatan Sipirok yang diolah menurut PP 78 2007 rasio tenaga medis: 28 30.722 x 10.000 = 9,114 10 Tingkat Pekerja dengan Usia Produktif Pekerja yang berpendidikan SLTA di Kecamatan Sipirok sebanyak 1.752 orang dan jumlah penduduk yang berusia 18 tahun ke atas berjumlah 2.925 orang. Persentase pekerja yang berpendidikan minimal SLTA terhadap penduduk usia 18 tahun ke atas di Kecamatan Sipirok adalah jumlah pekerja yang berpendidikan SLTA dibagi penduduk usia 18 tahun dikali 100: 1.752 1.925 x 100 = 59,897 Pekerja yang bekerja minimal S-1 di Kecamatan Sipirok sebanyak 325 orang dan jumlah penduduk yang berusia 25 tahun ke atas berjumlah 2.100 orang Persentase pekerja yang bekerja minilmal S-1 terhadap penduduk usia 25 tahun ke atas adalah jumlah pekerja yang berpendidikan minimal S-1 dibagi penduduk usia 25tahun dikali 100: 325 2.100 x 100 = 15,476

4.3.3. Kesesuaian Relicability

Aspek kesesuaian dalam kesiapan Sipirok menjadi ibukota Pusat Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan yang dilihat dari kemampuan ekonomi, potensi daerah, kemampuan keuangan dan tingkat kesejahteraan masyarakat masih jauh dari yang diharapkan. Untuk pembiayaan pendanaan pembangunan pusat Universitas Sumatera Utara pemerintahan pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan menampung pembiayaan pada APBD Tapanuli Selatan dari tahun 2012 untuk pembangunan pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan sebesar Rp. 41 M, yaitu dengan membangun perkantoran fisik Rp. 34,7 M dan pembangunan akses jalan termasuk jalan boulevard di tengah–tengah pertapakan perkantoran Rp. 6,5 M dan bantuan dana APBN sampai selasai di bangunnya Pusat Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan di Sipirok. Berdasarkan penilaian syarat teknis dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2007 tentang tata cara pembentukan lokasi calon ibukota kabupaten yang berlaku di seluruh kabupaten di Indonesia yang diukur melalui pembobotan indikatornya sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel.4.14 Perhitungan indikator dan faktor pembentukan Pusat Pemerintahan Tapanuli Selatan menurut PP 78 tahun 2007 Kecamatan Sipirok Faktor dan Indikator Bobot Total Unit jumlah 2 3 5 6 7 1.Kependudukan 20 30.779,394 10.000,00 1 Jumlah penduduk 15 30.722,000 30.722,00 2 Kepadatan penduduk 5 57,394 30.722,00 535,28

2. Kemampuan ekonomi 10

1.147,827 1 PAD Perkapita 5 1.147,712 35.260.000,00 30.722,00 2 Kontribusi PAD 5 0,116 35.260.000,00 30.496.787.001, 74

3. Potensi daerah 13

213,517 1 Rasio bank dan lembaga keuangan non bank per 10.000 penduduk 2 1,627 30.722,00 5,00 2 Rasio kelompok pertokoan per 10.000 penduduk 1 0,002 20,00 10.000,00 3 Rasio pasar per 10.000 penduduk 1 0,325 1,00 30.722,00 4 Rasio sekolah SD per penduduk usia SD 1 0,009 45,00 4.749,00 5 Rasio penduduk SLTP per penduduk usia SLTP 1 0,002 7,00 3.679,00 6 Rasio sekolah SLTA per usia SLTA 1 0,001 4,00 3.337,00 7 Rasio fasilitas kesehatan per 10.000 penduduk 1 14,647 45,00 30.722,00 8 Rasio tenaga medis per 10.000 penduduk 1 9,114 28,00 30.722,00 9 Persentase pelanggan listrik terhadap jumlah rumah tangga 1 87,772 6.331,00 7.213,00 10 Rasio panjang jalan terahadap jumlah keneraan bermotor 1 11 Persentase pekerja yang berpendidikan minimal SLTA terhadap penduduk usia 18 tahun ke atas 1 59,897 1.752,00 2.925,00 12 Persentase pekerja yang bekerja minimal S-1 terhadap penduduk usia 25 tahun ke atas 1 15,476 325,00 2.100,00 Universitas Sumatera Utara